Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Jawa
Barat Dr. Hening Widiatmoko, M.A. mendukung
dibentuknya Asosiasi Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Jawa Barat. Wadah ini diharapkan dapat menyamakan
persepsi dan kesatu-paduan langkah dalam memposisikan keberadaan LPPL se-Jawa
Barat.
“Kami sangat mengapresiasi terhadap KPID Jabar yang telah
menginisiasi pembentukan Asosiasi ini.
Harapannya agar dapat bersinergi dengan pemerintah propinsi, terutama
manakala terjadi berbagai persoalan menyangkut operasional lembaga penyiaran radio dan TV di
masing-masing daerah,” kata Hening.
Ia membenarkan selama ini status LPPL di hampir seluruh
daerah di Jawa Barat terjadi polemik. “Dari
struktur kelembagaan tentu sulit didanai dari APBD. Di sisi lain kalau menjadi bagian dari APBD,
fungsi dalam kapasitas ini apa. Ini yang
perlu jadi bahan pemikiran untuk disampaikan ke pusat,” ujar Hening saat
membuka acara ‘Workshop Peningkatan Profesionalisme SDM Penyiaran’ di Hotel
Fitra Majalengka, Rabu (25/7).
Paling tidak menurutnya, pembentukan Asosiasi Lembaga Penyiaran
Publik Lokal Jawa Barat adalah salah satu upaya memecahkan persoalan untuk
bagaimana memperoleh solusi. “Saya
menyambut baik adanya pertemuan-pertemuan seperti ini. Tampak ada progress
peningkatan langkah kerja Asosiasi dari waktu ke waktu,” lanjut pria lulusan University of Adelaide South Australia ini.
Asosiasi LPPL Jawa Barat dibentuk pada 4 Mei 2018 di
Bogor. Tujuannya mengakomodir aspirasi
terhadap penyelenggaraan lembaga-lembaga penyiaran pemerintah daerah Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Struktur
organisasi meliputi Dewan Pelaksana, Dewan Pengawas yang membawahi Bidang
Teknik, Bidang Perijinan, Bidang Hukum dan beberapa bidang lainnya.
“Dari sebanyak 19 radio pemerintah daerah di Jabar, baru
12 radio telah berstatus LPPL dan menjadi anggota. Jika Asosiasi ini berjalan, maka Jawa Barat menjadi
propinsi pertama secara nasional pendirian organisasi LPPL,” terang Ketua Asosiasi LPPL Jawa Barat Muharrom.
Lebih lanjut kata
Muharrom, pertemuan anggota Asosiasi LPPL Jabar di Majalengka merupakan pertemuan
ke-tiga kalinya setelah di Pangandaran dan Bogor.
“Hari ini kita menetapkan logo resmi organisasi, bersamaan dengan
pelaksanaan workshop yang diadakan KPID Jabar,” ungkap Muharrom.
Sejumlah rencana segera diwujudkan
seperti mengadakan sindikasi siaran atau jalinan kerja-sama siaran radio
berjaringan. Melalui cara seperti ini
maka segala bentuk kegiatan pemerintahan di tiap daerah akan tercover. "Contohnya
kegiatan Sea Games XVIII dilaksanakan di Bogor, maka LPPL Bogor wajib meliput
serta menyebar-luaskan informasi ke LPPL lain," kata Kadiskominfo Jabar, Hening.
Hadir pada acara tersebut, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Propinsi Jawa Barat, Dr. Dedeh Fardiah, M.Si, wakil ketua Drs. Dadan Saputra, M.Si, Koordinator Bidang Infrastruktur Penyiaran Mokhamad Syaifurrohman, S.S dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Majalengka Drs. Maman Sutiman. (Jeffry Suripto/Diskominfo Im)
Hadir pada acara tersebut, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Propinsi Jawa Barat, Dr. Dedeh Fardiah, M.Si, wakil ketua Drs. Dadan Saputra, M.Si, Koordinator Bidang Infrastruktur Penyiaran Mokhamad Syaifurrohman, S.S dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Majalengka Drs. Maman Sutiman. (Jeffry Suripto/Diskominfo Im)
Posting Komentar