(function(d) { var cwjs, id='chatwing-js'; if(d.getElementById(id)) {return;} cwjs = d.createElement('script'); cwjs.type = 'text/javascript'; cwjs.async = true; cwjs.id = id cwjs.src = "//chatwing.com/code/83d797d1-1dcb-4273-bce7-7f8fb767c8b5/embedded"; d.getElementsByTagName('head')[0].appendChild(cwjs); })(document); Wagub: Penutupan "Dolly" Lebih Cepat Lebih Baik | K2-911 FM | KIJANG KENCANA
Home » » Wagub: Penutupan "Dolly" Lebih Cepat Lebih Baik

Wagub: Penutupan "Dolly" Lebih Cepat Lebih Baik

Written By K2-911FM on Senin, Oktober 25, 2010 | 12.44.00

Antara Antara - 1 jam 3 menit lalu * Kirim * Kirim via YM * Cetak [Wagub: Penutupan ] Wagub: Penutupan "Dolly" Lebih Cepat Lebih Baik Surabaya (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menegaskan bahwa penutupan Lokalisasi Dolly di Kota Surabaya lebih cepat justru lebih baik. "Bagi kami, penutupan Dolly itu lebih cepat justru lebih baik karena persoalan ini demi kemaslahatan semua," katanya di Surabaya, Senin pagi. Meskipun menginginkan percepatan penutupan lokalisasi yang konon dianggap sebagai lokalisasi terbesar di kawasan Asia Tenggara itu, dia tidak ingin dilakukan secara sporadis. "Kami tetap akan memberikan jalan keluarnya bagi para penghuni Dolly. Kalau pun butuh pelatihan, kami siap memfasilitasinya. Demikian juga dengan permodalan," kata Wagub usai membuka rapat kerja Lembaga Pendidikan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I). Ia tak ingin persoalan ini berkembang menjadi polemik di media massa yang seoal-olah Gubernur Jatim Soekarwo berhadapan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. "Jangan dihadap-hadapkan Gubernur dan Wali Kota. Pada dasarnya kami memiliki tujuan akhir yang sama dalam menangani Dolly itu," kata mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal itu. Menurut dia, Pemprov Jatim menghormati langkah-langkah yang akan ditempuh Pemkot Surabaya dalam mengatasi lokalisasi yang berada di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, itu. Wali Kota Surabaya menginginkan penutupan Lokalisasi Dolly dilakukan secara perlahan-lahan dengan cara membatasi jumlah pekerja seks komersial (PSK). "Bagus saja memang, kalau pembatasan itu dilakukan dengan melarang pengelola merekrut PSK baru lagi. Hal itu arahnya juga pada penutupan," kata Wagub. Namun, dia kembali menegaskan bahwa semakin cepat lokalisasi itu ditutup, maka semakin cepat pula upaya pencegahan wabah HIV/AIDS di Jatim itu terlaksana. "Soal target, kapan lokalisasi itu harus ditutup, sejauh ini kami tidak pernah menetapkannya. Bagi kami, lebih cepat justru lebih baik," katanya.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Kang Imron Jagat
Copyright © 2011. K2-911 FM | KIJANG KENCANA - All Rights Reserved
Template Created by Yudhi Harjo
Proudly powered by Blogger