(function(d) { var cwjs, id='chatwing-js'; if(d.getElementById(id)) {return;} cwjs = d.createElement('script'); cwjs.type = 'text/javascript'; cwjs.async = true; cwjs.id = id cwjs.src = "//chatwing.com/code/83d797d1-1dcb-4273-bce7-7f8fb767c8b5/embedded"; d.getElementsByTagName('head')[0].appendChild(cwjs); })(document); Pesan Alm. Torro Margens : Seni Sandiwara Indramayu Harus Berbahasa Indonesia | K2-911 FM | KIJANG KENCANA
Home » » Pesan Alm. Torro Margens : Seni Sandiwara Indramayu Harus Berbahasa Indonesia

Pesan Alm. Torro Margens : Seni Sandiwara Indramayu Harus Berbahasa Indonesia

Written By K2-911FM on Kamis, Januari 10, 2019 | 09.39.00



INDRAMAYU – K2 FM – Kamis,10/1-2019, 09.39 WIB

            Aktor, sutradara film dan pesinetron Torro Margens menyarankan agar seni Sandiwara yang sudah menjadi bagian budaya Indramayu, mengurangi penggunaan bahasa daerah. Alasannya, supaya jenis kesenian ini tidak terkungkung serta dibatasi perkembangannya karena masalah bahasa yang kurang me-nasional.

     Pesan almarhum disampaikan 5 tahun lalu kala bertandang ke Indramayu.  Seperti diberitakan, pria yang dikenal memainkan peran antagonis ini tutup usia pada 4 Januari 2019 di Sukabumi Jawa Barat.

    Tanpa mengurangi nilai-nilai luhur seni-budaya Indramayu, sebaiknya pada tiap pementasan, grup-grup Sandiwara menggunakan bahasa Indonesia, agar mudah dimengerti dan dikenal masyarakat luar daerah, usul mendiang waktu itu.

   “Saya sendiri berasal dari Pemalang tapi kurang mengerti bahasa jawa Indramayu.  Ini hanya sumbangsih pemikiran saya. Jika ingin berkembang haruslah menggunakan bahasa nasional seperti yang dilakukan Srimulat,” tutur pria pemeran Drs. Suroso Kimpling dalam sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” ini.

   "Bila selama ini Sandiwara hidup seperti katak dalam tempurung, mesti ada inovasi keluar dari sarangnya.  Bisa jadi, harga panggungan semula 10 juta sekali pentas, akan naik 2 - 3 kali lipat ketika diminta main di luar daerah," kata Torro kepada K2 FM usai acara workshop.

   Torro Margens menjadi pembicara pada workshop “Seni Peran dan Trik Film” yang diselengarakan oleh Indramayu Production House pimpinan Johny Kazora, Kamis 6 Nopember 2014 di Panti Budaya. Peserta diikuti ratusan pelajar SMP/SMA/SMK dan mahasiswa, diisi tanya jawab seputar seni peran/akting.
     Menyinggung tentang peran antagonis, ia mengaku itu sebagai tuntutan naskah yang diinginkan sutradara dan produser.
 
      “Lebih baik berperan antagonis di film atau sinetron. Yang penting tidak dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Torro Margens.  Almarhum ketika itu didampingi komedian Derry Sudarisman (Derry 4 Sekawan’) yang juga bertindak selaku pembicara workshop. (Jeffry Suripto)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Kang Imron Jagat
Copyright © 2011. K2-911 FM | KIJANG KENCANA - All Rights Reserved
Template Created by Yudhi Harjo
Proudly powered by Blogger