INDRAMAYU – K2 FM – Rabu,3/9-2014,
12:14 WIB
Dewan Kesenian Indramayu (DKI) akan menggelar
saresehan budaya untuk mengenang tokoh tarling Sugra. Saresehan berlangsung pada Jum’at (12/9) pukul 19.00 WIB di
gedung Panti Budaya - Dewan Kesenian Indramayu.
Sugra dikenal berhasil membuat eksperimen
dengan memindahkan nada-nada pentatonis
gamelan, ke dawai-dawai gitar yang bernada diatonis. Karenanya,
tembang-tembang (kiser) Dermayonan dan Cerbonan yang biasanya diiringi gamelan,
menjadi lebih indah dengan iringan petikan gitar. Keindahan itupun semakin
lengkap dengan suara suling bambu yang mendayu-dayu.
Pemerhati
seni Supali Kasim, membuat catatan tersendiri soal tarling dalam bukunya yang
berjudul Tarling, Migrasi Bunyi dari Gamelan ke Gitar-Suling. Menurutnya,
nama tarling pertama kali belum disebut sebagai jenis aliran musik. Saat itu
nama yang digunakan untuk menyebut jenis musik ini adalah Melodi Kota Ayu di
wilayah Indramayu dan Melodi Kota Udang di wilayah Cirebon.
Sumber lain menyebutkan, pada 17 Agustus 1962, ketua Badan Pemerintah Harian-BPH (sekarang
DPRD) Kabupaten Cirebon, menyebut kesenian itu dengan sebutan tarling dan mulai
memasukkan unsur drama.
Rencana
acara saresehan itu dipastikan terlaksana menyusul hasil keputusan rapat
antara Komite Seni Tradisional dan Komite Musik yang berlangsung di markas DKI
jalan RA. Kartini nomor 1 Indramayu, Selasa (2/9) malam.
Dalam pertemuan, dihadiri pengurus
DKI yang membidangi musik dan seni tradisi yaitu Wergul W. Darkum dan Sihabudin
(Komite Seni Tradisional), Memphis
Suripto dan Ridwan Indrawan
(Komite Musik), seniman tarling Kang
Aris, Kang Acing dan Yudi.
“Saresehan Mengenang Sugra”, menghadirkan 2 nara
sumber, Supali Kasim dan Nurochman Sudibyo, YS. Sebelumnya, akan digelar pentas tarling
klasik bersama “Kijang Group” pimpinan Kang Aris bersama pesinden Dadang Darniah.
Sebagian pemain musik “Kijang
Group” berasal dari kelompok tarling “Tirta Budaya” ditambah Wa Tabri dan Kadis, pemusik yang pernah bergabung dengan Sugra. (Jeffry)
Posting Komentar