INDRAMAYU – K2 FM – Jum’at,5/12-2014, 10:30 WIB
Sejak bergulirnya reformasi, perhatian dan
komitmen pemerintah pada urusan keluarga berencana (KB) mengalami penurunan
signifikan. Setengah dari anggaran KB
dipotong dan menjadikan program ini hanya pemanis bibir.
Keredupan itu juga tampak dari hasil kajian
UNFPA dan BKKBN bahwa pengalokasian APBD tingkat Kabupaten/Kota untuk SKPD yang
membidangi program KB hanya sekitar 0,04 hingga 0,02 %.
Untuk itu keberadaan radio komunitas
diharapkan dapat menyampaikan pesan untuk menyampaikan program keluarga
berencana melalui siaran serta kegiatan jumpa pendengar. Hal itu disambut baik oleh sekitar 50
perwakilan rakom yang hadir di aula Kopsuka, Kamis (4/12) pada acara “Sosialisasi
Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga Bagi Pengelola/Mitra Kerja
BPPKB Indramayu”.
Sosialisasi
yang digagas Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten
Indramayu, menghadirkan pembicara Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB)
Propinsi Jawa Barat Prof. Suroso Dasar,
Ketua Jaringan Radio Komunitas (JRK) Jawa Barat Adi Rumansyah, S.Kom dan Kabid ADPIN Perwakilan BKKBN Propinsi Jawa
Barat Drs. Rudi Budiman.
Profesor Suroso yang juga dosen dan
peneliti senior Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung menilai, KB
merupakan salah satu program strategis untuk mengantarkan kesejahteraan
masyarakat. “Bila dibandingkan dengan
pembangunan infra struktur, pembangunan manusia lewat program KB akan berdampak
langsung bagi kesejahteraan masyarakat,” papar Suroso.
Sedangkan Rudi Budiman mengatakan, berdasarkan hasil pendataan keluarga 2013, kondisi keluarga dalam taraf Pra KS dan KS di Jawa Barat menyebutkan, jumlah keluarga Pra KS sebanyak 28,04 % dan KS 1 43,35 % dari total jumlah keluarga sebesar 12,3 juta keluarga. Seperti tertuang pada Perda Jawa Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga, bahwa pembangunan daerah mencakup dimensi dan aspek kehidupan termasuk pembangunan keluarga sebagai unit sosial terkecil masyarakat yang harus dibina dan dikembangkan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur sesuai cita-cita luhur dan jati diri bangsa Indonesia. Implementasinya berupa pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga melalui BKB, BKR, BKL dan UPPKS.
Pertemuan ini diharapkan dapat kembali menggalakkan kelangsungan program KB akan lebih baik lagi. “Kerja-sama dengan rakom dilakukan karena biasanya terjadi tatap muka secara langsung dengan audience (jumpa fans) sehingga peran Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tepat sasaran,” katanya.
Pertemuan ini diharapkan dapat kembali menggalakkan kelangsungan program KB akan lebih baik lagi. “Kerja-sama dengan rakom dilakukan karena biasanya terjadi tatap muka secara langsung dengan audience (jumpa fans) sehingga peran Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tepat sasaran,” katanya.
Menyikapi hal itu, Ketua Jaringan Radio
Komunitas (JRK) Jawa Barat Adi Rumansyah menekankan pentingnya rakom bekerja-sama
dengan pemerintah untuk menyuarakan kebijakan atau program-program daerah
termasuk keluarga berencana. “Tinggal
bagaimana kemasan acara itu dibuat, apakah menggunakan bahasa daerah atau cara
lain agar pesan tersampaikan,” tutur Adi.
Pada kesempatan tersebut ia memaparkan materi tentang “Peran Radio
Komunitas Bagi Media Komunikasi Indormasi dan Edukasi (KIE)”.
Salah seorang perwakilan rakom RTS FM Sliyeg Udin mengajak seluruh rakom di Indramayu ikut membantu pemerintah
melalui jasa penyiaran media elektronik radio. “Pertemuan ini penting untuk
menyamakan persepsi antar pengelola rakom serta mempererat hubungan dalam
naungan Jaringan Radio Komunitas (JRK),” katanya kepada K2 FM. (Jeffry)
Peserta sosialisasi KB di aula Kopsuka Indramayu. (Photo : Endi/K2 FM)
Posting Komentar