Band reggae asal Majalengka Substreet menyambangi studio K2 FM dan mengisi program Reggae
Night, Senin (13/8) malam.
Di sela interview, mereka mengapresiasi program musik reggae di radio Kijang Kencana.
“Di sana (Majalengka) tidak ada media yang memberikan
ruang mengangkat aktivitas anak muda on
air lewat broadcast,” terang vokalis, Ohar.
Ia bangga kehadiran Substreet diterima
dengan baik oleh PMPRI, dan diberi kesempatan menyapa pendengar K2 FM.
Digawangi 6 anak muda potensial, band asal Leuwimunding Majalengka,
Substreet memainkan musik reggae Jamaican Sound.
Waktu 10 tahun bagi mereka bukanlah waktu singkat dalam meniti karir bermusik.
Substreet menjunjung tinggi musikalitas baik ketika recording maupun
pentas.
Di panggung maupun dalam
keseharian, mereka tak harus berpenampilan gaya rambut dreadlock, pakai topi kupluk beanie
dan semacamnya.
Substreet terdiri dari Ohar (vokal), Mimit
(bass), Gallant (gitar 1), Andri (gitar 2), Rian (keyboard) dan Faisal
(drum).
Musik yang diusung terinspirasi
oleh Ras Muhamad, Steven & Coconut Treez atau Skatalites.
“Kami tengah menjalani sejumlah tur ke
beberapa kota, dan Indramayu menjadi salah satu tujuan. Kebetulan saya dan mas Ugie udah kenal lama,”
kata Ohar menyebut salah satu orang penting di PMPRI, wadah musisi reggae Indramayu.
Sejumlah karya Substreet bertutur tentang keseharian
hidup lantaran mereka berangkat dari kalangan grass root dan mesti berjuang
melawan kerasnya kehidupan.
“Dulu saya pernah
merantau ke Jambi untuk membantu ekonomi keluarga, bahkan sekarang jualan
siomay,” ujar Ohar.
Tak beda dengan Ohar, personil lain punya kehidupan
ke-dua selain nge-band.
“Andri sebagai
pelayan café, Rian sehari-hari ngojek on line, terus sang basist Mimit tukang
paket, Gallant D3 Kepolisian sama Faisal kerja di farmasi,” tambahnya.
Maka jangan heran kehidupan personil
Substreet diimplementasikan lewat album yang diberi titel Semangat Hidup.
Selain meng-kover lagu orang, karya lain Siskamling dan Poskamling menyuarakan
sebuah ajakan menjaga suasana kondusif, tradisi yang sekarang nyaris punah
karena orang lebih suka main gadget daripada ngumpul di pos ronda. (Jeffry)
Posting Komentar