INDRAMAYU – K2 FM – Sabtu,21/9-2013, 12:57 WIB
Apapun namanya, kontes kecantikan itu benang
merahnya cuma satu : mencari perempuan tercantik fisiknya untuk
dieksploitasi. Kontes kecantikan menjadikan
perempuan dan tubuhnya sebagai barang dagangan di atas panggung, catwalk, majalah, koran dan
televisi. Muslimah Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI) menolak ajang Miss World dan sejenisnya karena didasari
pandangan eksploitatif dan moral destruktif serta perendahan martabat
perempuan.
Pernyataan sikap Muslimah HTI DPD II
Kabupaten Indramayu dilayangkan ke K2 FM, Senin (16/9). Sebelumnya, pernyataan serupa diserukan
Maktab I’lamiy Hizbut Tahrir Indonesia berisi penolakan pelaksanaan Miss World
di Indonesia, mendesak pemerintah mencabut ijin pelaksanaan Miss World di
Indonesia dan menyerukan perempuan/muslimah Indonesia mengembalikan
harkat-martabat wanita sebagai perempuan mulia.
Maraknya
suara yang menolak penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia menimbulkan
pertanyaan dari beberapa pihak. So’al penolakan pelaksanaan Miss
World 2013 di Indonesia juga mendapatkan tanggapan dari Arbi Sanit, Guru Besar
Universitas Indonesia. Dia mengatakan, perempuan harus diberikan hak untuk
memilih dalam hal apa pun. Kalau hal tersebut sudah diganggu gugat, maka
demokrasi sudah mati.
Tak lebih dari Ketua MPR Sidharta Danusubroto
ikut pula berkomentar. “Gubernur Bali sudah setuju karena dinilai menguntungkan
pariwisata Indonesia. Negara kita ini kan
terdiri dari beragam suku dan agama. Janganlah memaksakan kehendak. Kita ambil
sisi positifnya saja. Ini bisa meningkatkan nilai pariwisata Indonesia di mata
dunia,” paparnya.
Meski demikian, HTI
tetap beprinsip bahwa manfaat penyelenggaraan Miss World dengan dalih meningkatkan
pariwisata dan citra bangsa di dunia internasional adalah alasan picik, konyol
dan mengada-ada. Hal ini menunjukkan
ketidak mampuan Negara dengan kaidah yang bersendikan moralitas bangsa yang
mulia dan cerdas. (Gustie Azis)
Posting Komentar