INDRAMAYU – K2 FM – Senin,13/1-2014,
15:54 WIB
Milad ke-4 tahun Metode Tamyiz berlangsung
meriah. Ratusan murid/santriwan/santriwati memadati halaman kampus Bayt Tamyiz
di Desa Sukaperna Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu, Sabtu (11/1). Sehari sebelumnya, berbagai lomba digelar seperti
lomba Tamyiz 1 dan 2, lomba lagu dan karnaval.
Ketua Panitia Ustadz Zhaun Fatihin dalam sambutannya menyampaikan terima-kasih atas
kehadiran para alumni yang berdatangan dari Bekasi, Bandung, Wonosobo,
Purwokerto dan daerah-daerah lain se-Indonesia. Pada Milad ke-4 itu, hadir Direktur RS
Muhammadiyah Mojokerto yang juga alumni pesantren Bayt Tamyiz. Tak ketinggalan,
salah seorang alumni angkatan pertama Nasrudin
Muharor menyempatkan hadir dan memberikan kesan dan pesan di depan hadirin.
Melalui sebuah riset dan pengujian di tahun
2009, metode Tamyiz ditetapkan sebagai metode yang sudah sesuai dengan
kaidah-kaidah Nahwu Sharaf yang berlaku di seluruh dunia. “Setelah empat tahun, Alhamdulillah metode ini sudah diterima oleh berbagai kalangan umat
Islam,” kata Ustadz Zhaun yang biasa dipanggil Abaza itu. Ia bahkan mempunyai impian bahwa
metode tamyiz akan menjadi pembelajaran untuk murid-murid di SD negeri agar
mampu menterjemahkan Qur’an dan kitab Kuning sebagai-mana yang diajarkan di
pesantren. Abaza mengaku pembelajaran Qur’an Metode Tamyiz telah menyebar ke
seluruh Indonesia, kecuali Papua.
Menyikapi sambutan Abaza, Camat Tukdana
Kabupaten Indramayu Drs. Welly Kuswaluyo
pada kesempatan itu tak dapat menyembunyikan rasa gembira yang luar biasa
karena Metode Tamyiz sudah menancapkan akarnya di mana-mana. Semula ia tak
menyangka keberadaan pesantren Bayt Tamyiz berada di wilayahnya. “Saya baru tahu ketika anak saya yang
diajarkan Tamyiz di SMPN 1 Sindang kesulitan mencari buku Tamyiz. Ternyata buku
itu ada di pesantren Bayt Tamyiz di Desa Sukaperna, salah satu desa di
kecamatan wilayah kerja saya saat ini,” ungkap Welly.
Sementara Kabag Agama dan Kesra Setda
Indramayu DR. H. Abdul Mutholib, M.Pd
turut mengapresiasi sejak digulirkannya metode Tamyiz sebagai upaya mewujudkan salah
satu visi Indramayu Remaja yaitu sisi Religi.
Apalagi di tahun 2011, Bupati Indramayu mencanangkan sebagai tahun pemahaman Al
Qur’an dengan mewisuda sebanyak 484 guru agama yang diajarkan metode Tamyiz.
Pada Milad ke IV itu, sekaligus me-launching
buku-buku terbitan baru yang akan melengkapi pembelajaran Tamyiz sebelumnya,
yaitu Tamyiz 3, Dream, Fashohah, Science, Speaking, Lilmudarris, Arobie, Math,
Comet dan Comet VB. Menyemarakkan acara, tampil group hadroh Masjid Darussalam Desa Plumbon serta pembagian hadiah bagi pemenang lomba Tamyiz. (Jeffry)
Sebagian murid/santri pesantren Bayt Tamyiz. (Photo : Jeffry/Dok K2 FM)
Posting Komentar