BUKIT DAGO SELATAN (Galamedia) - Pekan Budaya Wilayah III Cirebon yang menampilkan "Telung Dina Ning Dermayu" dibuka pada Kamis (21/6) oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Drs. Nunung Sobari di Galery Teh Taman Budaya Jabar. Pekan budaya Indramayu ini merupakan kerja sama Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat dengan Dinas Pemuda Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kab. Indramayu.
"Tema yang diangkat yakni Telung Dina Ning Dermayu yang dilaksanakan di area Teater Terbuka Taman Budaya Jawa Barat," ungkap Kepala Balai Pengelolaan Taman Budaya Jabar, Dra. Rosdiana Racmiwaty saat ditemui di kantornya, Rabu (20/6).
Pada sesi pembukaan, ditampilkan pameran aneka kriya dan kuliner khas Dermayu, workshop ukiran topeng, wayang kulit dan tenun gedogan, serta pementasan kesenian khas Indramayu, yakni Randu Kentir. Sedangkan hari kedua digelar diskusi budaya "Fenomena Tarling" yang digelar di lobi teater tertutup Taman Budaya, yang dilanjutkan pada malam harinya dengan pementasan seni tarling di Teater Terbuka, mulai pukul 19.30 WIB-selesai. "Hari terakhir, digelar seni ronggeng prigel dan nayub ronggeng ketuk di Teater Terbuka Taman Budaya Jabar, Sabtu (23/6) mulai pukul 19.30 WIB-selesai. Semua acara gratis dan terbuka untuk umum," ujarnya.
Menurut Rosdiana, Indramayu kabupaten di Jabar yang berada di wilayah Pantai Utara (Pantura). Secara historis, mempunyai latar belakang Bagelen (Jawa Tengah) dan Sumedang Larang, yang akhirnya terjadi akulturasi budaya sehingga berpengaruh pada kultur atau budaya masyarakat Indramayu (Wong Dermayu) mulai dari bahasa, kesenian, adat istiadat, kerajinan, dan makanan.
"Tema yang diangkat yakni Telung Dina Ning Dermayu yang dilaksanakan di area Teater Terbuka Taman Budaya Jawa Barat," ungkap Kepala Balai Pengelolaan Taman Budaya Jabar, Dra. Rosdiana Racmiwaty saat ditemui di kantornya, Rabu (20/6).
Pada sesi pembukaan, ditampilkan pameran aneka kriya dan kuliner khas Dermayu, workshop ukiran topeng, wayang kulit dan tenun gedogan, serta pementasan kesenian khas Indramayu, yakni Randu Kentir. Sedangkan hari kedua digelar diskusi budaya "Fenomena Tarling" yang digelar di lobi teater tertutup Taman Budaya, yang dilanjutkan pada malam harinya dengan pementasan seni tarling di Teater Terbuka, mulai pukul 19.30 WIB-selesai. "Hari terakhir, digelar seni ronggeng prigel dan nayub ronggeng ketuk di Teater Terbuka Taman Budaya Jabar, Sabtu (23/6) mulai pukul 19.30 WIB-selesai. Semua acara gratis dan terbuka untuk umum," ujarnya.
Menurut Rosdiana, Indramayu kabupaten di Jabar yang berada di wilayah Pantai Utara (Pantura). Secara historis, mempunyai latar belakang Bagelen (Jawa Tengah) dan Sumedang Larang, yang akhirnya terjadi akulturasi budaya sehingga berpengaruh pada kultur atau budaya masyarakat Indramayu (Wong Dermayu) mulai dari bahasa, kesenian, adat istiadat, kerajinan, dan makanan.
(B.81)**
Posting Komentar