INDRAMAYU – K2 FM – Sabtu,29/12-2018, 16:13 WIB
Tampuk pimpinan Dewan
Kesenian Indramayu (DKI) kembali diketuai Sihabudin
alias Lebe. Pada Musyawarah Seniman VII, Sihabudin
terpilih menjadi ketua DKI periode 2018-2022.
Selanjutnya ia berkomitmen melanjutkan program-program
kerja DKI untuk masa 4 tahun mendatang.
Selain itu, ia juga ingin menguatkan partisipasi aktif seniman dan budayawan,
bersinergi membangun DKI lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Saya ingin mewujudkan lembaga kesenian ini
menjadi organisasi terbuka yang inovatif, kreatif, inspiratif dan akomodatif,”
terangnya.
Museni VII berlangsung di gedung kesenian Mama Soegra pada Sabtu (29/12), mengagendakan
pemilihan Ketua DKI. Dari sebanyak 70
undangan yang mendapat hak pilih, hanya 55 orang menggunakan hak suaranya.
Berdasarkan surat suara sah yang masuk, Sihabudin memperoleh 45 suara, mengungguli kandidat
lain, Aerli Rasinah dengan perolehan
10 suara.
Kandidat pertama dikenal
sebagai incumbent yang memperoleh
dukungan terbanyak. Sedangkan pesaingnya
adalah cucu dari seorang penari topeng legendaris Indramayu Mimi Rasinah, yaitu
Aerli Rasinah.
Sebelumnya,
kedua calon berebut simpati ketika menyampaikan visi-misi bagaimana sebaiknya DKI ke depan.
“Bercermin
dari pengalaman diri saya pribadi yang telah melanglang buana, sebetulnya
semua pun bisa seperti saya. Seniman-budayawan Indramayu memiliki banyak
peluang untuk go public,” ujar pemilik sanggar tari topeng ini.
Di sisi lain, Sihabudin menekankan bahwa seni bukan hanya sebatas hiburan
semata.
"Maka jika saya terpilih nanti,
pertama saya akan melanjutkan perpustakaan, dan akan merekonstruksi dan
merevitalisasi kesenian-kesenian daerah yang sudah punah, tentunya dengan
melakukan upaya seperti DKI masuk kampus, workshop, pelatihan dan bentuk
edukasi lain,” ujar pria asal Kepandean ini.
Namun ia akui, siapapun yang terpilih akan mengemban tugas berat terhadap
kelangsungan hidup organisasi.
“Dengan
gedung semegah ini berimplikasi terhadap tanggung jawab yang besar pula. Tetapi kreativitas seniman seharusnya tidak
terbelenggu oleh ruang berkarya, sebab kreativitas bisa muncul di mana saja, baik
di emperan atau di manapun,” jelasnya.
Terakhir ia berpesan,
sejalan dengan kecanggihan teknologi informasi, kegiatan-kegiatan seni sekecil
apapun sekarang ini akan dengan cepat dilihat dan diketahui mata dunia.
Pada Museni VII DKI tahun 2018, bertindak selaku steering committee, Saptaguna, Ucha M. Sarna dan Yodhi R. S.. (Jeffry)
Pada Museni VII DKI tahun 2018, bertindak selaku steering committee, Saptaguna, Ucha M. Sarna dan Yodhi R. S.. (Jeffry)
Posting Komentar