(function(d) { var cwjs, id='chatwing-js'; if(d.getElementById(id)) {return;} cwjs = d.createElement('script'); cwjs.type = 'text/javascript'; cwjs.async = true; cwjs.id = id cwjs.src = "//chatwing.com/code/83d797d1-1dcb-4273-bce7-7f8fb767c8b5/embedded"; d.getElementsByTagName('head')[0].appendChild(cwjs); })(document); Formula Mencetak Penyanyi Dangdut Berkualitas | K2-911 FM | KIJANG KENCANA
Home » » Formula Mencetak Penyanyi Dangdut Berkualitas

Formula Mencetak Penyanyi Dangdut Berkualitas

Written By K2-911FM on Sabtu, Oktober 20, 2018 | 13.07.00



INDRAMAYU – K2 FM – Sabtu,20/10-2018, 13:07 WIB

       Beberapa pedangdut senior kota Mangga kini tengah membuat formula khusus mencetak penyanyi melayu/dangdut berkualitas. Formula tersebut berupa program kompetisi yang berjenjang, terukur dan terstruktur.

PAMMI Indramayu sebagai induk organisasi melayu/dangdut di daerah, berkewajiban dan memiliki tanggung jawab mewujudkannya, sehingga formula itu di-disain untuk lebih berpihak pada kepentingan seniman daerah dari kota hingga pelosok desa.

Langkah PAMMI Indramayu dan para pedangdut diamini seniman dangdut asal Segeran Juntinyuat, Abdul Wahab .

“Saya memimpin grup orkes melayu sekaligus tinggal di desa, jadi tahu persis banyak penyanyi di desa-desa yang belum tersentuh.  Mereka perlu jembatan untuk menjadi penyanyi yang baik,” tutur Wahab di Sekretariat PAMMI Indramayu, Jum’at (19/10). 
      
      Saat ini banyak bermunculan penyanyi baru hasil dari ajang pencarian bakat lewat teve-teve nasional. Buah dari kesuksesan itu membuat si penyanyi terkenal. Namun yang gagal bukan lantaran tak memiliki bakat.  Banyak di antaranya tidak memiliki jiwa kompetitif.

“Dari segi teknispun diperlukan skill mengolah vokal yang baik,” kata pengamat seni musik/vokal asal Indramayu barat, Umbara.

Menyikapi kegagalan penyanyi daerah pada kontes-kontes nyanyi, Umbara menyimpulkan masih banyak yang perlu dibenahi, terutama dari sisi olah vokal.

“Kompetisi itu ibarat sebuah ajang peperangan, harus dibekali senjata yang handal.  Kalau lawan memakai pistol beneran, masak kita pakai pistol mainan. Ini namanya penyanyi tidak tok-cer,” jelas Pamong Budaya Kecamatan Anjatan ini.

Dalam pengamatannya, program dangdut televisi nasional sebenarnya punya niat baik memberikan peluang bagi musik dangdut untuk hidup, juga mengangkat potensi penyanyi-penyanyi daerah.

Tinggal bagaimana penyanyi menyiapkan diri bersaing dengan peserta lain.  Umbara melihat peserta asal Indramayu kurang menguasai teknik vokal. Teknik itu dibutuhkan sebagai cara memproduksi alat suara manusia menghasilkan suara yang baik dan benar.

“Diperlukan adanya pemahaman tentang apakah itu teknik vokal, karena di dalamnya termasuk unsur pernafasan, artikulasi, ambitus, frasering, resonansi, vibrato, intonasi, improvisasi dan sebagainya, jadi bukan so’al cengkok saja,” terang seniman yang juga berstatus PNS pada Disbudpar ini.

 “Lagu dangdut misalnya Tersisih, ketika kita dengarkan dan nyanyikan di manapun iramanya sama mulai intro, interlude hingga coda. Tapi kembali pada bagaimana cara menyanyikannya, karena bisa mempermanis atau sebaliknya merusak lagu aslinya,” ungkap Umbara.

          Sejauh ini rencana sedang digodok oleh para senior, diracik untuk diformulasikan dengan misi PAMMI.  Misi yang seringkali digaungkan oleh Rhoma Irama : music is not just for fun, but it has responsibilty to Allah and human beings ...... bermusik dan menghibur dengan akhlak mulia.  (Jeffry Suripto)  
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Kang Imron Jagat
Copyright © 2011. K2-911 FM | KIJANG KENCANA - All Rights Reserved
Template Created by Yudhi Harjo
Proudly powered by Blogger