INDRAMAYU – K2 FM – Jum’at,31/5-2013,
11:56 WIB
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI) Indramayu DR. H. Suhaeli, M.Si
mengatakan, guru PNS dan non PNS akan diberi tunjangan profesi. “Paling lambat tahun 2015, guru-guru PNS dan
non PNS akan diberi tunjangan profesi, sehingga tidak seperti nasib
Umar Bakri,” tuturnya menyebut salah satu lagu Iwan Fals. “Sementara ini
berdo’a saja dulu semoga pemerintah punya uang,” kata Suhaeli ketika memberi arahan
pada peringatan HUT IGTKI ke-63 di gedung PGRI Sindang, Kamis (30/5).
Peringatan HUT IGTKI-PGRI ke-63 dipusatkan di
gedung PGRI Sindang selepas acara jalan sehat.
Peringatan dihadiri Ketua IGTKI-PGRI Indramayu Enih Saunih, S.Pd, Ketua Himpaudi Wendaningsih dan guru TK se-Kabupaten Indramayu. Kehadiran guru-guru TK yang 99 % didominasi ibu-ibu,
membuat Ketua PGRI Suhaeli menjadi sosok yang paling ganteng. “Jika tak berkumpul seperti ini, maka saya
tak pernah tahu ibu guru TK yang cantik-cantik ini,” guraunya disambut senyum
bangga hadirin.
Meski pengarahan diselingi canda tawa,
Suhaeli bisa juga bersikap serius. Ia bahkan
memberi peringatan agar guru-guru diam selama ia bicara. “Pengarahan tak akan dimulai jika ibu-ibu
masih bersuara,” lanjut pembawa acara di sisi Suhaeli yang telah memegang microphone.
Suhaeli menguraikan tentang istilah pendidik
dan kependidikan. Tenaga kependidikan
tidak selalu guru, tapi berhubungan dengan pendidikan. Pengawas, kepala sekolah, bagian TU, pegawai
UPTD sampai pegawai Dinas Pendidikan termasuk tenaga kependidikan. “Tenaga
pendidik itu ya ibu-ibu ini,”
katanya.
Menyinggung so’al tunjangan profesi guru, Suhaeli
mengungkapkan bahwa presiden sudah berjanji akan merealisasikan rencana ini
demi kemajuan guru di Indonesia. Namun
hal yang mesti disikapi agar guru berpedoman pada motto perjuangan PGRI yakni
Profesionalisme, Bermartabat dan Terlindungi, memiliki ilmu tentang pendidikan
dan pengajaran dan harga diri. (Jeffry)
Suasana bazaar di sisi gedung PGRI memeriahkan HUT IGTKI. (Photo : Jeffry/ Dok K2 FM)
Posting Komentar