Di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19, band
hardcore Down For Life tetap berkaya. Band asal Solo yang dimotori Stephanus
Adjie ini baru saja mengeluarkan single berjudul Apokaliptika.
Konsep aransemen Apokaliptika
digambarkan vokalis Adjie selaras dengan pergerakan bermusik Down For Life,
yakni ramuan death metal dan black metal dengan balutan sound yang modern.
“Kami berusaha lebih memaksimalkan potensi kami dengan
eksplorasi sound, juga vokal, menggali imajinasi dan kreasi bermusik,” kata
Adjie dilansir http://musikeras.com/.
Proses recording Apokaliptika dilakukan Oktober 2019 di Drak
Tones studio milik Blackandje Records di kawasan Cijantung, Jakarta Timur. Single ini awalnya berjudul Dead Shall Rise yang didaur-ulang dengan
mengganti judul dan mengubah liriknya.
Down For Life dibentuk tahun 1999 di Solo Jawa
Tengah. Sejumlah konser dan even metal
di tanah air maupun luar negeri pernah dilakoni oleh band yang kini berformasi
Stephanus Adjie (vocal), Ahmad ‘Jojo’ Ashar (bassist), Rio Baskara (guitarist),
Isa Mahendrajati (guitarist) dan M. Abdoel Latief (drummer).
Namun khusus dalam proses rekaman single Apokaliptika, posisi Jojo digantikan
Mattheus Amadeus yang bermain bass.
Pada 2016, Down For Life menjadi guest star di ajang
Revival Fest di GOR Dharma Ayu Indramayu.
Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh K2 FM untuk diajak interview bersama
dua pentolan Down For Life, Stephanus Adjie dan Ahmad ‘Jojo’ Ashar sebelum
pentas.
“Kami diundang oleh Youth Project untuk main di Revival
Fest Indramayu. Cukup excited bisa main
di sini. Kami menangkap energi penonton
Indramayu luar biasa,” terang Adjie di studio K2 FM.
Baca :
Posting Komentar