(function(d) { var cwjs, id='chatwing-js'; if(d.getElementById(id)) {return;} cwjs = d.createElement('script'); cwjs.type = 'text/javascript'; cwjs.async = true; cwjs.id = id cwjs.src = "//chatwing.com/code/83d797d1-1dcb-4273-bce7-7f8fb767c8b5/embedded"; d.getElementsByTagName('head')[0].appendChild(cwjs); })(document); Menyimak Tayangan Mata Najwa : ‘Panggung Ebiet G. Ade’ | K2-911 FM | KIJANG KENCANA
Home » » Menyimak Tayangan Mata Najwa : ‘Panggung Ebiet G. Ade’

Menyimak Tayangan Mata Najwa : ‘Panggung Ebiet G. Ade’

Written By K2-911FM on Kamis, Juni 13, 2019 | 14.20.00


INDRAMAYU – K2 FM – Kamis,13/6-2019, 14:20 WIB

            Tayangan program talkshow Mata Najwa tadi malam menyita perhatian besar pemirsa tanah air.  Trans 7 mengangkat figur Ebiet G. Ade sebagai nara sumber. 

             Karya Ebiet yang menyatukan sastra dan lagu, malam itu disebut ‘aneh’ oleh Najwa Shihab, si pembawa acara Mata Najwa.

            “Sebetulnya bukan ‘aneh’ sih.  Lebih tepat saya katakan unik karena karya lagu-lagu Ebiet waktu itu berbeda,” kata Adib Hidayat, Editor in Chief majalah Rolling Stone Indonesia.

            Adib mengatakan, dilihat dari genre musik, Ebiet dikelompokkan se-angkatan dengan Iwan Fals, Franky and Jane, Leo Kristy, Gombloh hingga Hari Rusli, yakni folk.  

           “Sementara untuk ukuran musisi dunia, sama dengan Bob Dylan, John Denver, James Taylor, dan beberapa penyanyi folk/country lainnya,” terang Adib menjawab rasa penasaran Najwa.

            Adib diundang di program Mata Najwa episode ‘Panggung Ebiet G. Ade’ untuk dimintai komentarnya, sebab majalah Rolling Stone menempatkan Ebiet G. Ade di urutan 11 dalam edisi khusus “The Immortals : Daftar 25 Artis Indonesia Sepanjang Masa” terbitan 2011.

           Majalah Rolling Stone berbahasa Indonesia berhenti edar pada 1 Januari 2018.  Hak lisensi dikembalikan ke Rolling Stone Amerika Serikat setelah 12 tahun melayani pembaca tanah air.

            Sementara itu, sastrawan kondang Sapardi Djoko Damono mengomentari Ebiet sebagai musisi serba bisa.  “Dia bisa main gitar, bisa nyanyi, dia nulis sendiri lagunya.  Itu jarang di dunia apalagi di Indonesia,” kata Sapardi mengenang pertemuan pertamanya dengan Ebiet.

            Tak heran sastrawan Indonesia ini yakin Ebiet bakal menjadi ‘orang besar’ karena proses kreatifnya dipengaruhi dari pergaulan Ebiet bersama seniman dan sastrawan Yogyakarta.  Sapardi berkelakar, dirinya beruntung Ebiet menjadi penyanyi, sebab jika menjadi penyair akan menjadi saingannya.

               Dalam penilaiannya, lagu yang bagus lebih dilihat dari muatan sa'irnya.  Dan itu dimiliki oleh seorang Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far atau Ebiet G. Ade. 

            Karya-karya besar Ebiet G. Ade seperti Berita Kepada Kawan, Camelia, Untuk Kita Renungkan, Titip Rindu Buat Ayah sering diminta pendengar K2 FM untuk diputar pada acara Tembang Kenangan.

             Cerita-cerita lucu kadang muncul ketika pendengar hanya ingat nama penyanyi Ebiet tanpa tahu judul lagunya.

            “Selamat malam …. minta lagu rumput yang bergoyang dong dari Ebiet .. makasih,”.  Begitu kira-kira isi sms menyebut Berita Kepada Kawan, lagu yang dimaksud.  (Jeffry)      
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Kang Imron Jagat
Copyright © 2011. K2-911 FM | KIJANG KENCANA - All Rights Reserved
Template Created by Yudhi Harjo
Proudly powered by Blogger