INDRAMAYU – K2 FM –
Jum’at,29/1-2016, 15:49 WIB
Bercita-cita ingin tercatat dalam rekor
Guinness Book of Record, Ismail (39)
berkeliling Indonesia menggunakan sepeda.
Lajang asal Desa Cangko RT 07 Kecamatan Bangodua Kabupaten Indramayu ini
menghabiskan sisa hidupnya di atas sepeda pribadi dengan perbekalan
seadanya. Ia selama 26 tahun berkelana
demi sebuah obsesi mengumpulkankan tanda-tangan sebanyak mungkin dari
orang-orang yang dikunjungi di seluruh penjuru nusantara.
“Sebelum ke radio Kijang Kencana, tadi pagi
saya ketemu dengan Kajari dan Ketua DPRD Indramayu,” ujar pria berjaket krem
ini di studio K2 FM, Jum’at (29/1).
Menurutnya, selama kurun waktu tersebut, Ismail telah mengunjungi 296 kabupaten/kota,
lengkap dengan pengalaman suka maupun duka yang ia alami selama perjalanan.
Lebih jauh Ismail mengaku, dalam touring itu ditemui banyak kejadian
unik, bahkan mengancam jiwa ‘sang pengelana’, baik saat perjalanan darat atau
laut. Namun obsesi yang melekat dalam
diri pria ini begitu kuat. Ismail tak mengurungkan niat untuk terus bersepeda. “Saya berangkat dari Indramayu 26 tahun
lalu. Waktu itu, Bupati Indramayu masih
dijabat oleh Adang Suryana. Perjalanan
pertama ke arah Jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT, Timor Timur, Papua New Guinea,
Maluku, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera,” katanya.
Kesan paling pahit ia alami di Papua New
Guinea. Di sana, Ismail terkena hukum
adat yaitu diharuskan berendam 3 hari dan diwajibkan menyerahkan 10 ekor babi
sebagai syarat agar lepas dari jeratan hukum. Ismail 'divonis' melanggar hukum lantaran menabrak
seekor babi yang bagi warga setempat dianggap binatang suci.
Pengalaman yang juga tak pernah ia lupakan
adalah sewaktu terdampar di pulau Kei, sebelah barat Kepulauan Aru, Maluku. Perahu yang ia tumpangi terbelah
menabrak batu karang. Bekas luka masih tampak di dahi yang diperlihatkan ke reporter K2 FM. Dari sejumlah kisah yang nyaris merenggut nyawanya,
Ismail bercerita kesan manisnya bertemu Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Jakarta, Wagub
Jabar Deddy Mizwar, Wiranto, komedian Miing dan lain-lain.
Sekitar awal '90-an, Ismail dihadiahi sepeda oleh Gubernur Timor Timur Mario Viegas Carrascalao. Gubernur pada era pemerintahan Soeharto ini terkesan akan sosok Ismail. Padahal sepeda bermerk F ini merupakan sepeda kesayangan Carrascalao berharga ratusan juta rupiah. Oleh Ismail sepeda lantas dijual dan laku Rp. 70 juta. Ia berpikir dua kali jika membawa barang berharga akan menarik perhatian orang untuk berbuat jahat.
Sekitar awal '90-an, Ismail dihadiahi sepeda oleh Gubernur Timor Timur Mario Viegas Carrascalao. Gubernur pada era pemerintahan Soeharto ini terkesan akan sosok Ismail. Padahal sepeda bermerk F ini merupakan sepeda kesayangan Carrascalao berharga ratusan juta rupiah. Oleh Ismail sepeda lantas dijual dan laku Rp. 70 juta. Ia berpikir dua kali jika membawa barang berharga akan menarik perhatian orang untuk berbuat jahat.
Ismail selalu diterima dengan baik oleh pejabat
dan kepala daerah di luar pulau Jawa ketika singgah untuk melepas lelah. “Mereka rata-rata tak kenal Indramayu. Orang-orang Aceh bahkan lebih mengenal
Sumedang karena punya hubungan historis,” terangnya sambil menunjukkan photo
dan arsip-arsip perjalanan.
Ia memilih sepeda
sebagai media mencapai obsesinya karena semasa kecil bergabung dengan klub
sepeda BMX. Meski ada beberapa daerah
yang belum dikunjungi (Banten, Tangerang-red), Ismail berencana akan mengakhiri
petualangannya pada 2017. “Entah
tercapai atau tidak cita-cita ini, pada saatnya saya harus berhenti untuk mulai fokus ke masa
depan,” pungkas Ismail. (Jeffry)
Posting Komentar