INDRAMAYU – K2 FM – Rabu,8/5-2013, 01:00 WIB
Lomba Desa adalah menilai sejauh mana
keterlibatan partisipasi masyarakat dalam membangun desanya. Oleh karena itu, pengaruh kepemimpinan dalam mengajak
masyarakat untuk terlibat secara gotong royong sangat besar. Demikian disampaikan Camat Kecamatan Sukra
Kabupaten Indramayu Teguh Budiarso,
S.Sos, M.Si kepada K2 FM. “Dengan
adanya penilaian-penilaian pada tiap Lomba Desa maka akan semakin tahu kekurangan-kekurangannya. Termasuk pembinaan dari Kecamatan yang
dirasakannya masih perlu terus dibenahi,” kata Teguh.
Desa
Tegal Taman merupakan satu-satunya dari 8 desa yang 2 kali berturut-turut
memenangkan lomba desa tingkat Kecamatan Sukra, masing-masing tahun 2012 dan
2013. “Rasa kepedulian seorang kuwu
menjadi faktor penting kemajuan desa. Kebetulan Kuwu yang menjabat ini sudah
cukup lama,” terang Teguh. Ia juga
menggaris bawahi, rasa memiliki yang dimiliki Kuwu berperan penting karena hal
ini tentu akan dapat mengaplikasikan visi-misi desa dengan penuh tanggung
jawab. Teguh menyebutkan, selain Tegal Taman dengan jabatan kuwu terlama,
tercatat kuwu Desa Karanglayungpun mempunyai
masa jabatan cukup lama. Jabatan kuwu Tegal Taman yang saat ini dipegang oleh
Dirlam Fatrurachman akan berakhir pada bulan September 2013.
Camat Teguh berkali-kali menegaskan, bila
dibandingkan dengan karakteristik masyarakat yang ada di Priangan umumnya, di
sana warganya lebih mudah diatur. “Namun
bukan berarti masyarakat yang berada di pantura susah diatur,” tegas Camat di
depan Tim Penilai dari propinsi. Masyarakat
pantai menurutnya harus lebih digerakan ke arah bagaimana dapat membangun
desanya sendiri karena nanti akan bermuara pada kesejahteraan mereka sendiri. Inilah
susahya seorang pemimpin menggerakan partisipasi aktif warganya. Maka
menurutnya, target yang ingin dicapai pada lomba desa ini agar bisa diakui dunia dan
sejajar minimal dengan desa-desa di wilayah priangan pada umumnya.
Dalam bidang kesehatan, kuwu berani
mengadakan suatu paguyuban orang-tua asuh posyandu. Hal ini membantu program-program pemerintah
di bidang kesehatan. Dengan jumlah 6
posyandu yang ada, masing-masing ada orang-tua asuh posyandunya, sehingga paling
tidak bisa menambah pemberian makanan tambahan setiap bulannya. Kemudian keberadaan paguyuban petani kelapa
kopyor. Selain banyaknya jumlah pohon
kelapa, di Desa Tegal Taman banyak ahli-ahli yang dapat mengetahui apakah kelapa
termasuk kopyor atau bukan. Kelebihan lain
di desa ini, ada kelompok donor darah sehingga memudahkan PMI mendapat data
akurat berapa jumlah dan golongan darah dari seluruh warga yang bermukim di
Desa Tegal Taman. (Jeffry)
Kelapa kopyor produk unggulan Tegal Taman. (Photo : Muksin/Dok K2 FM)
Kelapa kopyor produk unggulan Tegal Taman. (Photo : Muksin/Dok K2 FM)
Posting Komentar