INDRAMAYU – K2 FM –
Senin, 1/10-2012, 13.24 WIB
Di
sela-sela berlangsungnya Festival Olah Raga Tradisional (ORTRAD) dan lomba
Dolanan Bocah (ALIMPAIDO) di Alun-alun Indramayu Senin (1/10), sekelompok
pengunjuk rasa berdemonstrasi di pintu masuk alun-alun. Puluhan pendemo yang tergabung dalam ‘Aliansi
Dukungan Oposisi Bela Rakyat’ atau DOBRAK dihadang aparat Polres Indramayu
sehingga tidak mengganggu kegiatan lomba yang sedang berlangsung. Satu jam setelah melakukan orasi, pengunjuk
rasa membubarkan diri. Pendemo yang datang,
terdiri dari Organisasi Pemuda Pemudi Sosialis Eretan (OPPSE), Komunitas Nelayan
Cemara (KNC), Forum Nelayan Tradisional (FORNETRAL) dan Paguyuban Nelayan
Eretan (PNE).
Dalam
orasinya, DOBRAK menuntut dan mempertanyakan jaminan masalah kesehatan dan
pendidikan yang berlaku bagi warga miskin.
Adanya pungutan-pungutan liar dirasa semakin memberatkan kehidupan
ekonomi masyarakat kecil. Untuk itu,
DOBRAK menghendaki agar Pemkab segera melakukan pendataan ulang terhadap warga
tak mampu. Mereka juga ingin diberikan
hak menikmati pendidikan dan kesehatan gratis sesuai yang sering
digembor-gemborkan pemerintah.
Pada
kenyataan di lapangan, DOBRAK mengamati banyaknya pungutan liar saat pembagian
E-KTP. Melihat kenyataan itu, seolah ada
ungkapan Rakyat Miskin Dilarang Sekolah
dan Sakit. Pendemo akhirnya menuntut
kepada pemegang wewenang untuk menindak, menangkap dan mengadili oknum yang
melakukan pungutan liar di luar ketentuan perundang-undangan.
Posting Komentar