INDRAMAYU - K2 FM - Selasa,11/12-2018, 10:44 WIB
Pertamina Refinery Unit (RU)
VI Balongan mengadakan workshop HIV/AIDS dalam rangka HUT ke-61 Pertamina tahun
2018.
Workshop 'Implementasi Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS Di
Tempat Kerja’, dibuka oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Indramayu H. Maman Kostaman, SH mewakili Bupati di aula Bumi Patra, Selasa
(11/12).
Kegiatan ini terkait pula dengan peringatan Hari AIDS Se-dunia yang serentak dilaksanakan di berbagai tempat.
Kegiatan ini terkait pula dengan peringatan Hari AIDS Se-dunia yang serentak dilaksanakan di berbagai tempat.
Maman menyebut
populasi penduduk di Indramayu cukup banyak, sebagian di antaranya
berpenghasilan sebagai tenaga kerja wanita maupun buruh migran yang beresiko
tinggi terhadap penularan HIV/AIDS.
“Indramayu mengirimkan paling sedikit 22 ribu TKW
per-tahun ke berbagai negara,” kata Maman.
Indramayu juga merupakan jalur utama lintasan
transportasi di wilayah pantura Jawa. Tak dipungkiri kata Maman, di beberapa
titik menjadi tempat persinggahan untuk terjadinya transeksual sehingga sangat
dimungkinkan terjangkitnya virus mematikan tersebut.
General Manager Pertamina RU VI Balongan Burhanudin mengatakan, pihaknya bekerja
sama dengan pemerintah daerah, masyarakat, ormas dan LSM yang peduli HIV/AIDS
untuk bersama berusaha sedini mungkin melakukan tindakan-tindakan pencegahan
dan penanggulangan HIV/AIDS di lingkungan kerja masing-masing.
“Dengan harapan bisa meminimalisir penyebaran virus. Paling
tidak ditargetkan di daerah kerja kita masing-masing, terutama juga membantu
pemerintah untuk membebaskan Indramayu dari bahaya HIV/AIDS,” ungkapnya.
Bertindak selaku nara sumber pada workshop 'Implementasi Program P2HIV/AIDS Di Tempat Kerja’,
Pertamina RU VI Balongan menghadirkan pembicara Kasubdit PN Kesehatan Kerja
Kementerian Ketenagakerjaan RI Dr.
Amarudin.
Amarudin menyampaikan
3 hal penting terkait sektor ketenagakerjaan yaitu tempat kerja, tenaga kerja
dan bahaya kerja di tempat pekerjaan.
Resiko bahaya HIV/AIDS bisa saja terjadi di tempat kerja terkait
penyebaran dan penularannya, akibat perilaku seks menyimpang yang dibawa karyawan.
“Ternyata data HIV di Indonesia saat ini, menurut
estimasi ada 631 ribu orang yang tergolong ODHA, HIV 280 ribu dan AIDS 106
ribu. Tapi juga yang menjadi catatan dan
keprihatinan kita adalah 58 persennya tidak tahu sama sekali status AIDSnya," katanya. (Jeffry Suripto)
Posting Komentar