Tayangan program talkshow Mata Najwa tadi malam menyita
perhatian besar pemirsa tanah air. Trans
7 mengangkat figur Ebiet G. Ade
sebagai nara sumber.
Karya Ebiet yang menyatukan sastra dan lagu, malam itu disebut ‘aneh’ oleh Najwa Shihab, si pembawa acara Mata Najwa.
Karya Ebiet yang menyatukan sastra dan lagu, malam itu disebut ‘aneh’ oleh Najwa Shihab, si pembawa acara Mata Najwa.
“Sebetulnya bukan ‘aneh’ sih. Lebih tepat saya katakan
unik karena karya lagu-lagu Ebiet waktu itu berbeda,” kata Adib Hidayat, Editor in Chief majalah Rolling Stone Indonesia.
Adib mengatakan, dilihat dari genre musik, Ebiet
dikelompokkan se-angkatan dengan Iwan Fals, Franky and Jane, Leo Kristy,
Gombloh hingga Hari Rusli, yakni folk.
“Sementara untuk ukuran musisi dunia, sama dengan Bob Dylan, John Denver, James Taylor, dan beberapa penyanyi folk/country lainnya,” terang Adib menjawab rasa penasaran Najwa.
“Sementara untuk ukuran musisi dunia, sama dengan Bob Dylan, John Denver, James Taylor, dan beberapa penyanyi folk/country lainnya,” terang Adib menjawab rasa penasaran Najwa.
Adib diundang di program Mata Najwa episode ‘Panggung
Ebiet G. Ade’ untuk dimintai komentarnya, sebab majalah Rolling Stone menempatkan
Ebiet G. Ade di urutan 11 dalam edisi khusus “The Immortals : Daftar 25 Artis
Indonesia Sepanjang Masa” terbitan 2011.
Majalah Rolling Stone berbahasa Indonesia berhenti edar pada 1 Januari 2018. Hak lisensi dikembalikan ke Rolling Stone Amerika Serikat setelah 12 tahun melayani pembaca tanah air.
Majalah Rolling Stone berbahasa Indonesia berhenti edar pada 1 Januari 2018. Hak lisensi dikembalikan ke Rolling Stone Amerika Serikat setelah 12 tahun melayani pembaca tanah air.
Sementara itu, sastrawan kondang Sapardi Djoko Damono mengomentari Ebiet sebagai musisi serba
bisa. “Dia bisa main gitar, bisa nyanyi,
dia nulis sendiri lagunya. Itu jarang di
dunia apalagi di Indonesia,” kata Sapardi mengenang pertemuan pertamanya dengan
Ebiet.
Tak heran sastrawan Indonesia ini yakin Ebiet bakal
menjadi ‘orang besar’ karena proses kreatifnya dipengaruhi dari pergaulan Ebiet
bersama seniman dan sastrawan Yogyakarta.
Sapardi berkelakar, dirinya beruntung Ebiet menjadi penyanyi, sebab jika
menjadi penyair akan menjadi saingannya.
Dalam penilaiannya, lagu yang bagus lebih dilihat dari muatan sa'irnya. Dan itu dimiliki oleh seorang Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far atau Ebiet G. Ade.
Dalam penilaiannya, lagu yang bagus lebih dilihat dari muatan sa'irnya. Dan itu dimiliki oleh seorang Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far atau Ebiet G. Ade.
Karya-karya besar Ebiet G. Ade seperti Berita Kepada Kawan, Camelia, Untuk Kita
Renungkan, Titip Rindu Buat Ayah sering diminta pendengar K2 FM untuk diputar pada
acara Tembang Kenangan.
Cerita-cerita lucu kadang muncul ketika pendengar hanya ingat nama penyanyi Ebiet tanpa tahu judul lagunya.
Cerita-cerita lucu kadang muncul ketika pendengar hanya ingat nama penyanyi Ebiet tanpa tahu judul lagunya.
“Selamat
malam …. minta lagu rumput yang bergoyang dong dari Ebiet .. makasih,”. Begitu kira-kira isi sms menyebut Berita Kepada Kawan, lagu yang dimaksud. (Jeffry)
Posting Komentar