Bupati Serahkan Kadeudeuh Bagi PNS Purna Tugas

INDRAMAYU – K2 FM – Senin,24/7-2017, 12:52 WIB

                        Bersamaan dengan diterimanya SK Pensiun, Bupati Indramayu hari ini menyerahkan dana ‘Kadeudeuh’ kepada 50 orang PNS purna tugas, Senin (24/7).  Penerima 'Kadeudeuh' adalah PNS di lingkungan SKPD dan aparatur Kecamatan yang memasuki masa pensiun. Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menerima kehadiran pensiunan dalam suasana keakraban di ruang dalam Pendopo Indramayu.

                        Bupati memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada PNS yang telah bekerja dan mengabdikan diri dalam ruang lingkup birokrasi Pemkab Indramayu, berupa pemberian ‘Kadeudeuh’ yang dikelola Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Indramayu. Pemberian ‘Kadeudeuh' telah dilaksanakan sejak kepemimpinan Bupati Yance.

                        Dana bantuan untuk kesejahteraan pensiunan ini awalnya berasal dari APBD Indramayu, namun terkendala temuan BPK yang melarang pemberian ‘Kadeudeuh' dari APBD sehingga diambil dari iuran bulanan anggota KORPRI

.   

                        “Program ini banyak ditiru oleh Kabupaten/Kota lain,” ujar Bupati Anna berbicara tentang manfaat 'Kadeudeuh' di depan PNS purna tugas.  Dengan wajah sumringah, satu persatu pensiunan menerima Kadeudeuh sebesar Rp. 20 juta per orang.

 

Bupati berpesan agar PNS tidak takut ketika memasuki masa pensiun.  Meski usia lanjut dan telah non aktif bekerja, ia berharap agar mereka tetap menjaga tali silaturohim.  “Bapak-ibu jangan khawatir karena di Indramayu ada PWRI, yaitu wadah bagi para pensiunan. PWRI Indramayu memiliki dana abadi 1 miliar rupiah,” terang Anna.

Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Indramayu juga memiliki koperasi yang mendapat bantuan dari Pemkab senilai Rp. 150 juta.  Di antara undangan penerima 'Kadeudeuh', tampak hadir Ketua PWRI Indramayu Suryaman, SP. "Kami rutin mengadakan pertemuan tiap tiga bulan sekali,” kata Suryaman menimpali keterangan Bupati.

                      Wadah yang beralamat di jalan Tanjungpura ini tak pernah sepi dari aktivitas pengurus dan anggota.  Menempati gedung yang representatif, kegiatan anggota PWRI biasanya anjangsono dan aktivitas kesenian, sehingga tidak menjadikan para pensiunan sebagai bagian masyarakat yang tersisih.  (Jeffry)