(function(d) { var cwjs, id='chatwing-js'; if(d.getElementById(id)) {return;} cwjs = d.createElement('script'); cwjs.type = 'text/javascript'; cwjs.async = true; cwjs.id = id cwjs.src = "//chatwing.com/code/83d797d1-1dcb-4273-bce7-7f8fb767c8b5/embedded"; d.getElementsByTagName('head')[0].appendChild(cwjs); })(document); Pengunjuk Rasa, Warnai Festival ORTRAD Dan ALIMPAIDO Di Alun-alun Indramayu | K2-911 FM | KIJANG KENCANA
Home » » Pengunjuk Rasa, Warnai Festival ORTRAD Dan ALIMPAIDO Di Alun-alun Indramayu

Pengunjuk Rasa, Warnai Festival ORTRAD Dan ALIMPAIDO Di Alun-alun Indramayu

Written By K2-911FM on Senin, Oktober 01, 2012 | 13.25.00



INDRAMAYU – K2 FM – Senin, 1/10-2012, 13.24 WIB

            Di sela-sela berlangsungnya Festival Olah Raga Tradisional (ORTRAD) dan lomba Dolanan Bocah (ALIMPAIDO) di Alun-alun Indramayu Senin (1/10), sekelompok pengunjuk rasa berdemonstrasi di pintu masuk alun-alun.  Puluhan pendemo yang tergabung dalam ‘Aliansi Dukungan Oposisi Bela Rakyat’ atau DOBRAK dihadang aparat Polres Indramayu sehingga tidak mengganggu kegiatan lomba yang sedang berlangsung.  Satu jam setelah melakukan orasi, pengunjuk rasa membubarkan diri.  Pendemo yang datang, terdiri dari Organisasi Pemuda Pemudi Sosialis Eretan (OPPSE), Komunitas Nelayan Cemara (KNC), Forum Nelayan Tradisional (FORNETRAL) dan Paguyuban Nelayan Eretan (PNE).  

            Dalam orasinya, DOBRAK menuntut dan mempertanyakan jaminan masalah kesehatan dan pendidikan yang berlaku bagi warga miskin.  Adanya pungutan-pungutan liar dirasa semakin memberatkan kehidupan ekonomi masyarakat kecil.  Untuk itu, DOBRAK menghendaki agar Pemkab segera melakukan pendataan ulang terhadap warga tak mampu.  Mereka juga ingin diberikan hak menikmati pendidikan dan kesehatan gratis sesuai yang sering digembor-gemborkan pemerintah.

            Pada kenyataan di lapangan, DOBRAK mengamati banyaknya pungutan liar saat pembagian E-KTP.  Melihat kenyataan itu, seolah ada ungkapan Rakyat Miskin Dilarang Sekolah dan Sakit.  Pendemo akhirnya menuntut kepada pemegang wewenang untuk menindak, menangkap dan mengadili oknum yang melakukan pungutan liar di luar ketentuan perundang-undangan.

            Selama satu jam melakukan orasi, pendemo yang membawa karangan bunga sebagai simbol matinya keadilan, membubarkan diri dengan tertib. (Jeffry)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Kang Imron Jagat
Copyright © 2011. K2-911 FM | KIJANG KENCANA - All Rights Reserved
Template Created by Yudhi Harjo
Proudly powered by Blogger