INDRAMAYU – K2 FM –
Kamis,23/5-2013, 13:56 WIB
Pengajian rutin Majelis Ta’lim di pendopo
pagi ini menghadirkan pembicara KH.
Sutardjo, S.Pd.I. Sosok yang mengaku
‘haji koboy’ ini dengan gaya khasnya menyampaikan tentang Isra Mi’raj. Isra Mi’raj
adalah perjalanan Nabi Muhammad ke langit ke tujuh dalam waktu semalam. Pertanyaanpun menyeruak, apakah bisa
dilakukan dalam waktu sesingkat itu ? Yang terpikir adalah sungguh tak masuk
akal perjalanan dilakukan dalam waktu semalam.
Prosesi sejarah perjalanan Isra’
Mi’raj Nabi Muhammad termaktub dalam Qur’an Surat (QS) Al-Isra’ ayat 1 dan
Surat Al-Najm ayat 13-18. Kata Subhanallah
pada awal Surat Isra diartikan mensucikan
Allah terhadap segala yang ada di alam jagat raya ini. “Artinya bahwa Allah punya kemauan, kemampuan
dan siapapun tak dapat menghalangi,” kata Sutarjo. “Innamaa amruhu idzaa araada syay-an an yaquula
lahu kun fayakuun”. Bilamana Allah menghendaki sesuatu terjadi, maka
terjadilah. Maka kekuasaan Allah apapun yang ia kehendaki pasti akan terjadi
dan tidak ada yang mustahil baginya dalam peristiwa Isra’ Mi’raj ini.
Lebih lanjut Sutarjo menyampaikan, kandungan
dalam Al-Qur’an kadang ada yang masuk akal dan tidak. Jika
dihubungkan dengan perjalanan Rasulullah dari Masjid Al
Haram Mekkah ke Masjid Al Aqsha dan berlanjut ke Sidratul Muntaha yang dilakukan dalam semalam tergolong tak masuk akal, meski ada literatur
lain yang menyebut rasional, ujar Sutarjo. Namun intinya, Dalam QS.Al Isra (17) ayat 1
dijelaskan bahwa dengan Maha Suci Allah, Allah menggerakkan seorang hamba
melalui kuasa-Nya melakukan sebuah perjalanan luar biasa yang melampaui batas
akal manusia. Menurutnya,
‘isra’ adalah perjalanan malam hari, sedangkan ‘mi‘raj’ bisa disebut 'binatang' buraq dengan langkah secepat kilatan
cahaya.
Sutarjo
mengajak hadirin untuk memenuhi perintah Allah mengerjakan sholat diiringi munajat
dan dzikir di malam hari karena banyak kerahasiaan yang dialami di malam
hari. “Terlebih saat melaksanakan
sholat Dhuha, diperoleh banyak nikmat, indah dan syahdu,” terangnya. Namun
sebaliknya kata Sutarjo, niat jahat manusia terkadang dilakukan pada malam hari
seperti perampokan dan lain-lain. Hal
yang sangat bertentangan dengan perintah sholat dari Allah SWT kepada
Rasulullah SAW secara langsung pada saat Mi’raj nabi. Perintah tunggal ini suatu mukjizat yang
hanya diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Peristiwa luar biasa itu kita kenal
dengan nama malam Isra’ Mi’raj yang diyakini terjadi pada 27 Rajab. (Jeffry)
Posting Komentar