INDRAMAYU – K2 FM – Rabu,26/11-2014,
11:00 WIB
Berawal dari sekumpulan anak nelayan Desa
Penganjang Kecamatan Sindang yang peduli terhadap lingkungan dan generasi
masyarakatnya, maka berdirilah wadah bernama “Inspirasi Berbagi”. Salah satu agenda kerjanya adalah pemberian
santunan rutin kepada anak yatim-piatu.
Dalam acara tersebut dimeriahkan
hiburan gambus oleh Sanggar Teras Pelangi dan sanggar Baitul Ilmi dan ditutup dengan tausiyah
oleh pengusaha muda Indramayu Syarif Fauzie. Syarif mengajak hadirin agar senantiasa mencintai anak yatim-piatu dan memperbanyak sedekah sebagai kunci untuk membeli segala
kesulitan yang melilit makhluk yang bernama manusia.
Acara
tersebut dihadiri aparatur pemerintah Desa Penganjang, Muspika dan Pembina
dari unsur TNI/Polri Kecamatan Sindang.
Hadir pula Kepala Sekolah SMPN 1 Cantigi, Direktur Kayu Putih studio dan
Nok-Nang Dermayu 2013.
Nok Dermayu 2013 Tri Ayu
Apriani di sela acara menyampaikan dukungannya bahwa santunan dan pembinaan pendidikan harus
terus langgeng dilaksanakan oleh “Inspirasi Berbagi”. “Semoga Inspirasi Berbagi mampu mensuport hal-hal
lainnya dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan serta mampu menjadikan jalan agar nanti
kelak dapat menumbuhkan generasi yang religius,” tutur Ayu.
Ketua “Inspirasi
Berbagi” Lukman (23) menyampaikan
bahwa berbagi dengan anak yatim-piatu merupakan hal penting, apalagi mental dan
kepribadian mereka sangatlah berbeda dari kebanyakan anak yang masih memiliki
orang tua.
Ditambahkan
Lukman, kendati baru berdiri beberapa bulan, “Insipirasi Berbagi” telah aktif
dalam berbagai kegiatan sosial. “Dalam
waktu dekat, kami mempunyai rencana akan melaksanakan pembinaan ke banyak
sanggar pengajian (majelis ta’lim), membuka rumah takhfidz, bea siswa
pesantren, workshop serta membuka Kelas Inspirasi dan motivasi ke sekolah-sekolah
di Indramayu,” katanya.
Pada bulan Nopember 2014, “Inspirasi Berbagi”
telah menyantuni 40 anak yatim-piatu di lingkungan RT 05 RW 02 Desa Penganjang
Kecamatan Sindang Indramayu.
“Inspirasi Berbagi” merupakan organisasi
kepemudaan yang berdiri Agustus 2014 di Penganjang oleh para pemuda setempat : Lukman, Ato, Azis dan Budi.
Kondisi ekonomi bukan menjadi penghalang bagi anak-anak tak mampu untuk mengenyam
pendidikan serta dapat hidup layak, meski tak seberuntung kalangan keluarga
mampu.
“Lewat wadah ini diajarkan sisi psikologis anak misalnya keteguhan hati menerima kenyataan dengan memotivasi mereka agar membuka mata dan tidak menutup diri dari lingkungan,” kata Azis. (Jeffry/Azis)
“Lewat wadah ini diajarkan sisi psikologis anak misalnya keteguhan hati menerima kenyataan dengan memotivasi mereka agar membuka mata dan tidak menutup diri dari lingkungan,” kata Azis. (Jeffry/Azis)
Sebagian anak yatim-piatu berphoto dengan panitia.
Posting Komentar