INDRAMAYU – K2 FM – Jum’at,25/9-2015,
13:53 WIB
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan
Expo Pendidikan tahun ini disatukan dengan Pameran Pembangunan, bertempat dalam
satu lokasi, di eks Kodim lama jalan Siliwangi dari tanggal 7 – 17 Oktober
2015.
Expo Pendidikan akan menampilkan hasil-hasil
kreativitas pelajar sekolah-sekolah yang ada di kabupaten Indramayu. “Kami ingin menampilkan segala aktivitas yang
ada di dunia pendidikan terutama anak-anak TK/SD/SMP/SMA/SMK. Di tahun ke-tiga pelaksanaan ajang ini, sekolah-sekolah
SMK siap menampilkan produk unggulan seperti mobil bertenaga listrik, surya dan
air,” kata Kabid Ekstrakurikuler Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu H. Banani, S.PdI, MM.Pd.
Tiga kavling disediakan untuk area Expo Pendidikan, masing-masing untuk tingkat TK/SD,
SMP dan SMA/SMK, selebihnya untuk tenda Pameran
Pembangunan. Panggung utama akan diisi
Lomba Qosidah Marawis (8/10), Lomba Penyanyi Tembang Dermayon (9/10), Festival
Band (10/10) dan Lomba Penyanyi Dangdut (11/10), juri ditunjuk dari DKI dan seniman,”
sambungnya.
Sehubungan SDM di Disdik Indramayu terbatas,
maka masalah penjurian memang diserahkan kepada ahlinya. “Karena staf kami terbatas, maka kami mengambil
juri-juri profesional. Kami hanya mendesain teknis, sedangkan pelaksanaan akan berkoordinasik antara Disdik bersama juri bersangkutan,” kata 'pak Haji' sebutan untuk H. Banani oleh staf kantornya.
Disdik diberi kewenangan oleh Panitia Hari Jadi
ke 488 Indramayu tahun 2015 untuk menggelar sejumlah kompetisi : olahraga,
keterampilan, seni dan budaya dalam memeriahkan hari jadi, diikuti ratusan
pelajar sekolah se-Kabupaten Indramayu. Tercatat
ada Lomba Marching Band 1-3 Oktober, Lomba Desain Batik 7 Oktober, Gerak Jalan 8-10
Oktober, Lomba Keterampilan Baris Berbaris 11-13 Oktober 2015.
Kegiatan
kompetisi olahraga di antaranya sepakbola dan basketball (masih berlangsung-red), kemudian bulutangkis, volleyball, catur,
pencak silat, tenis meja dan sepeda santai. “Sebagai perwujudan visi Indramayu Remaja yang mengedepankan religi,
diselenggarakan Lomba Anak Soleh untuk anak-anak TK dan SD di pendopo,” ujar
Banani kepada K2 FM, Jum’at (25/9). Pihaknya juga mengerahkan seribu pelajar puteri berdandan adat Ngarot dalam Festival 1.000 Gadis Ngarot. Ngarot adalah upacara adat yang dilaksanakan turun-temurun, dilakukan rutin oleh masyarakat Desa Lelea saat tibanya musim menggarap sawah, yaitu menjelang musim hujan sekitar bulan Oktober sampai Desember.
Acara menarik lainnya bakal digelar, Lomba Aku Aria Wiralodra & Aku Nyi Endang Dharma untuk menanamkan kecintaaan kepada 2 sosok yang menjadi ikonik lahirnya Indramayu. Pesertanya anak TK dan SD secara berpasangan bak model fashion.
Acara menarik lainnya bakal digelar, Lomba Aku Aria Wiralodra & Aku Nyi Endang Dharma untuk menanamkan kecintaaan kepada 2 sosok yang menjadi ikonik lahirnya Indramayu. Pesertanya anak TK dan SD secara berpasangan bak model fashion.
Seluruh kegiatan itu
kata Banani, tak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan pihak pelaksana di
lapangan seperti even organizer, Dewan Kesenian Indramayu (DKI), KONI, PGRI, Ikatan
Sepeda Sport Indonesia (ISSI), Kodim 0616 dan Dharma Wanita/PKK Kabupaten
Indramayu. (Jeffry)
Posting Komentar