Shutting Down band, menutup sekaligus menjadi
klimaks gelaran Festival Band Akhir Tahun yang digelar Dewan Kesenian Indramayu
(DKI) kemarin. Band penampil di urutan paling buncit ini menyabet juara pertama dengan
raihan nilai 702.
Shutting Down dinilai dewan juri tampil
kompak, harmonis dengan menonjolkan skill personilnya. Peserta nomor 12 ini layak merebut juara
pertama setelah membawakan 2 lagu bebas., satu di antaranya Semut Semut Hitam
milik God Bless.
Band yang digawangi lima personil berkostum
rata-rata hitam ini menunjukkan aksi panggung cukup atraktif. Mereka benar-benar memiliki kesiapan yang
matang untuk berkompetisi. Hal itu
tampak saat menyanyikan hits Semut Semut Hitam yang dibuat dengan aransemen lebih nge-rock
daripada lagu aslinya.
Festival Band Akhir Tahun dilaksanakan di
halaman gedung Panti Budaya yang juga markas DKI, Sabtu (31/1) kemarin, dalam
merayakan saat pergantian tahun baru 2016-2017.
Panitia menunjuk 3 orang juri senior dalam bidang musik, Jumadi, Hadi
Santoso dan Memphis Suripto. Acara
dibuka oleh Kasi Kesenian Disporabudpar Indramayu, Asep Ruchiyat, S.Sn pada
pukul 14.00 WIB, dihadiri Ketua DKI Sihabudin, disaksikan sejumlah penonton di seputar venue dan pengguna jalan.
Dewan Juri menetapkan juara 2 yaitu Power Rangers dan pemenang 3 diraih Gagak Winangsih. Keseluruhan pemenang diberikan tropi dan piagam
penghargaan pada malam harinya.
Meski membawakan ‘lagu orang’, penampilan Power
Rangers sang juara 2 sempurna tanpa cacat.
Dua lagu terkenal kepunyaan Avenged Sevenfold pun dibabat habis. Perpaduan antara suara ‘growl’ dan ‘scream’
si vokalis, nyaris mendekati teriakan Matt Shadows saat membawakan Second Heartbeat. Tak hanya itu, skill gitaris Power Rangers juga
tak diragukan kemampuannya. Gitaris
kidal ini sesekali berposisi sebagai vokalis 2.
Gagak Winangsih cukup
puas sebagai pemenang ke-tiga dengan perolehan nilai total 679. Salah seorang juri mengatakan, band pelajar
asal Krangkeng ini memiliki kelebihan pada stage act, piawai mengulik materi
lagu dan kental dengan musik daerah.
Gagak Winangsih me-recycle lagu Cibulan,
sebuah lagu daerah yang diaransemen dengan balutan rock alternatif. (Jeffry)
Posting Komentar