(function(d) { var cwjs, id='chatwing-js'; if(d.getElementById(id)) {return;} cwjs = d.createElement('script'); cwjs.type = 'text/javascript'; cwjs.async = true; cwjs.id = id cwjs.src = "//chatwing.com/code/83d797d1-1dcb-4273-bce7-7f8fb767c8b5/embedded"; d.getElementsByTagName('head')[0].appendChild(cwjs); })(document); Subsidi Dicabut, Nelayan Pantura Unjuk Rasa | K2-911 FM | KIJANG KENCANA
Home » » Subsidi Dicabut, Nelayan Pantura Unjuk Rasa

Subsidi Dicabut, Nelayan Pantura Unjuk Rasa

Written By K2-911FM on Rabu, Februari 05, 2014 | 13.21.00

INDRAMAYU – K2 FM – Rabu,5/2-2014, 13:21 WIB

                        Dicabutnya subsidi solar untuk kapal dengan mesin 30 gross ton (GT) membuat nelayan kecil di pantura Jawa sulit melaut karena harga solar non subsidi lebih mahal.  Akibat kebijakan itu, nelayan dari Indramayu, Cirebon, Pekalongan, Batang, Tegal, Brebes berunjuk rasa di Jakarta, Rabu (5/2) siang ini.

                        Rombongan nelayan asal Indramayu berangkat Selasa (4/2) malam menggunakan bis dari kantor KPL Mina Sumitra. Diketuai korlap Kajidin, mereka menuntut penolakan pencabutan subsidi solar untuk kapal di atas 30 GT ke Kementerian ESDM dan Pertamina. 

Beberapa jam sebelumnya, 600 nelayan asal Tegal lebih dahulu berangkat dengan tujuan yang sama.  Mereka bergabung di ibukota untuk menyuarakan aspirasi demi nasib nelayan pantura.  Rombongan berangkat pukul 17.30 WIB dari kantor Paguyuban Nelayan Kota Tegal (PNKT), diketuai Eko Susanto.

Aksi ribuan nelayan yang tergabung dalam Front Nelayan Bersatu (FNB) itu akan bertahan di ibukota hingga tuntutan turunnya harga solar terpenuhi.  Pencabutan subsidi itu sendiri didasarkan atas Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012 yang ditindak-lanjuti Peraturan Menteri ESDM Nomor 18 Tahun 2013 tentang harga jual eceran BBM tertentu untuk konsumen pengguna tertentu.  Kemudian pada tanggal 15 Januari 2014, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) juga mengeluarkan surat nomor 29/07/Ka.BPH/2014 yang berisi larangan untuk menyalurkan BBM jenis tertentu kepada kepada kapal di atas 30 GT.

Nasib nelayan yang sangat terpukul, dirasakan juga oleh nelayan kecil di Kamal Muara, Muara Angke, Muara Baru, Kalibaru dan Cilincing Jakarta Utara.  Akibat kebijakan itu, nelayan yang biasanya membeli solar seharga Rp. 5.500 per liter, kini menjadi Rp. 13.500 per liter.  

                       Ketua Kelompok Usaha Bersama Nelayan (Kube) Kelompok Nelayan Pancing Kalibaru Jumani  mengaku saat ini saja banyak di antara nelayan sudah tidak dapat melaut karena angin muson barat.  Apalagi ditambah dengan kenaikan beban operasional, tentu akan semakin mencekik kehidupan para nelayan. (Jeff/berbagai sumber)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Kang Imron Jagat
Copyright © 2011. K2-911 FM | KIJANG KENCANA - All Rights Reserved
Template Created by Yudhi Harjo
Proudly powered by Blogger