INDRAMAYU – K2 FM – Senin,1/9-2014,
14:44 WIB
Kondisi kelangkaan BBM bersubsidi yang
terjadi beberapa waktu lalu khususnya di Indramayu, tergantung dari keberadaan
negara pengekspor. Hal itu disampaikan Asisten Daerah (Asda) II Setda Indramayu
Drs. H. Wahidin, MM di depan peserta
apel pagi di alun-alun Indramayu, Senin (1/9).
Ketergantungan terhadap negara pengekspor
sangat tinggi, mengakibatkan harga-harga sangat dipengaruhi oleh kurs dolar. “Jika dolar naik, maka dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) terjadi defisit atau kekurangan anggaran,” kata
Wahidin.
Jika dalam kurun waktu 11 tahun ke depan
Indonesia tidak melakukan upaya menggali potensi migas dengan optimal,
dipastikan Indonesia mengalami krisis migas.
Menurutnya, di satu sisi jumlah potensi migas sangat terbatas, di sisi
lain upaya eksplorasi pun sangat terbatas.
Pada pelaksanaan apel pagi itu, Wahidin juga
meminta kepada seluruh jajaran tenaga kependidikan agar terus meningkatkan
program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Ia menyebut Indramayu sebagai kota UKS karena selalu menjadi juara dalam
tiap lomba UKS khususnya di tingkat propinsi.
Ia meminta predikat itu tetap dipertahankan.
Bertindak selaku
pimpinan apel, H. Karno dari Satpol
PP, pembawa teks do’a Kuswanto dari
Bagian Otdes Setda Indramayu serta protokol dari Bagian Humas dan Protokol
Setda Indramayu. Apel diikuti ratusan PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Indramayu. (Dodo Mahayasa)
Posting Komentar