INDRAMAYU – K2 FM - Jum’at,28/6-2019,
12:46 WIB
Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa
hasil pemilu Pilpres 2019, Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk
bersatu kembali. Jokowi mengajak seluruh
elemen masyarakat membangun Indonesia.
Terlepas dari ajakan presiden, Alumni 81 SMA
Negeri Indramayu sebagai bagian dari masyarakat Indonesia menyikapi bagaimana Indonesia ke depan.
Hal itu tampak dari sejumlah postingan pada grup whatsapp Alumni SMA 81, Jum’at (28/6). Sebagian berisi komentar menanggapi putusan MK serta harapan bersama membangun negeri tercinta.
Salah satu postingan, ditulis Otong
Fakhrudin, alumnus yang sekarang berdomisili di Ibukota.
“Ini adalah keputusan akhir dari perjalanan panjang
Pilpres 2019 yang melelahkan. Kita
sebagai masyarakat tetap harus mengikuti keputusan yang ada, sambil tetap
mengontrol jalannya pemerintahan. Kembalilah bersatu untuk negeri tercinta,”
kata Otong menulis kalimat ajakan kepada teman sesama alumnus.
Komentar lain, ditulis Konsul Jendral RI untuk Jeddah
Arab Saudi M. Hery Saripudin yang
juga alumnus SMAN Indramayu.
“Kita harus bersatu untuk membangun Indonesia. Persaingan
telah usai. Energi anak bangsa sudah
saatnya difokuskan pada pembangunan untuk menyongsong kejayaan Indonesia,”
tutur Hery melalui whatsapp.
Sementara Agus
Wahid Rahman, biasa disapa AWR ini berharap ke depan Indonesia lebih baik. Dikatakannya, selagi kita masih hidup,
perbedaan pandangan akan terus ada.
“Biarkan kita berfikir, berkreasi dan berpendapat. Yang penting kita siap membaca dan menerima
perbedaan itu. Kebenaran sejati pada
hakikatnya milik Allah dan dari Allah. Suatu
saat Allah akan menunjukkan yang terbaik buat bangsa ini,” harap AWR.
Dalam sebuah pernyataan Jokowi, dikutip sindonews.com,
presiden yakin bahwa seluruh masyarakat Indonesia memiliki semangat yang sama
yakni bersatu membangun Indonesia.
Seiring dengan itu, alumnus bernama Iman Firmansyah mendo’akan siapapun
pemimpinnya diberikan kekuatan dari Allah SWT dalam menjalankan amanat.
“Semoga Allah memperbaiki negeri kita dan memberi taufik
kepada para pemimpin kita untuk menjalankan amanat berat dengan sebaik-baiknya,”
ujar pria berprofesi dokter ini.
Whatsapp Alumni
81 dibuat oleh Hartoyo pada 2015. Bertujuan menjalin silaturahmi dan mempererat
kekerabatan siswa-siswi SMA Negeri Indramayu lulusan tahun 1981.
Sebagai sosok yang memiliki kepedulian terhadap rekan
se-angkatan, Hartoyo mengingatkan agar postingan dalam grup WA
tidak lagi mengangkat so’al Pilpres.
“Dengan keluarnya ketetapan MK, masalah Pilpres sudah
selesai. Mohon agar dalam WAG tidak
lagi ditayangkan postingan yang berkaitan dengan masalah Pilpres. Kita diskusikan hal2 yang bermanfaat bagi
kehidupan kita dan mempererat tali silaturahmi kita,” ujarnya.
Kita do’akan semoga bangsa dan kita semua makmur berkeadilan,
selamat dunia dan akhirat, tulis sang profesor.
(Jeffry)
Posting Komentar