INDRAMAYU – K2 FM – Kamis,26/12-2013,
15:08 WIB
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1
Indramayu melepas siswa-siswi yang akan melaksanakan praktek kerja industri. Pelepasan dilaksanakan di lapangan sekolah,
Sabtu (21/12).
Lebih dari 120 siswa SMKN 1 Indramayu kelas
XI siap diterjunkan ke berbagai industri.
“Siswa tersebut dari empat program studi dan akan melaksanakan praktek
selama tiga bulan, baik di dalam maupun di luar kota Indramayu,” kata Kepala
SMKN 1 Indramayu Drs. Jenjen Jaeni Dahlan, M.M.Pd melalui Ketua Prodi Multi Media
Hendri Purnandi, S.Kom kepada K2 FM.
SMKN 1 Indramayu adalah Sekolah Menengah
Kejuruan yang berdiri tahun 1964. Pertama berdiri dengan nama Sekolah Menengah
Ekonomi Atas. Program keahlian yang ada meliputi Akuntansi, Administrasi
Perkantoran, Akomodasi Perhotelan, dan Multi Media. Jurusan yang baru dibuka yaitu Animasi guna
menampung banyaknya pendaftar, karena jumlah pendaftar tiap tahun meningkat.
Menurut Hendri, siswa kelas XI saat ini sudah
melakukan prakerin di berbagai industri sesuai prodi masing-masing. Khusus untuk bidang keahlian Multi Media,
sejumlah siswa dikirim ke Bandung, Cirebon dan Jakarta. “Kita sudah lama menjalin kerja-sama dengan
pihak industri, sehingga tak sulit menempatkan siswa prakerin;” katanya.
Ia berharap para siswa dapat menimba ilmu
sebanyak-banyaknya di dunia industri, sambil berpesan kepada siswa untuk
menjaga perilaku dan mentaati peraturan yang berlaku di tempat praktek, karena hal
itu menyangkut nama baik sekolah. Ia
juga tak lupa mengucapkan terima-kasih atas kepercayaan pihak industri dan
lembaga, baik swasta maupun pemerintah kepada SMKN 1 Indramayu sehingga siswa
diterima praktek.
Selama siswa berpraktek, mereka akan tetap
dalam pengawasan sekolah. Dalam masa
prakerin, Ketua Prodi akan mengunjungi tempat prakerin dengan membawa surat
tugas dari sekolah. Tujuannya untuk
mengetahui sejauh mana perkembangan anak didik selama menjalankan praktek. “Ini sebagai tanggung-jawab moril pihak
sekolah yang telah menitipkan murid, apakah mereka benar-benar melaksanakan
prakerin atau tidak,” jelas Hendri.
Namun ia mengaku tak
semua murid taat pada kebijakan sekolah.
Periode lalu ada seorang murid yang malas, padahal menurutnya, prakerin
merupakan salah satu syarat kelulusan siswa.
Sedangkan pada periode sekarang, tercatat satu siswa ditetapkan melaksanakan
prakerin di sekolah atas pertimbangan bahwa si anak jarang masuk sekolah,” kata
Ketua Prodi Multi Media yang menjadi pengajar sejak 2009 itu. (Jeffry)
Posting Komentar