Penipuan di ATM dengan Memasukkan Korek Api
Diarsipkan di bawah: Dengan ATM — mfathur @ 1:52 pm
Hati-hati di ATM. Penipu memasukkan pentolan (ujung) korek-api ke dalam mulut ATM. Kartu terganjal, system error, dan kartu tidak bisa dikeluarkan. Penipu datang, pura-pura mengalami hal yang sama dengan anda, pura-pura menawarkan bantuan. Penipu menelphon pihak Bank (padahal kawan sindikatnya). Pihak bank meminta anda memencet tombol tertentu diikuti PIN anda. Karena gagal anda diminta terus mengulangi lagi dan lagi. Dan semestinya memang gagal, karena sebetulnya si penipu disebelah anda berusaha menangkap PIN yang anda key-in. Jadi hati-hati.
Peristiwa ini menimpa saya Hari Minggu yang lalu di salah satu ATM
Mandiri (sebut saja ATM1). Semoga tidak terulang pada pembaca.
Mandiri (sebut saja ATM1). Semoga tidak terulang pada pembaca.
Kejadian ini berawal ketika saya mau menarik uang di ATM Mandiri.
Seperti kadang-kadang terjadi setelah saya masukkan kartu ATM, layar ATM
menyatakan bahwa …..out of service atau ….maaf sementara tidak dapat
melayani. Tentu saja saya langsung tekan tombol Cancel untuk membatalkan
transaksi. Namun ternyata kartu ATM tidak kunjung keluar walaupun saya
ulangi berkali kali dan saya tunggu.
Seperti kadang-kadang terjadi setelah saya masukkan kartu ATM, layar ATM
menyatakan bahwa …..out of service atau ….maaf sementara tidak dapat
melayani. Tentu saja saya langsung tekan tombol Cancel untuk membatalkan
transaksi. Namun ternyata kartu ATM tidak kunjung keluar walaupun saya
ulangi berkali kali dan saya tunggu.
Di saat saya berharap kartu ATM segera keluar, tiba-tiba ada seseorang
laki-laki (sebut saja Mr X) yang membuka pintu ATM dan tindakan kurang
etis ini tentu agak mengejutkan saya. Orang tersebut yang tampil dengan
sikap dan wajah innocent (tanpa dosa) dan dengan cukup santai bertanya:
Bisa Pak? Kartu saya tadi tertelan pak! Karena merasa senasib, sikap
saya berubah dari curiga menjadi welcome. Setelah saya amati, ternyata
kartu saya tampak sedikit (kurang lebih satu millimeter) di bibir lobang
kartu ATM dan saya berusaha dengan menyelipkan dua kartu tipis untuk
menjepit kartu tersebut agar dapat saya keluarkan. Usaha saya itu
mendapat respon yang bersahabat dari Mr X dan segera pula ia membantu
saya untuk menjepit dengan kertas yang saya gunakan tetapi kartu ATM
saya juga tidak berhasil dikeluarkan.
laki-laki (sebut saja Mr X) yang membuka pintu ATM dan tindakan kurang
etis ini tentu agak mengejutkan saya. Orang tersebut yang tampil dengan
sikap dan wajah innocent (tanpa dosa) dan dengan cukup santai bertanya:
Bisa Pak? Kartu saya tadi tertelan pak! Karena merasa senasib, sikap
saya berubah dari curiga menjadi welcome. Setelah saya amati, ternyata
kartu saya tampak sedikit (kurang lebih satu millimeter) di bibir lobang
kartu ATM dan saya berusaha dengan menyelipkan dua kartu tipis untuk
menjepit kartu tersebut agar dapat saya keluarkan. Usaha saya itu
mendapat respon yang bersahabat dari Mr X dan segera pula ia membantu
saya untuk menjepit dengan kertas yang saya gunakan tetapi kartu ATM
saya juga tidak berhasil dikeluarkan.
Usaha berikutnya dilakukan oleh Mr X dengan menelpon “Bank” (katanya
saya telpon bank saja pak, 14000 ya? tanyanya dan tidak saya jawab
karena saya konsentrasi dengan usaha saya untuk mengeluarkan kartu ATM).
Setelah dia menceritakan apa yang telah terjadi dan salah satu
ungkapannya di telepon “kartu saya terganjal oleh bapak setelah saya
pak!”. Mr X segera menyerahkan HPnya karena pihak “Bank” mau bicara
dengan saya. Pihak “Bank”
setelah menanyakan beberapa data seperti nama, tanggal lahir, nama ibu
kandung segera menuntun saya agar dapat mengeluarkan kartu ATM saya dan
tentu saja saya turuti.
saya telpon bank saja pak, 14000 ya? tanyanya dan tidak saya jawab
karena saya konsentrasi dengan usaha saya untuk mengeluarkan kartu ATM).
Setelah dia menceritakan apa yang telah terjadi dan salah satu
ungkapannya di telepon “kartu saya terganjal oleh bapak setelah saya
pak!”. Mr X segera menyerahkan HPnya karena pihak “Bank” mau bicara
dengan saya. Pihak “Bank”
setelah menanyakan beberapa data seperti nama, tanggal lahir, nama ibu
kandung segera menuntun saya agar dapat mengeluarkan kartu ATM saya dan
tentu saja saya turuti.
Tekan tombol di bawah angka 9; tekan tombol di bawah angka 7; tekan pin
bapak; tekan ENTER. Keluar tidak pak? Tanyanya. Tidak, jawab saya. Ok
pak saya akan bantu sekali lagi mengeluarkan kartu bapak. Ikuti petunjuk
saya tekan tombol di bawah angka 9; tekan tombol di bawah angka 7; tekan
pin bapak (pelan-pelan pak) dan saya sempat berpikir mengapa harus
pelan?; tekan ENTER. Singkatnya saya menekan PIN saya sampai sekitar
tiga kali yang disaksikan oleh Mr. X. Saya tidak sampai hati meminta Mr
X keluar dari ruang ATM karena ia telah meminjami HP dan “menolong
saya”. Adegan ini berarkhir ketika pihak “Bank” tidak berhasil membantu
saya dengan
mengatakan: Ok pak, karena kartu bapak tidak bisa keluar, KARTU BAPAK
SAYA BLOKIR SAJA DAN SAAT INI KARTU BAPAK SUDAH TIDAK BERFUNGSI. Besuk
bapak segera ke Bank Mandiri setempat untuk minta terbitkan kartu baru.
Karena merasa aman, saya segera tinggalkan ruang ATM dengan mengucapkan
terima kasih kepada Mr. X setelah anak saya segera keluar dari mobil,
menyusul ke ruang ATM menanyakan apa yang terjadi (kata saya: kartu
sudah diblokir, kita pindah ATM lain saja nak).
bapak; tekan ENTER. Keluar tidak pak? Tanyanya. Tidak, jawab saya. Ok
pak saya akan bantu sekali lagi mengeluarkan kartu bapak. Ikuti petunjuk
saya tekan tombol di bawah angka 9; tekan tombol di bawah angka 7; tekan
pin bapak (pelan-pelan pak) dan saya sempat berpikir mengapa harus
pelan?; tekan ENTER. Singkatnya saya menekan PIN saya sampai sekitar
tiga kali yang disaksikan oleh Mr. X. Saya tidak sampai hati meminta Mr
X keluar dari ruang ATM karena ia telah meminjami HP dan “menolong
saya”. Adegan ini berarkhir ketika pihak “Bank” tidak berhasil membantu
saya dengan
mengatakan: Ok pak, karena kartu bapak tidak bisa keluar, KARTU BAPAK
SAYA BLOKIR SAJA DAN SAAT INI KARTU BAPAK SUDAH TIDAK BERFUNGSI. Besuk
bapak segera ke Bank Mandiri setempat untuk minta terbitkan kartu baru.
Karena merasa aman, saya segera tinggalkan ruang ATM dengan mengucapkan
terima kasih kepada Mr. X setelah anak saya segera keluar dari mobil,
menyusul ke ruang ATM menanyakan apa yang terjadi (kata saya: kartu
sudah diblokir, kita pindah ATM lain saja nak).
Untungnya saya tidak menaruh semua telor saya dalam satu keranjang.
Masih ada keranjang lain tidak peduli ukurannya. Segera saya menuju ATM
(sebut saja ATM2) yang lain karena saya sudah ditunggu di salah satu
toko untuk suatu transaksi. Sebelum saya (bersama isteri dan anak saya)
masuk ke ATM2 tiba-tiba SMS banking masuk dan menyatakan rekening saya
terdebet Rp 1.500.000,-. Ketika itu saya baru sadar (menurut saya bukan
karena hipnotis, tetapi logis) bahwa MR X TADI TERNYATA PENIPU dan pihak
“Bank”
yang bicara dengan saya adalah anggota sindikatnya.
Masih ada keranjang lain tidak peduli ukurannya. Segera saya menuju ATM
(sebut saja ATM2) yang lain karena saya sudah ditunggu di salah satu
toko untuk suatu transaksi. Sebelum saya (bersama isteri dan anak saya)
masuk ke ATM2 tiba-tiba SMS banking masuk dan menyatakan rekening saya
terdebet Rp 1.500.000,-. Ketika itu saya baru sadar (menurut saya bukan
karena hipnotis, tetapi logis) bahwa MR X TADI TERNYATA PENIPU dan pihak
“Bank”
yang bicara dengan saya adalah anggota sindikatnya.
Segera saya menuju ATM1 dengan melanggar lampu merah di perempatan jalan
sambil menghampiri Polantas setempat. Sampai di tempat kejadian, tentu
saja pelaku sudah kabur dan selama saya menuju kembali ke ATM1, rekening
saya selalu terdebet hampir setiap setengah menit Rp 1,5 juta dan
berkali-kali. Saya berusaha keras untuk memblokir via 14000 tetapi
selalu dijawab oleh mesin penjawab dan setelah sekian lama saya baru
bisa bicara dengan operator untuk melakukan pemblokiran. Apa boleh buat
saat pemblokiran saldo tinggal tersisa Rp 82 ribu.
sambil menghampiri Polantas setempat. Sampai di tempat kejadian, tentu
saja pelaku sudah kabur dan selama saya menuju kembali ke ATM1, rekening
saya selalu terdebet hampir setiap setengah menit Rp 1,5 juta dan
berkali-kali. Saya berusaha keras untuk memblokir via 14000 tetapi
selalu dijawab oleh mesin penjawab dan setelah sekian lama saya baru
bisa bicara dengan operator untuk melakukan pemblokiran. Apa boleh buat
saat pemblokiran saldo tinggal tersisa Rp 82 ribu.
Setelah dihubungi oleh pihak kepolisian, tidak lama berselang petugas
ATM Bank Mandiri datang dan membongkar mesin ATM. Ternyata di dalam
ruang kartu masuk telah diselipkan SEBATANG KOREK API yang telah
dipotong “pentolan” nya. Kata petuga bank: Inilah pak yang membuat kartu
bapak tidak bisa masuk….kejadian ini sudah sekitar satu tahun tapi
pelakunya belum juga tertangkap.. .. Dia (Mr X) bisa mengeluarkan kartu
bapak dengan tang/penjepit kecil…..Minggu lalu juga kejadian.
ATM Bank Mandiri datang dan membongkar mesin ATM. Ternyata di dalam
ruang kartu masuk telah diselipkan SEBATANG KOREK API yang telah
dipotong “pentolan” nya. Kata petuga bank: Inilah pak yang membuat kartu
bapak tidak bisa masuk….kejadian ini sudah sekitar satu tahun tapi
pelakunya belum juga tertangkap.. .. Dia (Mr X) bisa mengeluarkan kartu
bapak dengan tang/penjepit kecil…..Minggu lalu juga kejadian.
Begitu memasuki hari kerja saya laporkan ke Bank Mandiri dan petugas
Customer Service menyatakan kasus ini baru pak (wah rupanya pihak bank
ketinggalan juga, red) setelah dicek transaksi penarikan (oleh Mr X cs)
tiga kali Rp1,5jt; 1xRp500rb; dan karena maksimum penarikan per hari
Rp5jt, sisanya dihabiskan untuk belanja kilat (mungkin di toko emas)
tentu dengan memalsukan tanda tangan saya. Maaf pembaca, total
kehilangan tidak perlu saya beberkan semua, yang jelas tinggal Rp82rb
alias habis dalam waktu transaksi 17 menit.
KESIMPULAN:
Customer Service menyatakan kasus ini baru pak (wah rupanya pihak bank
ketinggalan juga, red) setelah dicek transaksi penarikan (oleh Mr X cs)
tiga kali Rp1,5jt; 1xRp500rb; dan karena maksimum penarikan per hari
Rp5jt, sisanya dihabiskan untuk belanja kilat (mungkin di toko emas)
tentu dengan memalsukan tanda tangan saya. Maaf pembaca, total
kehilangan tidak perlu saya beberkan semua, yang jelas tinggal Rp82rb
alias habis dalam waktu transaksi 17 menit.
KESIMPULAN:
1. Sindikat penipu memilih ATM yang terpencil, bukan yang di kantor bank
dan/ atau yang ada security-nya.
2. Mereka memilih hari libur agar nasabah tidak dapat menghubungi bank
setempat.
dan/ atau yang ada security-nya.
2. Mereka memilih hari libur agar nasabah tidak dapat menghubungi bank
setempat.
TIP AGAR HAL SERUPA TIDAK TERULANG PADA PEMBACA:
1. Gunakan ATM yang ada Bank-nya atau yang dekat security, hindari ATM
terpencil walaupun di ATM terpencil kita tidak perlu antre.
2. Jika kartu macet dan tidak bisa keluar dengan usaha sendiri,
tinggalkan saja karena orang lain tidak bisa menggunakan tanpa
mengetahui PIN-nya dan segera lapor ke bank setempat (tentu pada hari
kerja).
3. Pada saat pembaca panik karena jadwal padat, ditunggu dalam waktu
singkat, sehingga secara emosional tidak stabil, mungkin juga sedang
berantem sebaiknya hindari transaksi menggunakan ATM karena daya analisa
menurun dan sangat memungkinkan terjadi kesalahan.
4. (Walau yang keempat ini tidak terkait dengan sub judul di atas)
rekening yang ber kartu ATM batasi jumlahnya. Yang lain simpan saja di
rekening tanpa kartu ATM dan jika terlanjur diberikan kartu ATM,
kembalikan saja ke bank dan bertransaksilah via kasir.
terpencil walaupun di ATM terpencil kita tidak perlu antre.
2. Jika kartu macet dan tidak bisa keluar dengan usaha sendiri,
tinggalkan saja karena orang lain tidak bisa menggunakan tanpa
mengetahui PIN-nya dan segera lapor ke bank setempat (tentu pada hari
kerja).
3. Pada saat pembaca panik karena jadwal padat, ditunggu dalam waktu
singkat, sehingga secara emosional tidak stabil, mungkin juga sedang
berantem sebaiknya hindari transaksi menggunakan ATM karena daya analisa
menurun dan sangat memungkinkan terjadi kesalahan.
4. (Walau yang keempat ini tidak terkait dengan sub judul di atas)
rekening yang ber kartu ATM batasi jumlahnya. Yang lain simpan saja di
rekening tanpa kartu ATM dan jika terlanjur diberikan kartu ATM,
kembalikan saja ke bank dan bertransaksilah via kasir.
Mohon maaf jika pembaca tersita waktunya untuk membaca ulasan peristiwa
ini terutama bagi yang telah mendengar peristiwa serupa sebelumnya. Jika
kurang bermanfaat bagi pembaca, berikan (forward) info ini kepada rekan
yang lain, siapa tahu mereka membutuhkan. Terima kasih.
ini terutama bagi yang telah mendengar peristiwa serupa sebelumnya. Jika
kurang bermanfaat bagi pembaca, berikan (forward) info ini kepada rekan
yang lain, siapa tahu mereka membutuhkan. Terima kasih.
Jika suatu saat info ini sampai kepada Mr. X yang telah menipu saya,
saya berpesan carilah uang dengan cara lain karena melalui jerih payah,
hasil akan lebih bisa dinikmati. Anda berkualitas dalam mendapatkan uang
cepat, namun kualitas hendaknya memenuhi 5 indikator keseimbangan yaitu
QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety, Morale). Anda baik dari sisi
Quality (cerdik); anda baik dari sisi Cost (dengan biaya rendah, hanya
sebatang korek api); anda baik dari sisi Delivery (dapat uang dalam
waktu cepat); tapi dari sisi Safety (anda aman….tapi hanya sementara
lho); dan dari sisi Morale (sayang angkanya cuma nol) karena melanggar
norma.
Penipu pura-pura beli barang Mas Kaka, tentu lewat internet. Di Indonesia pembayaran sekarang masih didominasi via transfer, baik atm, phone, i-banking, dll. Penipu menelphon pura-pura minta nomor rekening tempat dana akan ditransfer. Penipu kemudian akan menghubungkan anda dengan bank (padahal teman sindikat dia).
Bagaimana trik Mas Kaka menghindari penipuan ini? Jangan segan-segan klik more…..
From Kaka
Kepada
Para Pebisnis Online
Se- Indonesia
Saya informasikan pengalaman saya (yang hampir ditipu) 4 hari terakhir, 31 mei 2008 - 3 juni 2008
KASUS PERTAMA :
Saya adalah Marketer online yang menjual barang dagangan berupa souvenir via website.
Minggu lalu ada orang yang mengaku bernama darma dariKalimantan mau beli produk saya dalam jumlah besar.
Nomor yang dia pakai menghubungi saya : 08159317888 / 08176096411
Saat transaksi via telpon darma ini langsung setuju untuk segera mentransfer dana via ATM ke rekening BCA saya
Dia mengaku internetnya lagi error jadi tidak bisa pakai internet banking
Dia juga bilang saat transaksi di ATM slip nya habis jadi tidak ada bukti transaksi
Tapi dia mengaku sudah mentransfer dana senilai 1.537.000 dan rekeningnya terdebet
Lalu dia meminta saya cek ke ATM saat saya ada di mall
Setelah saya cek dana ternyata belum masuk
Via telpon dia sambungkan saya dengan orang yang mengaku dari Customer service BCA
Si Customer service meminta saya cek saldo dengan bimbingan dia via telpon.(untunglah saldo saya hanya 200rb)
Pertanyaanya Mungkinkah Customer Service BCA tanya saldo dalam rekening anda kalo dia bisa memeriksa langsung dana yang ditransfer sudah masuk atau belum ???
(hati-hati bila ini terjadi, bila anda sampaikan saldo anda jutaan,
pasti tahap selanjutnya yaitu hypnotis akan mereka lakukan,
dan tanpa sadar anda mentransfer sejumlah besar dana anda ke rekening mereka)
Lalu dengan alasan BCA hari itu jum’at siang tidak bisa transaksi(Aneh khan), dia minta saya berikan rekening saya yang lain (misalnya punya istri) tapi saya bilang tidak ada yang lain.(pisahkan rekening bisnis dan pribadi)
>>> hati-hati dia mengincar saldo rekening lain yang cukup besar dananya u/ menjalankan proses Hypnotis
Sampai disini dia tidak lagi menelpon saya, padahal sebelumnya sangat berminat u/ transaksi….
Hari ini (senin, 2 juni 2008), karena penasaran saya kontak lagi dia via sms, dan dia langsung telpon
Dia bilang sedang di ATM dan mau mentransfer dana ke saya
(sebagai kamuflase dia sempat tanya lagi nomor rekening saya dan jumlah dana yang harus di transfer)
Seperti sebelumnya dia bilang dana sudah ditransfer via atm
Tapi setelah saya periksa via internet banking, dana itu tidak masuk ke rekening saya.
Dia tetap memaksa untuk saya pergi ke ATM cek transferan dia (padahal saya bisa cek via I-banking)
Alasan selanjutnya lebih tidak masuk akal, dia bilang dia pakai phone banking jadi tidak ada slip lagi, padahal sebelumnya bilang lagi di ATM.
hingga detik ini dana tersebut tidak pernah masuk ke rekening saya dan dia tidak pernah telpon lagi, padahal normalnya kalo dia benar-benar sudah transfer dana tentunya dia ingin dananya yang hilang saat transaksi di ATM kembali, nah karena dia memang berniat menipu dan merasa kedoknya ketahuan, jadi tidak pernah nelpon.
KASUS KEDUA :
Malam ini (3 Juni 2008) via telpon ada orang mengaku bernama Syam Rizaldi (no.HPnya: 081383911222 dan 081270126148) beralamat di : ( villa melati mas vista Blok B Jl.Cendrawasih no.7 pondok gede, bekasi) ingin membeli obat herbal u/ ibunya yang sakit jantung.
Dia memesan 2 botol obat herbal dan dia langsung setuju mentransfer dana plus ongkos kirim senilai Rp.756.000,- ke rekening saya.
Dia minta data alamat dan nomor rekening saya (disini saya beri jebakan, tidak saya sertakan nama bank)
Selanjutnya dia kirim SMS data tujuan pengiriman barang dijakarta .
Sejenak kemudian ada orang mengaku anaknya si Rizaldi, sudah melakukan transfer dana ke rekening saya senilai Rp.756rb, tapi dia juga mengaku ATM nya kehabisan slip, yang membuat saya langsung curiga (perhatikan..modusnya sama khan dengan kasus pertama)
Dia meminta saya pergi ke ATM u/ cek apa transferannya sudah masuk (Aneh nggak kalo dia transfer tapi nggak tanya bank apa yang saya pakai, disini dia buat kesalahan yang membuat saya langsung tahu kalo mau ditipu)
Setelah saya periksa di net banking, ternyata benar bahwa dananya tidak masuk juga.
Via SMS saya sampaikan bahwa dananya nggak masuk, Saya sampaikan juga bahwa saldo saya tidak berubah hanya 29ribu rupiah.
(Yang dia ingin tahu khan berapa saldo saya, jadi saya kasih tahu sebelum dia tanya)
Setelah itu sama sekali tidak ada telpon maupun SMS dari dia, padahal khan tadi katanya dana sudah di transfer, aneh khan… kok dia nggak bingung bila benar dia kehilangan uang saat transaksi via ATM.
INTINYA :
Penipu tahu betul seluk beluk ATM dan akan membimbing anda di atm untuk tanpa sadar mentransfer dana anda ke rekening dia, tapi terlebih dulu dia ingin tahu berapa dana yang anda miliki
Saya ikuti permainan dia (penipu) dengan tujuan bisa membuat informasi ini, yang saya sampaikan pada anda untuk menyelamatkan sesama internet/online marketer.dari modus yang sama.
Pesan bagiKepolisian RI :
Hal seperti ini seringkali tidak terungkap, karena korban jarang yang lapor ke polisi, tolong ditindak lanjuti laporan ini.
Bapak-bapak punya tekhnologi u/ melacak posisi mereka dari nomor HP yang mereka miliki, disini nomor mereka sudah saya lampirkan.
Tolong bapak-bapak bongkar sindikat mereka, agar tidak ada yang jadi korban lagi,
Dalam 4 hari sudah 2 kali saya hampir ditipu dengan modus yang sama, berapa banyak korban mereka setiap harinya.
Berapa banyak uang yang masuk rekening mereka dengan cara mudah ini.
hormat saya
kaka
Berikut pengalaman dari Mas Abu Rixal.
Dear All,
Terus terang saya mo share yang menyedihkan kali ini. Ceritanya begini, tiga hari yang lalu, sekitar jam 2 an siang istri saya menjadi korban penipuan lewat telpon, lagi lagi modusnya sama. Si bangsat kreatif ini menelpon via hp istri saya, mengabarkan keadaan darurat kakaknya, dan segera dioperasi. dia bilang dari salah satu RS disemarang dan minta transfer biaya operasi sebesar 37 jt rupiah. Istri saya panik, dia berusaha telpon kakak2nya yang lain, tapi semua hp ngejam, gak aktif dan gak bisa dihubungi tapi ia lupa sama sekali tidak tepon saya, padahal hp saya aktif. Dasar perempuan, gak berfikir panjang, ia diminta transfer ke rekening pribadi yang sudah dicatat, ehhh nurut saja,…. nggak berfikir masaa iya RS minta transferan segitu banyak ke rekening pribadi lagi, tapi yahhhhh nasiib sudah jadi bubur, ia transfer juga, untungnya BCA hanya membatasi 15 jt perhari, sehingga kerugian tidak sampai 37 jt an. 10 menit baru sadar, ia jadi korban
penipuan, anehhhh padahal tiap hari ia menyaksikan tayangan kriminal, ehhh malah jadi korban penipuan.
Ada hal yang saya pertanyaakan dan mungkin juga bisa dijadikan perhatian kita semua, mengapa modus kreatifitas Bangsat ini terus bisa berkanjut dan tidak tertangkap para pelakunya, PADAHAL seorang pencuri dari warnet, yang mencuri barang di Amerika saja, akhirnya tertangkap dirumahnya, mengapa bajingan di negeri sendiri yang menggunakan fasilitas Bank dan Telkom ngggak bisa ditangkap? Anehhh bin ajaib!
Ada setidaknya tiga pihak yang saling berkaitan dalam mengungkap Kasus Kreatifitas Bajingan ini, Kepolisian, Telkom/Selular dan Bank. Ketiga pihak ini, secara pribadi menilai kurang kooperatif dalam memberantas kejahatan enterpreuneur. Saya katakan enterpreuneur, karena didalamnya tidak terlepas dari kreatifitas, keahlian dan strategy dengan didukung kecanggihan teknology informasi. Kalo para pencopet di bus kota , ya kelas kambing, tapi mereka para bangsat kreatif ini, bisa me non aktifkan HP dalam waktu bersamaan di setiap aksinya, apakah ini teknik yang mudah? nGgak mungkin dilakukan oleh orang yang nggak melek teknology. Apakah mereka menggunakan klenik untuk menghinotis para korbannya? sepertinya iya, tapi bagaimana hal itu bisa terjadi, ya hubungannya dengan kolaborasi dengan Jin dan syetan, cuma sayangnya, umumnya para korban saat itu sedang lalai dari dzikrulloh, sehingga mudah ditaklukkan. Disamping menguasai teknology, anehnya bangsat ini juga
mengetahui silsilah keluarga, dari mana coba? luar biasa dehhh.
Secara logika, semestinya pihak kepolisian tidak susah menangkap pelakunya, kalo saja ke 3 pihak tersebut bahu membahu melindungi masyarakat dari Kajahatan Bangsat Kreatif ini, dengan teknology yang ada, mestinya mudah untuk melacak mereka dan menghukum mereka dengan hukuman yang setimpal, dan menyita semua harta mereka untuk dikembalikan kepada masyarakat. gmana tidak sedih mas, uang 15 juta bukan sedikit bagi saya, carinya saja susah, tapi yang lebih menyakitkan adalah proses hilangnya, sangat keterlaluan yang merendahkan dan menghinakan. Beda kalo misalnya kita kehilanagn 15 jt karena rugi usaha, yahh resiko usaha khan?
Semoga bisa dijadikan perhatian rekan semua, makakasih.
Abu Rizal
KUPANG, RABU — Kepala Badan Perpustakaan NusaTenggara Timur Melkianus Lima ditipu Haryono yang mengaku staf Dharma Wanita Perpustakaan Nasional.
Awalnya, pelaku mengatakan kepada Melkianus Lima bahwa Dharma Wanita Perpustakaan NTT mendapat bantuan pemberdayaan perempuan senilai Rp 5 juta.Lima kemudian memberi nomor telepon rumahnya agar Haryono berbicara langsung dengan istrinya yang adalah Kepala Dharma Wanita di lingkungan perpustakaan.
Haryono kemudian meminta nomor rekening Ny Lima. Tetapi Ny Lima menjawab, tidak ada rekening pribadi atas namanya, kecuali rekening atas nama suaminya, Melkianus Lima. Kepada Ny Lima Haryono menjelaskan dana bantuan Rp 5 juta itu untuk kegiatan kecil-kecil saja karena Perpustakaan Nasional pun sedang kesulitan dana. Ny Lima kemudian memberikan nomor rekening BCA Kupang atas nama suaminya.
Haryono diminta menghubungi suaminya di kantor melalui nomor telepon seluler yang diberikan Ny Lima. Kepada Melkianus Lima, Haryono mengatakan, 30 menit lagi akan menstranfer uang Rp 5 juta ke rekeningLima . Karena itu setelah 30 menit, Lima diminta ke ATM BCA Kupang untuk mengecek, apakah dana Rp 5 juta sudah masuk atau belum.
“Satu jam kemudian saya cek, tetapi tidak ada uang masuk. Lalu saya hubungi Haryono di Jakarta. Haryono mati-matian mengatakan telah menstransfer uang itu ke rekening saya. Ia kemudian marah melalui telepon seluler, dan mendesak saya cek ulang,”kataLima .
Setelah tiga kali cek di ATM pun tidak ada uang masuk. Haryono kemudian mengatakan baru saja tiga hari lalu ia menstranfer untuk Perpustakaan Daerah Kepulauan Riau senilai Rp 10 juta. Tidak mungkin uang Rp 5 juta itu belum masuk rekeningLima . Haryono kemudian berjanji membantu Lima dengan meminta bantuan staf BCA, yang juga adalah teman baik Haryono. Karena itu Lima diminta pergi lagi ke ATM BCA.
Tiba di ATM BCA Kupang Lima mengecek saldo di ATM, tapi tidak ada tambahan uang. Ia kemudian menghubungi Haryono. Saat itu Haryono langsung mengalihkan pembicaraan kepada rekannya yang disebutkan bekerja di BCA. Orang bersangkutan mulai mengarahkanLima . Pertama, ia menanyakan jumlah saldo yang ada di rekening itu.
Kemudian, ia memerintahkan Lima untuk memasukkan kartu ATM, menekan PIN, transfer, nomor rekening Lima, nomor rekening Haryono, ok. Saat ituLima sempat menolak karena perintah tersebut merupakan proses transfer. Namun, orang bersangkutan kembali menegaskan bahwa dirinya sudah bekerja 25 tahun di BCA dan selalu membantu memproses transfer uang nasabah.
“Setelah menekan sampai 10 kali lebih kartu SIM keluar dengan sendirinya. Saya cek saldo uang sisa Rp 5.000. Saya meneleponHaryono di Jakarta , ia tertawa terbahak-bahak sambil mencibir, ‘itu kecil masih ada yang sampai Rp 1 miliar lebih’ sambil mematikan teleponnya,” katanya.
Menurut Lima, kejadian itu terjadi pada awal Juni 2008, tetapi ia masih stres dan trauma hingga kini. Strokenya kambuh lagi, sementara ia baru saja sembuh dari sakit ginjal. “Uang itu hasil jual tanah 300 m2 di Kota Kupang Rp 27 juta, Rp 10 juta yang lain tabungan dari gaji saya. Total Rp 37 juta ia ambil semuanya. Saya tidak punya apa- apa lagi,” tuturnya.
Sementara itu, hakim Pengadilan Negeri Kupang FX Sugiarto mengatakan, dirinya saat masih bertugas di PN Jayapura hampir tertipu Rp 100 juta. Namun, saat ia berada di ATM BNI Abepura, Jayapura, Papua, dan berbicara dengan orang yang mengaku staf Mahkamah Agung langsung dicegat Satpam di ATM itu.
“Satpam buka pintu ruang ATM dan bertanya, Bapak bicara dengan siapa. Bapak kenal orang itu, kalau tidak kenal jangan dilayani, itu penipu. Saya sadar dan keluar dari uangan itu. Setelah dicek diJakarta ternyata tidak ada permintaan tersebut,” katanya.
Peran satpam BNI di Abepura, Jayapura, itu sangat baik. Kalau semua satpam yang bertugas di setiap ATM cukup teliti dan cerdas seperti itu, itu akan sangat membantu para nasabah. (KOR)
Sumber: Kompas
JAKARTA (Pos Kota) - Maraknya penipuan melalui SMS akhir-akhir ini cukup meresahkan masyarakat. Kini pengguna ponsel bisa mengadukan praktek penipuan via SMS ke layanan 1166 dari Telkomsel untuk diteruskan ke pihak kepolisian.
“Hasil kerjasama Polri dengan Telkomsel ini telah menangkap 15 pelaku penipuan yang melalui operator kami,” kata Ricardo Indra, GM Corporate Communications Telkomsel didampingi Nugroho, CTP Tools & Data Management Telkomsel di Jakarta, Rabu.
Menurut Nugroho, layanan 1166 adalah nomor singkat yang disiapkan Telkomsel untuk menampung pengaduan SMS penipuan dan tindak lanjutnya. “Layanan ini hanya diperuntukkan bagi pelanggan Telkomsel dan gratis.”
Adapun format yang harus diisi dalam SMS pengaduan, ketik: Penipuan#nomor pelaku penipuan#isi SMS penipuan. “Contoh, Penipuan#081xxxxxxxxx#beliin dulu mama pulsa simpati 50 rb di nomor baru mama ini nomornya 081241646836 cepat ya slnya mama ada masih pntng, nanti mama ganti uangnya sktgn mama tunggu ya?,” ungkap Nugroho.
Menurutnya, sebenarnya Telkomsel bisa memblokir nomor-nomor yang dicurigai sebagai penipuan itu. “Secara teknologi, Telkomsel bias memblok SMS penipuan melalui alat Anti Spaming. Tapi pihak regulator yaitu Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) tidak memngkinkan, karena pelanggan telah membayar sehingga SMS harus diteruskan ke nomor yang dituju.”
saya berpesan carilah uang dengan cara lain karena melalui jerih payah,
hasil akan lebih bisa dinikmati. Anda berkualitas dalam mendapatkan uang
cepat, namun kualitas hendaknya memenuhi 5 indikator keseimbangan yaitu
QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety, Morale). Anda baik dari sisi
Quality (cerdik); anda baik dari sisi Cost (dengan biaya rendah, hanya
sebatang korek api); anda baik dari sisi Delivery (dapat uang dalam
waktu cepat); tapi dari sisi Safety (anda aman….tapi hanya sementara
lho); dan dari sisi Morale (sayang angkanya cuma nol) karena melanggar
norma.
Penipu Pura-pura Membeli Barang dg Pembayaran Via Transfer
Jika Anda pebisnis Online yang pembayarannya bisa dilakukan via transfer, perhatikan modus yang dialami mas Kaka dibawah ini.Penipu pura-pura beli barang Mas Kaka, tentu lewat internet. Di Indonesia pembayaran sekarang masih didominasi via transfer, baik atm, phone, i-banking, dll. Penipu menelphon pura-pura minta nomor rekening tempat dana akan ditransfer. Penipu kemudian akan menghubungkan anda dengan bank (padahal teman sindikat dia).
Bagaimana trik Mas Kaka menghindari penipuan ini? Jangan segan-segan klik more…..
From Kaka
Kepada
Para Pebisnis Online
Saya informasikan pengalaman saya (yang hampir ditipu) 4 hari terakhir, 31 mei 2008 - 3 juni 2008
KASUS PERTAMA :
Saya adalah Marketer online yang menjual barang dagangan berupa souvenir via website.
Minggu lalu ada orang yang mengaku bernama darma dari
Nomor yang dia pakai menghubungi saya : 08159317888 / 08176096411
Saat transaksi via telpon darma ini langsung setuju untuk segera mentransfer dana via ATM ke rekening BCA saya
Dia mengaku internetnya lagi error jadi tidak bisa pakai internet banking
Dia juga bilang saat transaksi di ATM slip nya habis jadi tidak ada bukti transaksi
Tapi dia mengaku sudah mentransfer dana senilai 1.537.000 dan rekeningnya terdebet
Lalu dia meminta saya cek ke ATM saat saya ada di mall
Setelah saya cek dana ternyata belum masuk
Via telpon dia sambungkan saya dengan orang yang mengaku dari Customer service BCA
Si Customer service meminta saya cek saldo dengan bimbingan dia via telpon.(untunglah saldo saya hanya 200rb)
Pertanyaanya Mungkinkah Customer Service BCA tanya saldo dalam rekening anda kalo dia bisa memeriksa langsung dana yang ditransfer sudah masuk atau belum ???
(hati-hati bila ini terjadi, bila anda sampaikan saldo anda jutaan,
pasti tahap selanjutnya yaitu hypnotis akan mereka lakukan,
dan tanpa sadar anda mentransfer sejumlah besar dana anda ke rekening mereka)
Lalu dengan alasan BCA hari itu jum’at siang tidak bisa transaksi(Aneh khan), dia minta saya berikan rekening saya yang lain (misalnya punya istri) tapi saya bilang tidak ada yang lain.(pisahkan rekening bisnis dan pribadi)
>>> hati-hati dia mengincar saldo rekening lain yang cukup besar dananya u/ menjalankan proses Hypnotis
Sampai disini dia tidak lagi menelpon saya, padahal sebelumnya sangat berminat u/ transaksi….
Hari ini (senin, 2 juni 2008), karena penasaran saya kontak lagi dia via sms, dan dia langsung telpon
Dia bilang sedang di ATM dan mau mentransfer dana ke saya
(sebagai kamuflase dia sempat tanya lagi nomor rekening saya dan jumlah dana yang harus di transfer)
Seperti sebelumnya dia bilang dana sudah ditransfer via atm
Tapi setelah saya periksa via internet banking, dana itu tidak masuk ke rekening saya.
Dia tetap memaksa untuk saya pergi ke ATM cek transferan dia (padahal saya bisa cek via I-banking)
Alasan selanjutnya lebih tidak masuk akal, dia bilang dia pakai phone banking jadi tidak ada slip lagi, padahal sebelumnya bilang lagi di ATM.
hingga detik ini dana tersebut tidak pernah masuk ke rekening saya dan dia tidak pernah telpon lagi, padahal normalnya kalo dia benar-benar sudah transfer dana tentunya dia ingin dananya yang hilang saat transaksi di ATM kembali, nah karena dia memang berniat menipu dan merasa kedoknya ketahuan, jadi tidak pernah nelpon.
KASUS KEDUA :
Malam ini (3 Juni 2008) via telpon ada orang mengaku bernama Syam Rizaldi (no.HPnya: 081383911222 dan 081270126148) beralamat di : ( villa melati mas vista Blok B Jl.Cendrawasih no.7 pondok gede, bekasi) ingin membeli obat herbal u/ ibunya yang sakit jantung.
Dia memesan 2 botol obat herbal dan dia langsung setuju mentransfer dana plus ongkos kirim senilai Rp.756.000,- ke rekening saya.
Dia minta data alamat dan nomor rekening saya (disini saya beri jebakan, tidak saya sertakan nama bank)
Selanjutnya dia kirim SMS data tujuan pengiriman barang di
Sejenak kemudian ada orang mengaku anaknya si Rizaldi, sudah melakukan transfer dana ke rekening saya senilai Rp.756rb, tapi dia juga mengaku ATM nya kehabisan slip, yang membuat saya langsung curiga (perhatikan..modusnya sama khan dengan kasus pertama)
Dia meminta saya pergi ke ATM u/ cek apa transferannya sudah masuk (Aneh nggak kalo dia transfer tapi nggak tanya bank apa yang saya pakai, disini dia buat kesalahan yang membuat saya langsung tahu kalo mau ditipu)
Setelah saya periksa di net banking, ternyata benar bahwa dananya tidak masuk juga.
Via SMS saya sampaikan bahwa dananya nggak masuk, Saya sampaikan juga bahwa saldo saya tidak berubah hanya 29ribu rupiah.
(Yang dia ingin tahu khan berapa saldo saya, jadi saya kasih tahu sebelum dia tanya)
Setelah itu sama sekali tidak ada telpon maupun SMS dari dia, padahal khan tadi katanya dana sudah di transfer, aneh khan… kok dia nggak bingung bila benar dia kehilangan uang saat transaksi via ATM.
INTINYA :
Penipu tahu betul seluk beluk ATM dan akan membimbing anda di atm untuk tanpa sadar mentransfer dana anda ke rekening dia, tapi terlebih dulu dia ingin tahu berapa dana yang anda miliki
Saya ikuti permainan dia (penipu) dengan tujuan bisa membuat informasi ini, yang saya sampaikan pada anda untuk menyelamatkan sesama internet/online marketer.dari modus yang sama.
Pesan bagi
Hal seperti ini seringkali tidak terungkap, karena korban jarang yang lapor ke polisi, tolong ditindak lanjuti laporan ini.
Bapak-bapak punya tekhnologi u/ melacak posisi mereka dari nomor HP yang mereka miliki, disini nomor mereka sudah saya lampirkan.
Tolong bapak-bapak bongkar sindikat mereka, agar tidak ada yang jadi korban lagi,
Dalam 4 hari sudah 2 kali saya hampir ditipu dengan modus yang sama, berapa banyak korban mereka setiap harinya.
Berapa banyak uang yang masuk rekening mereka dengan cara mudah ini.
hormat saya
kaka
Penipuan saudara anda sakit
Diarsipkan di bawah: Pemerasan — mfathur @ 9:31 am
Hati-hati jika anda menerima telpon yang mengatakan dari rumah sakit. Anda diminta mentransfer sejumlah uang ke rekening PRIBADI. Si penelpon mengabarkan orang terdekat anda sedang butuh pertolongan cepat, biasanya operasi, dan membutuhkan dana itu. Anda tidak bisa menghubungi siapapun–ini juga yang saya tidak bisa mengerti.Berikut pengalaman dari Mas Abu Rixal.
Dear All,
Terus terang saya mo share yang menyedihkan kali ini. Ceritanya begini, tiga hari yang lalu, sekitar jam 2 an siang istri saya menjadi korban penipuan lewat telpon, lagi lagi modusnya sama. Si bangsat kreatif ini menelpon via hp istri saya, mengabarkan keadaan darurat kakaknya, dan segera dioperasi. dia bilang dari salah satu RS disemarang dan minta transfer biaya operasi sebesar 37 jt rupiah. Istri saya panik, dia berusaha telpon kakak2nya yang lain, tapi semua hp ngejam, gak aktif dan gak bisa dihubungi tapi ia lupa sama sekali tidak tepon saya, padahal hp saya aktif. Dasar perempuan, gak berfikir panjang, ia diminta transfer ke rekening pribadi yang sudah dicatat, ehhh nurut saja,…. nggak berfikir masaa iya RS minta transferan segitu banyak ke rekening pribadi lagi, tapi yahhhhh nasiib sudah jadi bubur, ia transfer juga, untungnya BCA hanya membatasi 15 jt perhari, sehingga kerugian tidak sampai 37 jt an. 10 menit baru sadar, ia jadi korban
penipuan, anehhhh padahal tiap hari ia menyaksikan tayangan kriminal, ehhh malah jadi korban penipuan.
Ada hal yang saya pertanyaakan dan mungkin juga bisa dijadikan perhatian kita semua, mengapa modus kreatifitas Bangsat ini terus bisa berkanjut dan tidak tertangkap para pelakunya, PADAHAL seorang pencuri dari warnet, yang mencuri barang di Amerika saja, akhirnya tertangkap dirumahnya, mengapa bajingan di negeri sendiri yang menggunakan fasilitas Bank dan Telkom ngggak bisa ditangkap? Anehhh bin ajaib!
mengetahui silsilah keluarga, dari mana coba? luar biasa dehhh.
Secara logika, semestinya pihak kepolisian tidak susah menangkap pelakunya, kalo saja ke 3 pihak tersebut bahu membahu melindungi masyarakat dari Kajahatan Bangsat Kreatif ini, dengan teknology yang ada, mestinya mudah untuk melacak mereka dan menghukum mereka dengan hukuman yang setimpal, dan menyita semua harta mereka untuk dikembalikan kepada masyarakat. gmana tidak sedih mas, uang 15 juta bukan sedikit bagi saya, carinya saja susah, tapi yang lebih menyakitkan adalah proses hilangnya, sangat keterlaluan yang merendahkan dan menghinakan. Beda kalo misalnya kita kehilanagn 15 jt karena rugi usaha, yahh resiko usaha khan?
Semoga bisa dijadikan perhatian rekan semua, makakasih.
Abu Rizal
Awas Modus Penipuan “Haryono” di BCA
Diarsipkan di bawah: Dengan ATM,Pembayaran Via Transfer — mfathur @ 3:23 pm
Rabu, 3 September 2008 | 07:46 WIBKUPANG, RABU — Kepala Badan Perpustakaan NusaTenggara Timur Melkianus Lima ditipu Haryono yang mengaku staf Dharma Wanita Perpustakaan Nasional.
Awalnya, pelaku mengatakan kepada Melkianus Lima bahwa Dharma Wanita Perpustakaan NTT mendapat bantuan pemberdayaan perempuan senilai Rp 5 juta.
Haryono kemudian meminta nomor rekening Ny Lima. Tetapi Ny Lima menjawab, tidak ada rekening pribadi atas namanya, kecuali rekening atas nama suaminya, Melkianus Lima. Kepada Ny Lima Haryono menjelaskan dana bantuan Rp 5 juta itu untuk kegiatan kecil-kecil saja karena Perpustakaan Nasional pun sedang kesulitan dana. Ny Lima kemudian memberikan nomor rekening BCA Kupang atas nama suaminya.
Haryono diminta menghubungi suaminya di kantor melalui nomor telepon seluler yang diberikan Ny Lima. Kepada Melkianus Lima, Haryono mengatakan, 30 menit lagi akan menstranfer uang Rp 5 juta ke rekening
“Satu jam kemudian saya cek, tetapi tidak ada uang masuk. Lalu saya hubungi Haryono di Jakarta. Haryono mati-matian mengatakan telah menstransfer uang itu ke rekening saya. Ia kemudian marah melalui telepon seluler, dan mendesak saya cek ulang,”kata
Setelah tiga kali cek di ATM pun tidak ada uang masuk. Haryono kemudian mengatakan baru saja tiga hari lalu ia menstranfer untuk Perpustakaan Daerah Kepulauan Riau senilai Rp 10 juta. Tidak mungkin uang Rp 5 juta itu belum masuk rekening
Tiba di ATM BCA Kupang Lima mengecek saldo di ATM, tapi tidak ada tambahan uang. Ia kemudian menghubungi Haryono. Saat itu Haryono langsung mengalihkan pembicaraan kepada rekannya yang disebutkan bekerja di BCA. Orang bersangkutan mulai mengarahkan
Kemudian, ia memerintahkan Lima untuk memasukkan kartu ATM, menekan PIN, transfer, nomor rekening Lima, nomor rekening Haryono, ok. Saat itu
“Setelah menekan sampai 10 kali lebih kartu SIM keluar dengan sendirinya. Saya cek saldo uang sisa Rp 5.000. Saya menelepon
Menurut Lima, kejadian itu terjadi pada awal Juni 2008, tetapi ia masih stres dan trauma hingga kini. Strokenya kambuh lagi, sementara ia baru saja sembuh dari sakit ginjal. “Uang itu hasil jual tanah 300 m2 di Kota Kupang Rp 27 juta, Rp 10 juta yang lain tabungan dari gaji saya. Total Rp 37 juta ia ambil semuanya. Saya tidak punya apa- apa lagi,” tuturnya.
Sementara itu, hakim Pengadilan Negeri Kupang FX Sugiarto mengatakan, dirinya saat masih bertugas di PN Jayapura hampir tertipu Rp 100 juta. Namun, saat ia berada di ATM BNI Abepura, Jayapura, Papua, dan berbicara dengan orang yang mengaku staf Mahkamah Agung langsung dicegat Satpam di ATM itu.
“Satpam buka pintu ruang ATM dan bertanya, Bapak bicara dengan siapa. Bapak kenal orang itu, kalau tidak kenal jangan dilayani, itu penipu. Saya sadar dan keluar dari uangan itu. Setelah dicek di
Peran satpam BNI di Abepura, Jayapura, itu sangat baik. Kalau semua satpam yang bertugas di setiap ATM cukup teliti dan cerdas seperti itu, itu akan sangat membantu para nasabah. (KOR)
Sumber: Kompas
SMS Penipu, Adukan ke Layanan 1166 Telkomsel
Rabu, 20 Oktober 2010 - 16:53 WIB“Hasil kerjasama Polri dengan Telkomsel ini telah menangkap 15 pelaku penipuan yang melalui operator kami,” kata Ricardo Indra, GM Corporate Communications Telkomsel didampingi Nugroho, CTP Tools & Data Management Telkomsel di Jakarta, Rabu.
Menurut Nugroho, layanan 1166 adalah nomor singkat yang disiapkan Telkomsel untuk menampung pengaduan SMS penipuan dan tindak lanjutnya. “Layanan ini hanya diperuntukkan bagi pelanggan Telkomsel dan gratis.”
Adapun format yang harus diisi dalam SMS pengaduan, ketik: Penipuan#nomor pelaku penipuan#isi SMS penipuan. “Contoh, Penipuan#081xxxxxxxxx#beliin dulu mama pulsa simpati 50 rb di nomor baru mama ini nomornya 081241646836 cepat ya slnya mama ada masih pntng, nanti mama ganti uangnya sktgn mama tunggu ya?,” ungkap Nugroho.
Menurutnya, sebenarnya Telkomsel bisa memblokir nomor-nomor yang dicurigai sebagai penipuan itu. “Secara teknologi, Telkomsel bias memblok SMS penipuan melalui alat Anti Spaming. Tapi pihak regulator yaitu Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) tidak memngkinkan, karena pelanggan telah membayar sehingga SMS harus diteruskan ke nomor yang dituju.”
+ komentar + 1 komentar
TERIMA KASIH BESAR MAN DARI ALLAH ...
Saya telah di perbudakan besar selama hampir 2 tahun menderita di tangan suami yang berselingkuh, kami senang dan meninggalkan baik sampai ia berarti waktu pacar lamanya dan ia mulai berkencan nya luar pernikahan kami. Sebelum Anda tahu itu ia berhenti merawat keluarganya sendiri. Itu sampai ke mana, ia berencana untuk menikah dengannya dan menceraikan saya istrinya sendiri, saya menangis dan melaporkan dia ke keluarganya, tapi ia tidak pernah mendengarkan siapa pun kecuali untuk memotong cerita pendek saya saya datang dalam mencari spiritualis nyata yang bisa menghancurkan hubungan mereka dan membuatnya kembali saya dan 2 anak-anak.
Pada pencarian saya saya melihat orang-orang yang diberikan kesaksian tentang bagaimana pernikahan mereka di mana dipulihkan oleh Dr Solo Wise. Saya memilih email dan menceritakan kisah saya kepadanya dan dia setuju untuk membantu saya. Setelah karyanya dilakukan untuk saya, pada hari ketiga suami saya dan pacar memiliki bertengkar dan ia mengalahkan dia dan dia pulang memohon saya dan anak-anak dan meminta pengampunan. Dia mengatakan matanya jelas sekarang dan dia tidak akan pernah melakukan apa pun untuk menyakiti keluarganya lagi dan berjanji untuk menjadi ayah yang peduli dan tidak pernah menipu lagi. Saya sangat sangat senang bahwa saya tidak kehilangan dia untuk gadis semua penghargaan pergi ke Dr Solo Wise untuk Anda adalah Man besar dikirim oleh Tuhan untuk membantu orang-orang dari dunia ini. Saya memiliki rasa dari keajaiban bantuan Anda dan saya akan terus menceritakan perbuatan baik Anda. dan kepada siapa ini berkepentingan ini emailnya: [email protected]
Dr Solo bilang aku juga bisa menghubungi dia di banyak masalah lain termasuk:
(1) jika Anda selalu memiliki mimpi buruk.
(2) Anda ingin dipromosikan di kantor Anda.
(3) Anda ingin wanita / pria berjalan setelah Anda.
(4) Jika Anda ingin anak.
(5) Anda ingin menjadi kaya.
(6) Anda ingin memegang suami / istri menjadi milik Anda selamanya.
(7) Jika Anda memerlukan bantuan keuangan.
(8) perawatan Herbal
(9) Jika Anda tidak dapat memenuhi keinginan istri seks Anda karena ereksi rendah.
(10) Masalah dengan menstruasi
(11) jika Anda menolak untuk dibayar, orang karena Anda ?.
(12) memecahkan masalah tanah dan mendapatkannya kembali.
(13) Apakah keluarga Anda Denny Anda dari kanan?
(14) Cure apapun penyakit atau sakit.
Hubungi dia hari ini dan pastikan Anda kebahagiaan hanya memiliki dia lakukan untuk saya. Email: [email protected]
Posting Komentar