Ditempa pengalaman bernyanyi,
ditambah gemblengan para mentor, menjadikan penampilan Mugi Lahiya jauh lebih matang dari sebelumnya. Di pentas ajang Bintang
Pantura 5 Indosiar, pria eksentrik ini menembus babak 36 besar dengan mulus.
Performa Mugi dalam persaingan super
ketat kompetisi dangdut Indosiar berhasil ia tunjukkan. Bunda
Rita, King Nassar bersama tim Hebring tak sia-sia mencetak superstar baru. Bahkan
tim Bling Bling dan tim Hoa Hoe mengakui akan kemampuan Mugi ketika
membawakan lagu Duit.
Berdasarkan
raihan nilai terbanyak hasil polling sms yang berlangsung Minggu, (29/7), Mugi
menyingkirkan 2 peserta lain : Intan Chacha
(Blitar) dan Bams Satria (Subang). Mugi hanya terpaut satu strip di bawah posisi pemuncak, Puri Cinta dari
Tasikmalaya. Keputusan hasil sms diumumkan tengah malam usai 4 biduan beraksi. Lolosnya Mugi di babak 36 besar, telah
menepis keraguan banyak orang tentang kemampuannya, terutama faktor usia Mugi
yang diprediksi sulit menyaingi biduan-biduan muda.
“Satu
kelebihan dari mas Mugi adalah bahwa ia mau diarahkan. Bahkan ia tak sungkan untuk diberikan
bimbingan dari kita-kita yang lebih muda,” kata
Zivana BP. Sikap selalu merendah dan
mau belajar memang telah melekat dalam diri mugi. Kalimat ‘mohon petunjuk’ kerap ia lontarkan kepada
siapapun khususnya soal olah vokal. Keberhasilan ini tentu tak membuat Mugi
jemawa.
Mugipun
kebanjiran puja-puji dari mana-mana. Tak sebatas keluarga dan famili, pun datang
dari rekan sesama peserta BP 5. “Om Mugi
memang sangat layak untuk lanjut ke babak selanjutnya,” kata Yuha.
Sementara Jujun mengucapkan
‘selamat kang @Mugi Lahiya’. Ada juga Imun Silvia yang berkomentar ‘Kg Mugi
hebat eui’. Di sisi lain, Herman
Erlangga saking senangnya menulis kata-kata ‘Beri tepukan yang gemuruuuuh’.
Tak kalah seru dengan acara nobar piala dunia,
penampilan Mugi malam itu ditonton pula oleh warga Kecamatan Sukra di halaman
kantor kecamatan setempat. Ketua PAMMI Indramayu Wawas Ibanez dibantu sejumlah anggota Korwil Inbar mengkondisikan
tempat sedemikian rupa. Suasana nobar
tambah marak dengan kehadiran komunitas OPSI (Onthelis Perbatasan
Subang-Indramayu). Perkumpulan sepeda onthel yang dikomandani ketua Mukrim dan wakil Darwin membawa sekitar 20 anggota, menyaksikan perjuangan sang
pahlawan seni di laga Bintang Pantura.
(Jeffry Suripto)
Komunitas sepeda OPSI ikut acara nobar. (Photo : Agung/Dok PAMMI Im)
Posting Komentar