INDRAMAYU – K2 FM –
Rabu, 3/10-2012, 12:52 WIB
Indonesia
memiliki keragaman agama yang dianut masyarakat. Setiap agama berbeda dalam aturan beribadah. Namun perbedaan ini bukan alasan untuk
berpecah-belah karena agama sering dituduh sebagai pemicu serentetan kasus yang
terjadi di Indonesia.
Forum
Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Indramayu, menggelar diskusi bertajuk
‘Menyikapi Tuduhan Intoleransi Agama di
Indonesia’ di aula kantor Kementerian Agama Kabupaten Indramayu, Rabu
(3/10). Diskusi dibuka oleh Kepala
Kementerian Agama Indramayu Drs. H. Yayat Hidayat, M Ag dihadiri perwakilan
dari masing-masing agama, penyuluh agama Kecamatan dan unsur terkait.
Hasil
dari diskusi ini akan diketahui faktor-faktor yang menyebabkan Indonesia
dituding sebagai intoleran terhadap agama. Selanjutnya akan dicari solusi terbaik untuk
menciptakan kehidupan beragama yang tentram, rukun dan penuh kebersamaan.
Beberapa
isu keagamaan secara nasional dibahas, salah satu di antaranya menyinggung isi
film “Innocence of Muslims” yang mengusik masyarakat Islam seluruh dunia. Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB)
Indramayu H.A Hartono Sulyan mengutuk
keras film tersebut. Ia berpendapat, ada
salah satu agama yang memang diajarkan untuk membenci Islam. Rasa ketidak-sukaan mereka dilakukan dengan
berbagai macam cara sehingga menimbulkan masalah. Namun ia menilai, warga muslim Indramayu masih
dapat menahan diri menanggapi perkembangan isu-isu negatif berbasis agama. “Sama seperti agama-agama lain, kita sepakat yang
terpenting adalah tidak adanya saling salah menyalahkan antar agama. Sesuai dengan konsep Tri Kerukunan, bertujuan
agar masyarakat Indonesia
bisa hidup dalam kebersamaan, sekalipun banyak perbedaan,” kata Hartono.
Diskusi
‘Menyikapi Tuduhan Intoleransi Agama di Indramayu’ menghadirkan pembicara Ketua
FKUB Indramayu H.A Hartono Sulyan,
Kabid Kesbangpol Indramayu H. Anas
dan Abdul Manaf mewakili Kapolres
Indramayu. (Jeffry)
Peserta Diskudi (Photo Dok K2 FM)
Posting Komentar