Artis penyanyi dangdut nasional asal
Indramayu Lady Roos memiliki
kepedulian besar terhadap keberadaan penyanyi dangdut/melayu di daerahnya. Upaya yang tengah ia perjuangkan adalah ingin
mensejahterakan mereka melalui pemberian royalti. Royalti diberikan atas penghargaan kepada
insan dangdut Indramayu yang diakui memiliki banyak talenta.
Bersama para musisi dangdut Indramayu,
penyanyi kelahiran 9 September 1975 ini siap membentuk wadah Persatuan Artis Musisi Melayu Dangdut
Indonesia (PAMMI) Indramayu.
“Kalau dulu royalti hanya diberikan untuk aranser
dan pencipta lagu saja. Sesuai kebijakan PAMMI pusat, sekarang penyanyi dangdut
dapat royalti,” kata pemilik hits Bantal
Guling Bisa Bicara ini.
Artis dangdut yang kini tinggal
bersama keluarganya di Karangampel Indramayu, Lady Roos memahami betul
perkembangan musik dangdut daerah. “Banyak
karya musisi tarling dangdut daerah yang lagu-lagunya mencuat sehingga go
nasional, contoh Juragan Empang. Saya pikir perlu ada PAMMI Indramayu sebagai kepanjangan
tangan PAMMI pusat. Wadah ini diharapkan dapat merangkul mereka dan serius
menangani soal hak mendapatkan royalti,” tutur artis dangdut era 90’an ini
usai pentas di halaman gedung Dewan Kesenian Indramayu (DKI), Rabu (12/4).
PAMMI merupakan organisasi musisi dangdut diketuai oleh Rhoma
Irama yang telah menjabat selama 5 periode. PAMMI saat ini terus melakukan
upaya untuk mensejahterakan anggotanya yakni para penyanyi, pencipta, musisi
dan produser rekaman dangdut. Wadah ini beranggotakan
para artis seperti Ikke Nurjanah, Cici Faramida, Endang Kurnia, Imam S. Arifin,
Gabby Pareira dan segudang seniman dangdut tanah air.
Dikatakan Lady Roos, bahwa formatur
kepengurusan PAMMI Indramayu sudah disusun dan siap diresmikan. “Insya Allah diresmikan tanggal 25 April 2017
dan ketuanya adalah mas Sofyan, sang suami. Mohon dukungannya terutama dari DKI
dan radio Kijang Kencana FM,” terang Lady Roos didampingi ketua DKI Sihabudin Lebe.
Di sisi lain, Sihabudin mewakili lembaga kesenian
DKI sangat mengapresiasi rencana pembentukan PAMMI Indramayu. “Dengan adanya PAMMI mudah-mudahan bisa melahirkan
duta-duta dari Indramayu karena penyanyi-penyanyi daerah sudah dapat diterima
di tingkat nasional, artinya kiprah mereka terwakili. Saya nitip pesan juga
pada saat peresmian nanti mohon dihadirkan seniman-seniman muda untuk
meramaikan acara, entah tari topeng atau jenis lainnya. Hal itu menyikapi banyaknya sanggar-sanggar
seni Indramayu yang beranggotakan kalangan anak muda,” harapnya.
Bila organisasi ini berjalan, maka DPP PAMMI tidak
bingung lagi memberikan kucuran dana ke Indramayu. Selama ini pusat telah mengalokasikan
anggaran lumayan besar, namun diberikan kepada siapa lantaran Indramayu belum
dibentuk PAMMI. Maka lewat ARDI
(Anugerah Royalti Dangdut Indonesia) atas nama PAMMI, semoga rencana itu
terwujud, tambah Lady Roos.
“Organisasi ini dibentuk untuk kepentingan kita semua, insan dangdut. Nilai royalti kita sebetulnya sangat besar. Di Malaysia saja, nilai royaltinya bisa mencapai 600 miliar per-tahun. Sementara kita, sepuluh persennya aja ngga sampai. Padahal industri musik kita lebih besar. Ini menjadi tantangan yang sedang kita perjuangkan demi kesejahteraan insan dangdut di tanah air,” kata Rhoma dikutip Tribunnews.com. (Jeffry)
“Organisasi ini dibentuk untuk kepentingan kita semua, insan dangdut. Nilai royalti kita sebetulnya sangat besar. Di Malaysia saja, nilai royaltinya bisa mencapai 600 miliar per-tahun. Sementara kita, sepuluh persennya aja ngga sampai. Padahal industri musik kita lebih besar. Ini menjadi tantangan yang sedang kita perjuangkan demi kesejahteraan insan dangdut di tanah air,” kata Rhoma dikutip Tribunnews.com. (Jeffry)
Bang Haji Rhoma bareng crew K2 FM.
Posting Komentar