INDRAMAYU - K2 FM – Rabu,18/12-2013,
22:51 WIB
Masuknya siaran Radio Komunitas (Rakom) pada
frekuensi penerbangan akan berdampak buruk pada alur lalu-lintas penerbangan. Bila
dibiarkan maka dapat mengancam keselamatan awak dan penumpang pesawat terbang.
Atas
dasar itu, radio K2 FM mengusulkan kepada Kemenkominfo RI agar meninjau ulang pengaturan
frekuensi untuk radio komunitas.
“Alokasi
frekuensi Rakom yang beroperasi di kanal 107,7 ke atas, sebaiknya dipindahkan
di bawah 88 MHz,” kata Jeffry S. dari K2 FM pada acara Bimtek Perizinan Lembaga Penyiaran Publik Lokal
di Hotel Tirta Sanita Kuningan Jawa Barat, Selasa (17/12).
Penggunaan
frekuensi yang sama antara Rakom dan penerbangan, dibenarkan oleh Staf Ahli
Menteri Bidang Hukum pada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Syukri Batubara, SH, MH.
Usulan ini menurutnya, akan dibawa ke pusat
untuk segera ditindak-lanjuti.
Syukri
sependapat dengan saran K2 FM dan berupaya mengadakan penertiban frekuensi.
Ia mengaku pernah punya pengalaman ketika
dalam penerbangan ke salah satu kota di luar Jawa.
“Pilot pesawat terbang terganggu oleh lagu dangdut
dari siaran radio komunitas setempat,” terangnya.
Kejadian serupa seringkali terjadi sehingga
mengganggu dan mengancam keselamatan pengguna jasa transportasi udara.
Rakom
merupakan lembaga penyiaran yang lahir belakangan setelah Lembaga Penyiaran Publik
(LPP), Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL), Lembaga Penyiaran Swasra (LPS),
dan Penyiaran Berlangganan.
Rakom hanya boleh mengadakan siaran dari dan untuk komunitas tertentu, misalnya pertanian, peternakan, perikanan, pendidikan
dan bidang lain.
Ia hanya boleh
beroperasi dengan power maksimal 50 watt dengan jangkauan tak lebih dari 2,5
km. Pemerintah menetapkan frekuensi untuk Rakom pada 107,7 sampai 107,9 MHz.
Selain Syukri Batubara,
pada Bimtek itu hadir pula Kasubdit Layanan Khusus Penyiaran Kementerian
Komunikasi dan Informatika RI Dadang Irawanto dan moderator Pandu Hamzah, Direktur Operasional LPPL Kuningan
FM.
Kegiatan yang berlangsung sehari itu diikuti peserta radio-radio
daerah yaitu Kuningan, Cirebon, Sumedang, Tasikmalaya dan Indramayu. (Jeffry)
Syukri Batubara, jangan sampai ada dangdut masuk telinga pilot ....
Posting Komentar