INDRAMAYU – K2 FM – Senin,7/4-2014,
22:07 WIB
Musik reggae semakin melebarkan sayap di era ’80-‘90an. Band dan artis reggae bermunculan namun tak
menenggelamkan hits-hits yang dipopulerkan pendahulu. Komposisi lagu reggae dibuat lebih dahsyat. “Bahkan
warna dubnya dapet,” kata brada Dwie
sang DJ Reggae Night.
Reggae Night malam ini mengetengahkan hits
reggae kurun waktu antara’80-90an oleh duo pamong handal Ugie dan Dwie. Bertujuan agar pendengar K2 FM membuka mata
lebar-lebar akan karya besar band/penyanyi reggae kala itu. Dwie menungkapkan, brada-sista
perlu dikenalkan hits jaman itu untuk menambah wawasan.
Reggae Night lewat 911 FM dibuka dengan nomor
milik Big Mountain yang mengcover lagunya Lionel Richie The Only One. Menyusul
sederet tembang berikutnya, Inner Circle A
La La Long yang dibalut disco, Diana King Shy Guy yang kental dengan warna fusion dan sebuah lagu dari Peter
Andre.
Bukan itu saja, tembang pribumipun
ditampilkan. Ugie memutar hits kepunyaan
Humania Terserah, sampai Feel High Mari Satukan di era selepas '90-an. Ke-dua DJ yang menjadi
announcer tetap acara Reggae Night tiap malam Rabu ini begitu appreciate pada
karya-karya sekitar 30 tahunan silam.
Tak kalah menarik adalah suguhan The Police
lewat Walking On The Moon. Tiga personil british musisician yang
digawangi Sting, Steward Copeland dan Andy Summer menurut Dwie termasuk ‘dirty
reggae’, diartikan segala musik terangkum di dalamnya, new wave, ska, punk dan
dub. Cuma satu kata untuk The Police :
fantastis, kata Dwie. Uniknya, basis
Sting masih memakai bass jenis fretless hingga kini sejak 1977.
Lagu regggae di jaman 80'an juga dimasuki unsur rap serta tatanan musik dengan olahan tekno musik sejak munculnya Fariz RM yang yang memperkenalkan musik midi dalam sistim recording. Begitu pula dengan kehadiran The Fan Club yang di-request pendengar malam itu. Band asal Selandia Baru itu menghadirkan penyanyi ngetop Malaysia Aishah lewat lagu Never Gave Up On You. Ketika lagu mengalun memasuki coda, disisipi suara rapper perempuan. Siapa yang tak kenal dengan lagu ini pada era puluhan tahun lalu.
Minggu depan, Ugie dan Dwie sudah merencakan bakal mengupas habis keberadaan musik reggae fusion. Seperti apa, wait'n see next week ..... (Jeffry)
Lagu regggae di jaman 80'an juga dimasuki unsur rap serta tatanan musik dengan olahan tekno musik sejak munculnya Fariz RM yang yang memperkenalkan musik midi dalam sistim recording. Begitu pula dengan kehadiran The Fan Club yang di-request pendengar malam itu. Band asal Selandia Baru itu menghadirkan penyanyi ngetop Malaysia Aishah lewat lagu Never Gave Up On You. Ketika lagu mengalun memasuki coda, disisipi suara rapper perempuan. Siapa yang tak kenal dengan lagu ini pada era puluhan tahun lalu.
Minggu depan, Ugie dan Dwie sudah merencakan bakal mengupas habis keberadaan musik reggae fusion. Seperti apa, wait'n see next week ..... (Jeffry)
Posting Komentar