Desa Segeran Kecamatan Juntinyuat Indramayu
ternyata gudangnya pemusik spesialis melayu (dangdut). Hal itu dibenarkan oleh musisi dangdut senior
Beni. “Uniknya, musisi senior dan junior di sana bersatu,
dan kadang berkolaborasi,” kata pemain suling kawakan ini.
Pada program ‘Musik Melayu Santap Sahur – Si Mansur’
edisi Kamis (31/5), berkesempatan unjuk kabisa yaitu OM ‘Macan Wangi’, insan-insan pedangdut berpengalaman asal Desa
Segeran Kidul. Dibentuk tahun 2014,
group ini telah melanglang buana ke segala penjuru daerah.
“Awal mula nama Macan Wangi berawal dari
sekedar candaan antar personil ketika manggung di Bogor,” terang Beni. Ucapan ‘macan’ spontan keluar tiap usai
mereka pentas sebagai ungkapan rasa puas, lantas ditambahkan kata ‘wangi’. Mereka sepakat memakai nama tersebut sampai
sekarang.
Pengalaman manggung di berbagai tempat
menjadikan kemampuan bermusik 10 personil ini semakin kompak dalam memainkan
musik dangdut. Kelebihan lain dari Macan
Wangi adalah memasukkan unsur alat tiup trumpet. Sebuah pemandangan lain yang
membedakan dengan group-group penampil sebelumnya.
Dari segi performance sungguh tak terkesan mereka tengah ditonton jutaan manusia lewat live streaming. Lebih unik lagi saat akan memainkan musik maka seorang yang ditugasi memberikan aba-aba menggunakan kata-kata “ ... one ... two ... three ..!! “.
Dari segi performance sungguh tak terkesan mereka tengah ditonton jutaan manusia lewat live streaming. Lebih unik lagi saat akan memainkan musik maka seorang yang ditugasi memberikan aba-aba menggunakan kata-kata “ ... one ... two ... three ..!! “.
OM ‘Macan Wangi’ malam ini mengiringi artis Fitri Sulung, Iis Dalifah Adi Kamsek dan kawan-kawan mulai pukul
22.00 – 03.00 WIB. Simak live streaming
di youtube dengan cara ketik : SS DESIGN ART Production. (Jeffry Suripto)
Posting Komentar