Selain menjabat sebagai Asisten Ekonomi dan
Pembangunan Setda Kabupaten Indramayu, Drs.
Susanto, BAE ternyata menyenangi musik keroncong. Meski dalam kesehariannya berkutat dengan
tugas-tugas pemerintahan, beliau masih sempat mendengarkan musik
keroncong. “Sebetulnya musik keroncong,
enak dinikmati”, kata pak Santo ketika mengunjungi studio K2 FM, Kamis (14/2).
Susanto bukan hanya penikmat lagu-lagu
keroncong, ia sering bernyanyi dalam sebuah orkes keroncong di Indramayu. Kelompok keroncong ini bernama Orkes
Keroncong "Kemuning" di bawah pimpinan ibu Hendro. “Jika dibandingkan teman-teman dalam
group, saya termasuk anggota termuda.
Saya hanya generasi ke sekian ketimbang rekan-rekan lain yang lebih
berpengalaman”, ujar suami Erna ini kepada K2 FM.
Kedatangan pak Santo ke studio K2 FM
bermaksud membawa OK "Kemuning" untuk tampil ‘live’ pada hari Sabtu 16 Pebruari
2013. Ia meminta pendengar turut
berpartisipasi menyumbangkan suaranya, yang akan diiringi langsung oleh OK
"Kemuning".
Susanto yang sebelumnya menjabat Kepala
Disporabudpar Indramayu ini mencoba flashback
ke beberapa tahun silam, ketika musik keroncong belum digempur oleh
industrialisasi musik-musik komersial. Jika
tak ada pembinaan dari generasi penerus, dikhawatirkan seni musik keroncong
hilang. “Dulu di Indramayu ada Orkes Keroncong “Empat
Sekawan” yang sering berlatih di Margasari (Margadadi sekarang). Saat itu sebetulnya saya sudah mulai tertarik
dengan musik ini, namun hanya bisa melihat.
Yang beliau ingat waktu itu adalah sosok almarhum pak Iswan, pemain
cello. Beliau adalah ayah dari H. Wawang
Irawan, SH.MH, Kepala Dinsosnakertrans sekarang. Pak Iswan dan sebagian besar pemain dan penyanyi keroncong kini telah tiada. Kita-kitalah yang seharusnya melanjutkan, usul pak Santo.
Posting Komentar