INDRAMAYU – K2 FM – Senin,27/10-2014,
14:59 WIB
Visi Indramayu ‘Remaja’ (religius, maju,
mandiri dan sejahtera) tetap mengedepankan agama untuk membangun dan
meningkatkan kualitas hidup manusia guna terwujudnya SDM bermutu, berbasis
ajaran agama.
“Indikator dari visi religius adalah mewujudkan
semua lulusan sekolah di Indramayu bisa menterjemah Qur’an dan baca Kitab Kuning,” kata Ust. Zaun Fathin, SE, MM,
pengasuh ponpes Bayt Tamyiz dan penulis Metode Tamyiz.
Hadirnya Metode Tamyiz dapat dipelajari oleh kalangan anak-anak
karena model pembelajaran yang sangat mudah dipahami. Fakta bahwa anak-anak tingkat TK dan SD mampu
mempelajari Al-Quran dan Kitab
Kuning
sudah diterapkan di Indramayu, bahkan telah menjadi muatan lokal di seluruh
tingkatan pendidikan.
Metode Tamyiz yang telah menjadi muatan lokal (mulok) di Indramayu patut diapresiasi. Pasalnya, gema pembelajaran Tamyiz ditiru oleh beberapa Kabupaten/Kota di Indonesia. Ust Zaun mengatakan bahwa dalam waktu dekat, Kota Bandung, Kabupaten Muko-Muko (Bengkulu) dan Ternate akan menjadikan Tamyiz sebagai muatan lokal di sana.
Metode Tamyiz yang telah menjadi muatan lokal (mulok) di Indramayu patut diapresiasi. Pasalnya, gema pembelajaran Tamyiz ditiru oleh beberapa Kabupaten/Kota di Indonesia. Ust Zaun mengatakan bahwa dalam waktu dekat, Kota Bandung, Kabupaten Muko-Muko (Bengkulu) dan Ternate akan menjadikan Tamyiz sebagai muatan lokal di sana.
'Abah' Zaun pun mendorong Bupati dan Pemkab Indramayu agar semua lulusan sekolah di Indramayu mulai
SD, SMP, SMA, SMA, SMK, Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, Diniyah, Wustha dan ‘Ulya
bisa menterjemah Qur’an dan baca kitab kuning, sehingga menjadi contoh dan tolok ukur bagi daerah-daerah lain,” katanya.
Untuk mengajarkan Metode Tamyiz kepada
anak-anak sekolah, maka dilakukan beberapa pelatihan kepada guru-guru agama
dalam rangka peningkatan kompetensi Mulok Tamyiz. Saat ini masih dilaksanakan pelatihan Angkatan V dari tanggal 22
September sampai 13 Nopember 2013 di Ponpes Bayt Tamyiz dan gedung Islamic
Center.
Kepada peserta pada pelatihan tersebut, Ust Zaun menitipkan pesan bila upaya yang dilaksankan secara bersama ini dapat diajarkan kepada anak didik dan bahkan ditiru oleh daerah lain sebagai upaya kebaikan bersama, maka akan mewariskan generasi yang lebih baik, khususnya bagi 190 juta umat muslim Indonesia. "Dan itu berawal dari sini, dari Indramayu," terangnya.
"Bila perbuatan baik ini kita lakukan secara bersama-sama, dari mulai Bupati, aparatur, guru hingga elemen masyarakat Indramayu mengajarkan anak-anak bisa memahami Qur'an dan Kitab Kuning melalui sekolah, madrasah, masjid, sekolah, rumah kemudian daerah lain mengikuti maka ada bonus buat bapak-ibu yaitu man sanna sunnatan hasanatan falahu 'ajrun wa 'ajru man 'amila biha, wa man sanna sunnatan syayyiatan falahu itsmun wa itsmun man 'amila biha," tambah Ust Zaun.
"Bila perbuatan baik ini kita lakukan secara bersama-sama, dari mulai Bupati, aparatur, guru hingga elemen masyarakat Indramayu mengajarkan anak-anak bisa memahami Qur'an dan Kitab Kuning melalui sekolah, madrasah, masjid, sekolah, rumah kemudian daerah lain mengikuti maka ada bonus buat bapak-ibu yaitu man sanna sunnatan hasanatan falahu 'ajrun wa 'ajru man 'amila biha, wa man sanna sunnatan syayyiatan falahu itsmun wa itsmun man 'amila biha," tambah Ust Zaun.
Dari 1.000 orang peserta, dibagi dalam 7 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari ratusan guru agama dari 4 sampai 5 Kecamatan se-Kabupaten Indramayu.
Sedangkan pada hari ini Senin (27/10), diikuti guru-guru agama dari Kecamatan Balongan, Karangampel, Widasari,
Krangkeng dan Jatibarang berjumlah 160 peserta. Setelah itu, dilanjutkan
dengan kelompok kecamatan lain di hari berikutnya. (Jeffry)
Posting Komentar