K2 FM, Kamis 16/5-2019,
11:53 WIB
Suasana bulan Ramadhan tidak menghentikan aktivitas para
Pendamping Desa untuk terus berkiprah.
Pada Ramadhan kali ini, ratusan para pendamping Desa untuk Program
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kabupaten Indramayu, hadir
mengikuti rapat koordinasi Akselerasi Capaian Indeks Desa Membangun dan
Kolaborasi Inovasi-Inovasi Untuk Mewujudkan Jabar Juara.
Rakor berlangsung pada Rabu, (15/1) di Hotel Pavilijoen,
jalan RE Martadinata Kota Bandung.
Di depan peserta, Anggota Tenaga Ahli Pemberdayaan
Masyarakat Desa (TA. PMD) Kabupaten Indramayu Yana Sudiana menjelaskan, Indeks Desa Membangun (IDM) bertujuan
mengukur sejauh mana Desa dapat memberikan kontribusi terbaik bagi desanya
sendiri.
“Selama ini pemerintah telah menggelontorkan milyaran
rupiah ke tiap desa seluruh Indonesia termasuk Indramayu. Maka pengukuran Indeks Desa Membangun (IDM)
wajib diketahui oleh pemerintah dan masyarakat.
Karena IDM adalah tolok ukur bagi desa dalam membangun keadaan desa
beserta tipologinya pada desa itu sendiri,” paparnya.
Di sisi lain, perwakilan Dinas Pemberdayaan dan
Masyarakat Desa (DPMD) Propinsi Jawa Barat Piping
menjelaskan, instrumen penilaian dalam mewujudkan IDM yang baik,
penilaiannya bukan hanya meliputi Dana Desa yang diberikan Kemendes saja, namun
semua OPD dan Kedinasan dari
Propinsi serta Pusat ikut serta menjadi penilaian bagi desa tersebut.
Lebih lanjut kata Piping, faktor yang menentukan
penilaian IDM meliputi akses fasilitas Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi,
Sosial-Budaya dan Keamanan.
“Instrumen penilaiannya meliputi semua segmen, dan
melibatkan pelayanan publik dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Propinsi dan
Pusat,” jelasnya.
Rakor IDM yang dilakukan bersama para pendamping
Desa, bertujuan untuk ikut serta mewujudkan Gerakan Desa, dalam rangka
memakmurkan desa dan memenangkan desa untuk mewujudkan Jabar Juara lahir bathin.
Pada rakor itu disampaikan pula ucapan selamat atas
diluncurkannya program ‘One Village One Company’ yang digagas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Program ini
diharapkan menjadi terobosan baru yang nantinya bisa mengurangi ketimpangan
ekonomi desa dan kota yang selama ini menjadi masalah di Jawa Barat. (Azis)
Posting Komentar