Di Indramayu saat ini tercatat sebanyak 318 orang penderita
HIV atau Human Immunodeficiency Virus
sepanjang 2019. Dari jumlah tersebut, virus ditularkan melalui hubungan seksual.
“Data yang ada pada kami, paling banyak penderita HIV di
Indramayu ditularkan melalui hubungan heteroseksual yaitu sekitar 90 persen,”
ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dr. Deden Boni Koswara., M. M.
Deden menyampaikan pernyataan usai upacara memperingati
Hari AIDS Sedunia (HAS) 2019 di alun-alun Indramayu, Senin (9/12).
Peringatan HAS 2019 Tingkat Kabupaten Indramayu dihadiri oleh Plt Bupati Indramayu H. Taufik Hidayat, S.H., segenap unsur Forkopimda, pimpinan SKPD, ASN, pelajar, akademisi, penggiat dan LSM peduli AIDS.
Peringatan HAS 2019 Tingkat Kabupaten Indramayu dihadiri oleh Plt Bupati Indramayu H. Taufik Hidayat, S.H., segenap unsur Forkopimda, pimpinan SKPD, ASN, pelajar, akademisi, penggiat dan LSM peduli AIDS.
Selanjutnya kata Deden, penularan virus dibawa pula oleh
pekerja migran atau TKI.
“Kadang sering terjadi
pada ibu-ibu rumah tangga yang tak menyadari dirinya terkena virus HIV. Mereka baru mengetahui setelah dilakukan tes
HIV,” kata mantan Direktur RSUD Indramayu ini.
Deden menyebut angka penderita HIV/AIDS antara tahun 1993
sampai Juli 2019 yaitu 3.639 terjangkit virus HIV dan 1.563 penderita AIDS - Acquired Immuno Deficiency
Syndrome.
Salah satu kunci utama dalam mencegah dan menanggulangi
virus mematikan ini ujar Deden yaitu adanya komitmen bersama.
Pertama adalah mengetahui apa dan bagaimana
tentang HIV/AIDS, kemudian menghapus stigma negatif terhadap penderitanya.
“Jangan sampai si penderita merasa dicampakkan
keberadaannya di tengah masyarakat,” kata dokter didampingi Asisten Ekonomi,
Pembangunan dan Kesra Setda Indramayu H.
Maman Kostaman, S.H. yang juga ketua harian Komisi Penanggulanan AIDS
Indramayu.
Menanggapi penyataan dr. Deden, Asda Maman menyarankan
agar penanggulangan HIV/AIDS dilakukan melalui koordinasi/kerjasama lintas
sektoral.
“Di Indramayu banyak LSM, penggiat, serta masyarakat yang
sangat diperlukan kerjasamanya dalam rangka bersama mencegah penyebaran
HIV/AIDS lebih luas,” tutur Maman.
Indramayu memiliki sejumlah fasilitas kesehatan untuk
mendeteksi HIV/AIDS lebih awal. Pendeteksian dini dengan cara antibodi di 38 (dari 49) Puskesmas di seluruh
wilayah Indramayu menggunakan sistim rapid
test untuk men-cek virus HIV/AIDS.
Kedua melalui test antigen CVT (Voluntary Counseling and
Testing), serangkaian tes untuk mengetahui apakah positif atau negatif mengidap
HIV. Perawatan dan
pengobatannya ada di 3 rumah sakit yaitu RSUD Indramayu, RS Bhayakara Losarang dan
RS MA. Sentot Patrol.