INDRAMAYU – K2 FM – Minggu,12/1-2014, 09:27 WIB
Pembelajaran membaca dan menterjamah Qur’an
Metode Tamyiz, diusulkan menjadi salah satu muatan lokal (mulok) di
sekolah-sekolah di Indramayu. Meski
metode/cara ini sudah diajarkan di madrasah, namun ada sebuah keinginan agar
menjadi pengajaran wajib di sekolah se-tingkat SD-SMP. Pengasuh Ponpes Bayt Tamyiz Indramayu Ustadz Zhaun Fatihin atau kerap dipanggil
Abaza, sudah menyampaikan kepada Bupati Indramayu dan direspon oleh Bupati Hj.
Anna Sophanah.
Keinginan Abazapun disambut baik oleh Kabag
Agama dan Kesra Setda Indramayu DR. H.
Abdul Mutholib, M.Pd yang hadir mewakili Bupati pada acara Milad ke IV Metode Tamyiz di Ponpes Bayt
Tamyiz, Desa Sukaperna Kecamatan Tukdana Indramayu, Sabtu (11/1). Bersama Abaza, Abdul Mutholib akan menemui Bupati dalam beberapa hari mendatang terkait rencana itu.
“Metode
Tamyiz sudah menyebar ke seluruh Indonesia berkat jasa alumni dari Ponpes Bayt
Tamyiz Indramayu,” kata Abaza di depan ratusan murid/santri yang dihadiri pula
oleh Camat Tukdana Drs. Welly Kuswaluyo,
Ketua Yayasan Bayt Tamyiz Johar Maknun,
Kepala Ponpes Saeful Mustajab, S.Pd.I
dan para alumni yang datang dari seluruh Indonesia.
Metode
Tamyiz mulai di-launching oleh Abaza pada gelaran Pesta Buku Jakarta pada
tanggal 4 Juli 2009. Untuk memantapkan validitas metode yang baru saja
diluncurkan setelah “matur” kepada K.H. Dr. Akhsin Sakho, Rektor Institut Ilmu
Al-Qur’an yang juga menjabat sebagai Sekretaris Lajnah Pentashih Al-Qur’an Kementerian
Agama Republik Indonesia. Beliau bersedia menguji sahih metode ini kepada beberapa
anak usia 7 -12 tahun yang telah dibina selama 12 hari pada tanggal 10 Januari
2010, dan ternyata metode ini sudah sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Nahwu
Sharaf. “Untuk itu, tanggal 10 Januari
ditetapkan sebagai momen Milad Metode Tamyiz yang diperingati tiap tahun,” kata
Abaza.
Abaza berucap syukur
metode Tamyiz telah diajarkan kepada anak-anak sehingga tercatat telah 1 juta
anak mahir menterjemah Qur’an dan Kitab Kuning dalam waktu 100 jam. “Dengan jumlah itu sebenarnya baru seberapa
bila dibandingkan dengan pemeluk agama Islam sebanyak 200 juta se-Indonesia,”
ungkapnya. Ia mentargetkan dalam Milad
ke V mendatang jumlahnya meningkat.
(Jeffry)
Posting Komentar