Dewan Kesenian Indramayu (DKI) menganugerahkan
penghargaan kepada 5 seniman Indramayu pada ‘Malam Anugerah Seni’ di gedung kesenian Mama Soegra, Jum’at (30/11).
Ke lima seniman lintas
generasi itu dinilai konsisten mengabdikan diri sepenuhnya untuk kesenian Indramayu.
Penerima penghargaan anugerah seni diberikan untuk Syayidin, SR (pelukis), Acep Syahril (penyair), Ipang Supendi (seniman tarling klasik),
Turidi (fotografer) dan Ki Carpan (penari topeng).
Yang disebut terakhir adalah sosok penari topeng legendaris pria yang mengabdikan sepanjang hayatnya untuk seni tari topeng. Ki Carpan oleh DKI diberi penghargaan dengan predikat 'A Lifetime Achievement'.
Malam Anugerah Seni 2018’ menjadi agenda rutin Dewan
Kesenian Indramayu dalam mengapresiasi para pelaku seni atas karya dan dedikasi tinggi terhadap seni.
Tahun ini, MAS 2018 mengusung tema Dalam Seni Ada Jati Diri.
Tim Penyelia terdiri dari Saptaguna, Agung Nugroho dan Dedi Apriadi yang telah menggodok sebelum menjatuhkan pilihan kepada 5 penerima anugerah yang dinilai berkontribusi besar di bidang seni.
Mewakili Bupati dari unsur pemkab, hadir Kadisbudpar Indramayu Dr. H. Odang Kusmayadi didampingi Kabid dan Kasi.
Tim Penyelia terdiri dari Saptaguna, Agung Nugroho dan Dedi Apriadi yang telah menggodok sebelum menjatuhkan pilihan kepada 5 penerima anugerah yang dinilai berkontribusi besar di bidang seni.
Mewakili Bupati dari unsur pemkab, hadir Kadisbudpar Indramayu Dr. H. Odang Kusmayadi didampingi Kabid dan Kasi.
Odang mengatakan bahwa kegiatan sangat mulia sekali dalam memotivasi para seniman untuk konsisten dan kontinuitas berkarya.
"Saya bangga di akhir masa jabatan saya sebagai Kadisbudpar masih dapat bertemu seniman-seniman kreatif di tempat ini," pesan Odang yang bakal menjabat sebagai salah satu dosen di perguruan tinggi di Karawang Jawa Barat.
Ketua DKI Sihabudin alias Lebe sangat bersyukur bahwa perhelatan acara pemberian anugerah kali ini bisa
terselenggara di gedung Mama Soegra yang baru dan megah.
“Kami bisa saja menggunakan tempat lain, tapi
inilah perjuangan kami khususnya para seniman yang gigih memperjuangkan agar
pelaksanaan bisa digelar si sini,” tuturnya.
Gedung
Kesenian Mama Soegra dibangun berlantai dua, dilengkapi ruang auditorium yang luas
dan megah, dengan kapasitas 500 tempat duduk mirip cinema studio.
‘Malam
Anugerah Seni 2018’ dipandu oleh Fauzi
Nugraha berpasangan dengan si cantik Runner
Up 1 Puteri Muslimah Indonesia 2015 Inka
Noor Aulia.
Ke-duanya kompak
menghantarkan acara demi acara hingga kelar jam 11 malam sekaligus ditutup penampilan
Reva bersama Fahrezy Orchestra
pimpinan Hadi Santosa lewat lagu Ekspresi.
Satu
hal yang membedakan dari pelaksanaan sebelumnya, gelaran ‘Malam Anugerah Seni
2018’ dihiasi kemilau tata cahaya dan tampilan visualisasi lewat layar in focus.
Belum lagi sejumlah komposisi musik menggema mengisi sudut ruangan, dibalut suguhan orkestrasi dari Hadi cs. memberi kesan acara begitu ‘wah’.
“Kalau
melihat dan mendengar musik orkestra tadi saya teringat ketika berada di Museum
Mozart di Vienna (Austria-red),” kata Aerly
Rasinah, penari topeng terkenal Indramayu sekaligus salah satu pembaca
penerima anugerah seni.
Aerly di depan
hadirin sempat bercerita akan rencananya menari topeng atas undangan negara
Kroasia, kemudian ke kota-kota besar di Eropa, Budapest dan Vienna dalam waktu
dekat.
Acara dimeriahkan pula oleh penari topeng Wangi Indriya, musik etno-kontem Swaraning Pring, music performing Mangga Hip Hop Movement dan ditayangkan live streaming via channel Sentral Studio 21.
Di sela kemeriahan acara MAS 2018, Ketua DKI mengajak hadirin memanjatkan do'a untuk kesembuhan penyair Yohanto 'Abuk' Nugraha.
Di sela kemeriahan acara MAS 2018, Ketua DKI mengajak hadirin memanjatkan do'a untuk kesembuhan penyair Yohanto 'Abuk' Nugraha.
Posting Komentar