Batik
adalah warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh dunia. Kreatifitasnya bahkan
tanpa batas. Motif batik tidak hanya indah dalam bidang fashion, namun kini
sudah menyentuh bidang lain : menghiasi sampul buku, tas, sepatu sampai otomotif.
Salah satu bentuk apresiasi terhadap keagungan karya
Indonesia itu, diwujudkan dalam acara pemilihan model “Aku Cinta Batik”. Penyelenggaranya, Asosiasi Fotografer
Indramayu (AFI) yang memasuki pelaksanaan kali ke-empat pada tahun ini.
Pendaftaran untuk menjadi peserta fotomodel “Aku Cinta
Batik IV” telah dibuka dengan kategori Anak-anak (5-12 tahun), Remaja (13-16
tahun), Dewasa (17-25 tahun) dan kategori baru Srikandi. Dibuka mulai 16 September sampai 16 Oktober
2014. Sesuai tema, batik Indramayu
menjadi objek utama yang wajib dikenakan peserta.
Kegiatan akan dibagi beberapa tahap, Technical Meeting 18
Oktober 2014, pemotretan indoor 25 Oktober 2014, pemotretan outdoor 25 Oktober
2014 dan Grand Final pada 15 Nopember 2014. Pendaftaran di Sekretariat AFI atau Studio Kayu Putih jalan Gatot Subroto Indramayu.
“Insya Allah pelaksanaan Grand Final bertempat di
Alun-alun Indramayu,” kata Sekretaris Panitia ACB IV Wawan Hermawan. Dalam
masalah persiapan, diakui Wawan sudah benar-benar siap. Pengalaman pada 3 kali pelaksanaan ACB membuat
anak-anak AFI semakin matang. “Kendalanya
paling cape, tapi itu wajar. Hanya
mungkin mendekati pelaksanaan biasanya teman-teman out of control, lepas
kendali dan kadang sedikit emosi,” katanya.
Ketua AFI Turidi
menuturkan, ada dua acara inti pada ACB, yaitu pemotretan dan peragaan busana
di atas catwalk. Dua tahap ini sangat
penting dalam penjurian. “Pengalaman
lalu sering ditemui, si peserta bagus dalam pemotretan tapi kurang baik ketika
peragaan di atas cat walk,” ujar pemilik Wong School of Photography itu kepada announcer
K2 FM Gustie Azis dan Lubna.
Turidi menampik adanya tudingan memanfaatkan batik
sebagai kegiatan hura-hura atau mengambil keuntungan lewat ajang modeling. Melalui ACB, masyarakat lebih cinta batik, menciptakan pencitraan ciri khas
budaya Indramayu yang pada ujungnya meningkatkan taraf hidup perajin, industri dan
siapapun yang berkecimpung di bidang batik.
Pihaknya berencana bukan hanya batik yang diangkat, melainkan
seni-budaya lainnya, karena objek dari kegiatan fotografi bisa kemana saja. (Jeffry)
Photo bareng crew usai dialog, Sabtu (20/9).
Posting Komentar