INDRAMAYU – K2 FM – Selasa,24/5-2016,
15:33 WIB
Sepintas
mendengar kata ‘old’ pasti terbayang sesosok orang tua, renta dengan segala
keterbatasan. Tidak demikian bagi ‘Old
Soul’, band sekolah SMPN 4 Sindang yang tampil pada acara
pensi, Selasa (24/5) di aula Nyi Endang Darma Ayu Universitas Wiralodra
Indramayu. Dilihat dari usia jelas masih belia, tapi untuk urusan musik jangan ditanya. Semangat dan keberanian mereka melebihi kemampuan anak sebaya.
Band berpersonil rata-rata kelas IX ini
terdiri dari Iqbal (vocal), Josi (drum), Dedi (Bass), Dimas (gitar 1/keyboard)
dan Kevin (gitar 2). Tak
tanggung-tanggung, berlima mereka sepakat mengusung genre metalcore. ‘Old Soul’ membawakan lagu Khayalan Tingkat Tinggi (Dead With
Falera) dan Berbeda Adalah Pilihan
(Captain Jack).
Dua lagu yang dapat dibilang kurang akrab di
telinga anak-anak SMP itu berhasil ditampilkan dengan apik. Suara distorsi gitar Dimas menunjukkan seperti
ia telah menguasai betul bagaimana menggunakan effect. Sementara vokalis Iqbal dengan raungan growl
dipadu lengking screamingnya hampir mendekati sempurna. Duduk di belakang drum set, bagaimana tangan
mungil Josi memukul snare, tom tom dan cymbal penuh power, ditambah pijakan
double pedal bass drum yang cukup bertenaga.
‘Old Soul’ memang belum banyak menimba
pengalaman. Even terakhir adalah ikut
audisi di ajang pensi SMAN 1 Indramayu beberapa waktu lalu. Meski begitu, sang front man Iqbal ingin agar
band terus berjalan meskipun personilnya telah lulus sekolah.
‘Old Soul’ adalah band penampil satu-satunya membawakan genre metalcore, karena band sebelum dan sesudahnya hanya
beraliran pop dan paling banter rock alternative.
Sebuah pilihan yang cukup berani bagi anak-anak ‘Old Soul’ di usia yang
belum matang bermusik.
Kepada K2 FM, guru
Seni-Budaya SMPN 4 Sindang Afriliyane
Herlinda Oley sangat mendukung kreativitas siswanya. Terlebih pada ajang pensi sekolah, seluruh
kemampuan berkesenian murid harus diangkat.
“Kami tidak melihat genre musik apapun sebagai sesuatu yang harus
dilarang, karena itu merupakan kreativitas posistif, asalkan tidak menimbulkan
keributan saja,” jelas Ane, panggilan akrab Afriliyane yang hampir 5 tahun
mengajar di ‘Nepasi’ ini. (Jeffry)
Posting Komentar