INDRAMAYU – K2 FM – Senin,22/9-2014,
21:18 WIB
Guru-guru Agama Se-Kabupaten Indramayu,
mengikuti Pelatihan Peningkatan Kompetensi Mulok Tamyiz. Kegiatan berlangsung mulai hari ini sampai 13
Nopember 2014 mendatang, di dua tempat masing-masing Pondok Pesantren ‘Bayt
Tamyiz’ Kecamatan Tukdana dan gedung Islamic Center Kecamatan Indramayu.
Pelatihan diikuti sebanyak 1.000 orang
peserta guru-guru agama, diutamakan bagi yang telah bersertifikat Alumni Pelatihan
Tamyiz. Dari 31 Kecamatan se-Kabupaten Indramayu, tiap kecamatan menyertakan 32
peserta kecuali Indramayu 40 orang peserta.
Panitia mewajibkan peserta per kecamatan agar
hadir sesuai jadwal yang ditentukan, dengan waktu pembelajaran 4 hari
berturut-turut. Pada pertemuan hari
pertama, dibuka oleh pemateri dari Bagian Agama dan Kesra Setda Kabupaten
Indramayu, dilanjutkan Mukkodimah Materi Tamyiz oleh Ust. Zaun Fathin, SE, MM.
Pemberian materi Tamyiz akan dipandu oleh
pemateri seperti Ust. Salman Al-Farisi, Ust. Saeful Mustajab, S.Pd.I, Ust.
Samanhudi, S.Pd.I, Ust. Taufiqurrohman dan sejumlah pemateri yang berpengalaman
dalam mengajarkan pembelajaran Tamyiz.
Acara pembukaan pelatihan pada pagi tadi,
dihadiri Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Asda II) Drs. H. Wahidin, MM, Kepala Bagian Agama dan Kesra Setda Indramayu DR. H. Abdul Tolib, M.Pd, Camat, Ketua
FDKT Kabupaten Indramayu, Ketua Ponpes ‘Bayt Tamyiz’, pengurus dan para santri.
Pelatihan ini diharapkan menjadi bekal bagi
guru-guru agama yang ada di Kabupaten Indramayu dalam rangka meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan untuk diajarkan kepada para siswa di sekolah
masing-masing.
Tamyiz adalah sebuah metode pembelajaran berupa membaca dan menterjemah Qur'an dan kitab kuning dengan mudah. Metode ini sudah diajarkan kepada santri di kalangan pesantren, sekolah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA se-Kabupaten Indramayu. Hasil yang dicapai, selain anak-anak atau siswa pintar menterjemah Qur'an, juga dapat diajarkan kepada siswa lain. (Jeffry)
Tamyiz adalah sebuah metode pembelajaran berupa membaca dan menterjemah Qur'an dan kitab kuning dengan mudah. Metode ini sudah diajarkan kepada santri di kalangan pesantren, sekolah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA se-Kabupaten Indramayu. Hasil yang dicapai, selain anak-anak atau siswa pintar menterjemah Qur'an, juga dapat diajarkan kepada siswa lain. (Jeffry)
Bapak Abdul Tolib dan Ust. Saeful Mustajab. (Photo : Gustie Azis/K2 FM)
Posting Komentar