INDRAMAYU – K2 FM – Kamis,3/10-2013, 01:30 WIB
Dewan juri Lomba Band Pelajar rupanya tak
terpengaruh oleh banyaknya aplaus dalam menilai peserta tertentu. Banyaknya
suporter bukan jaminan band itu menjadi juara.
Buktinya, band SMAN 1 Sliyeg
yang sepi tepuk tangan ternyata tampil sebagai pemenang pertama. Mereka menyisihkan dua belas peserta di tingkat SMA/SMK Se-Kabupaten Indramayu.
Tanda-tanda kemenangan SMAN 1 Sliyeg tampak
saat akan menampilkan lagu Nidji Laskar
Pelangi. Check sound dilakukan
sebaik mungkin meski makan waktu agak lama.
Maklum, peserta ini membawa instrumen sendiri karena tak yakin dengan
gitar di panggung. Persiapan yang dilakukan
membawa hasil, suara yang keluar benar-benar harmonis untuk se-ukuran Rocket
Sound.
SMAN 1 Sliyeg menampilkan lagu secara utuh
tanpa cacat. Kelebihan lain adalah
gebukan drum yang ditabuh dengan powerfull. Belum lagi vokalis cewek bersuara messo sopran, mampu mengganti suara
Giring menjadi sangat berbeda.
Pemenang ke-dua diraih SMAN 1 Haurgeulis. Menyanyikan
Pergilah Kau milik Sherina, band ini berani
mengubah aransemen asli ke irama reggae
dan patut diacungi jempol. Sayang penonton
hanya diam tanpa reaksi. Mudah-mudahan
penonton tak menganggap aneh mendengar musik asal Jamaika ini.
Masih dari wilayah Indramayu barat, SMA N Kandanghaur ditetapkan sebagai
juara ke-tiga. Juara harapan diraih oleh
sekolah-sekolah dari dalam kota : SMAN 1
Indramayu, SMAN 2 Indramayu dan SMA N 1 Sindang.
Pada gelaran Lomba Band Pelajar ini tak perlu
bicara so’al skill pemain. Apalagi momen-nya hanya untuk memeriahkan
hari jadi. Asal permainannya kompak
sudah beres. Untung mereka tak ‘melawan’
band tingkat umum seperti pada festival band, parade band, indiefest dan
sejenisnya. Band pelajar tercatat tak pernah mampu berkompetisi dengan kalangan
band umum.
Di tingkat SMP hanya diikuti tiga sekolah.
Juara pertama SMPN Unggulan Sindang,
ke-dua SMP ‘Nesaba’ alias Negeri 1
Balongan dan ke-tiga dimenangkan SMPN 2
Krangkeng.
Lomba Band Pelajar pada Pekan Kreativitas
Pelajar pada Rabu malam (2/10) memasuki malam ke-empat. Sebelumnya dipentaskan
beragam kreativitas kesenian siswa di panggung utama alun-alun Indramayu. Alat-alat band terutama drum set sudah nongkrong
di panggung sejak hari pertama. Malam
ini baru dipakai pada even lomba band. "Kita baru tahu band dilombakan, kayak lomba lari aja ya ?" kata penonton menyo'al istilah lomba band.
Kalau saja kuping si sound engineer jeli, maka ‘snare drum’ pada drum kit bisa diutak-atik lagi dengan cara menyetem. Demikian pula jumlah ‘cymbal’ mesti dikurangi karena suara ‘right cymbal’ seperti kaleng. Memang tak mesti harus bermerk seperti Zildjian atau Paiste, yang penting jangan asal kelihatan komplit dan gagah. Tapi Dewan Juri juga tampaknya enjoy-enjoy saja, jadi the show must go on. (Jeffry)
Kalau saja kuping si sound engineer jeli, maka ‘snare drum’ pada drum kit bisa diutak-atik lagi dengan cara menyetem. Demikian pula jumlah ‘cymbal’ mesti dikurangi karena suara ‘right cymbal’ seperti kaleng. Memang tak mesti harus bermerk seperti Zildjian atau Paiste, yang penting jangan asal kelihatan komplit dan gagah. Tapi Dewan Juri juga tampaknya enjoy-enjoy saja, jadi the show must go on. (Jeffry)
Posting Komentar