INDRAMAYU – K2 FM – Selasa,7/10-2014,
16:56 WIB
Tiga orang calon kuwu diarak berjalan kaki
sepanjang jalan utama Indramayu pada Pawai Pembangunan dan Budaya, Selasa
(7/10). Ikut di dalam rombongan, puluhan
pendukung calwu di barisan belakang.
Tiga calon kuwu berada di antara peserta
pawai Kecamatan Sliyeg, masing-masing bernama Warjam, Warjim dan Warjem diberi
nomor urut 1, 2 dan 3. Entah sungguhan
atau hanya sekedar meramaikan pawai, ke-tiga calwu berdandan rapi seakan sudah siap
bertarung dalam laga pemilihan kuwu Desember nanti.
Bukan hanya itu, ke-tiga calwu melakukan aksi
kampanye dengan aba-aba jari tangan, tanda untuk mengajak warga agar memilih
dirinya. Terlepas apakah sungguhan atau bukan, kontestan Kecamatan Sliyeg ingin
ikut mensukseskan pelaksanaan Pemilihan Kuwu di Kabupaten Indramayu, serentak
pada 10 Desember 2014 mendatang.
Kecamatan Sliyeg adalah salah satu dari
puluhan peserta Pawai Pembangunan dan Budaya dalam rangkaian puncak peringatan
Hari Jadi ke-487 Kabupaten Indramayu.
Peserta diikuti seluruh kecamatan, OPD, BUMN, BUMD, organisasi
kepemudaan, organisasi masyarakat, pelajar SMP/SMA, seniman dan budayawan.
Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dan suami,
berada pada kendaraan paling depan, menaiki mobil buatan tangan-tangan terampil
siswa-siswi SMKN 1 Gantar berwarna kuning.
Bupati yang semula was-was menaiki kendaraan bak terbuka itu, akhirnya
cukup nyaman setelah mobil berjalan. Kekhawatiran
Bupati sirna seketika saat berada di antara kerumunan warga yang mengelu-elukan
sepanjang jalan.
Kecamatan Haurgeulis yang menyertakan paling
banyak pesertanya, dinilai cukup menghibur penonton. Sejumlah ibu-ibu berjoget di tengah pawai, bahkan 3 ekor kuda ikut berjoget
ria diiringi musik dangdut. Tak kalah menarik
adalah seni berokan lengkap dengan para pemusiknya, ditampilkan oleh Kecamatan
Terisi. Sementara Kecamatan Lelea
menghadirkan tradisi adat ngarot, dan uniknya si pembawa acara menggunakan
bahasa sunda dengan logat khas Lelea.
Seluruh
barisan pawai, ditutup oleh kendaraan hias berbentuk stoomwals dengan ketinggian sekitar 10 meter. Akibatnya, spanduk yang membentang di tengah
jalan mesti dicopot agar dapat dilalui kendaraan hias yang dirancang Dinas Bina
Marga ini. (Jeffry)
Kendaraan hias paling megah milik Bina Marga. (Photo : Jeffry/K2 FM)
Posting Komentar