INDRAMAYU – K2 FM – Selasa,16/2-2016, 02:50 WIB
Bob Marley
agaknya bisa tersenyum puas di alam sana. Mendiang yang lahir dengan nama Robert
Nesta Marley pasti bangga atas tampilan anak-anak reggae Indramayu, bersatu
dalam nuansa one love di halaman
radio K2 FM.
Meski Marley telah tiada
pada 1981, namun spirit dan soul ditunjukkan
reggae mania Kota Mangga saat dihelat ‘Tribute To Bob Marley’, Senin (15/2)
malam.
Terlebih bagi PMPRI sebagai penyelenggara
sekaligus menaungi puluhan komunitas reggae yang ada di Indramayu, so pasti bangga bisa mempresentasikan karya-karya sang legendaris Bob Marley.
Adalah Wawan
‘Ugie’ Sugiharto berhasil merangkul kalangan musisi dan pencinta reggae
Indramayu sejak sekitar 3 tahun lalu.
Padahal dalam pengamatan Ugie, sangat sulit mengajak
kalangan muda berbuat sesuatu untuk reggae jika tanpa kesadaran
pribadi.
Beruntung media K2 FM ikut berperan membentuk sebuah wadah yang terorganisir dengan baik. Maka ajakan ‘markipat’ dan ‘markimpul’ kerap terdengar di kalangan anak-anak reggae selain istilah ‘yo man’ atau ‘u ye'.
Penonton yang lama menahan sabar akhirnya merangsek mendekati venue. Night Shift mengalun dari bibir vokalis Desy, cewek satu-satunya dari Maniz
Jamaika.
Desy tak perlu pakai acara
basa-basi, bahkan tak penting soal kualitas vokal. Di musik reggae, vokal dan musik sudah
menjadi kesatuan yang melahirkan tempo/beat secara konstan. Ajaibnya, penonton seakan tersihir untuk dansa.
Menyusul kemudian performance Kijang Jamaika dengan jumlah personil
lumayan seabreg.
Instrumen jimbe dalam
pentas reggae menjadi sangat vital. Bukan melulu sebagai
pemanis saja, alat musik perkusi ini khas cerminan reggae, umumnya dipakai musisi beraliran afro-american music.
Jimbe malam itu dimanfaatkan oleh hampir seluruh talent, ikut menghiasi serunya acara.
Dalam so’al skill, drummer Viola Brada Rasta terbilang bagus, permainannya
ekspresif dan bertenaga.
“Tinggal melatih dinamika dan pukulan yang
menghasilkan suara bulat, bukan cuma asal keras,” kata drummer senior Ramdhan yang ikut menonton.
Salah satu lagu yang dibawakan Viola Brada
Rasta yaitu Positive Vibration dari
album “Rastaman Vibration” rilisan tahun 1976 milik Bob Marley & The
Wailers.
Dan kembali nomor enerjik dihadirkan.
Kali ini giliran Run Away yang kebagian perform selepas Rasta Lion.
Di nomor bertitel Get Up, Stand Up seluruh penonton bernyanyi bersama lantaran lagu ini tak asing di telinga.
“ …..
get up, stand up : stand up for you rights …”, demikian penggalan sa’ir
yang rame-rame didengungkan penonton.
Tak kalah seru adalah band reggae Rasta Lion asal Pekandangan.
Si trumpetis satu-satunya pada Rasta Lion
mengaku senang bisa diajak main trumpet selain karena ayahnya juga seorang
peniup trumpet.
‘Tribute To Bob Marley’ ditutup oleh
kolaborasi sejumlah personil ber-jam session.
Namun entah lantaran cape atau faktor lain, ketika lagu I Shot The Sheriff, terjadi kurang
sinkron terutama pada part di tengah lagu. Pemain
bass sepertinya bingung apakah riff-nya
dua kali atau sekali.
Begitulah jam
session, band dadakan yang kadang rawan terjadi kesalahpahaman antar personil. Lagu I
Shot The Sheriff memang dibangun dengan komposisi sederhana, tapi jangan lupa terdapat kord memakai May (Mayor) 7.
Secara keseluruhan, ‘Tribute
To Bob Marley’ sukses tanpa ekses.
Tembang lain kepunyaan Marley yang dibawakan tercatat : Redemption Song, Soul Rebel, Waiting In Vain dan tentu
saja No Woman No Cry.
Posting Komentar