INDRAMAYU – K2 FM – Jum’at,19/9-2014,
09:50 WIB
Dampak perubahan iklim yang mengakibatkan
banjir dan kekeringan di lahan usaha tani, dapat mengancam ketahanan pangan
nasional, khususnya di Indramayu. Tim
Iklim yang baru saja dibentuk di Indramayu, diharapkan dapat membantu
memberikan informasi akurat, baik kepada petani, petambak dan sektor-sektor
lain terkait keadaan cuaca/iklim.
Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi
Kementerian Pertanian RI mecatat, musim kering di Indramayu biasanya terjadi di
bulan Juni sampai Agustus. “Dampak
perubahan pola hujan dan kejadian iklim ekstrim berakibat galaunya pola tanam
(SUT), ancaman kekeringan, banjir dan OPT, resiko penurunan produksi dan
gagalnya sistem pembungaan,” kata anggota kelompok peneliti Balai Litbang
Agroklimat dan Hidrologi Ir. Erni
Susanti.
Erni adalah salah satu pembicara pada “Training
Pemanfaatan Kalender Tanaman Dinamika Untuk Pengelolaan Resiko Bencana Terkait
Iklim” yang berlangsung di Hotel Wiwi
Perkasa 2, Kamis (18/9). Pelatihan diikuti
anggota Tim Iklim Indramayu yang beranggotakan unsur dari berbagai OPD.
Dalam pemaparannya, Erni menjelaskan peta
yang menggambarkan potensi pola dan waktu tanam tanaman pangan seperti padi,
jagung dan kedelai, berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta
ketersediaan air. Melalui Katam (Kalender
Tanam Terpadu) dapat membantu petani untuk menentukan waktu tanam, varietas
yang akan ditanam, dan tepat pupuk (dosis pupuk yang sesuai), saat kekurangan
air atau kelebihan air, dan mencegah dari organisme pengganggu tanaman.
Informasi mengenai Katam bisa diakses melalui
www.katam.litbang.deptan.go.id
atau sms center 081235651111/082123456500, juga jaringan sosial media seperti
facebook atau twitter. “Kami juga
memantau kondisi aktual perilaku budidaya di lahan sawah secara on line dengan
memasang CCTV yang tersebar dari Lampung hingga Bali sebanyak 55 buah,” kata
Erni.
Pada pelatihan itu, peserta dibekali pengetahuan tentang
pemahaman cuaca dan iklim, prediksi resiko bencana kekeringan, peringatan dini
kekeringan pertanaman, fenomena meningkatnya suhu permukaan air laut, dengan
nara sumber dari Kementerian Pertanian RI bekerja sama dengan Institut
Pertanian Bogor melalui CCROM (Centre for Climate Risk and Opportunity
Management). (Jeffry)
Posting Komentar