INDRAMAYU – K2 FM –
Minggu,31/3-2013, 08:11 WIB
Ketika
bicara seni, yang terlebih dahulu dibicarakan adalah keindahan. Sudah
menjadi fitrah manusia menyukai keindahan. Seorang ibu akan lebih berbahagia
jika dikaruniai anak yang indah fisiknya, baik rupa ataupun jasmaninya.
Seseorang akan lebih memilih rumah yang indah serta mengenakan pakaian-pakaian
yang indah ketimbang semua itu dalam kondisi biasa-biasa saja atau bahkan
buruk. Demikian halnya dengan nyanyian, puisi, atau lukisan yang juga
melambangkan keindahan, maka manusia pun akan menyukainya.
Bagaimana
dengan fenomena sekarang yang ternyata dalam kehidupan sehari-hari
nyanyian-nyanyian cinta ataupun gambar-gambar seronok, diklaim sebagai
seni oleh sebagian orang. Dan ironisnya,
semakin marak menjadi konsumsi orang-orang bahkan anak-anak ?
Tak
banyak yang tahu, bahwa keberadaan Islamic Art Indramayu yang berawal dari rasa
keprihatinan atas kurangnya perhatian Pemkab akan seni-budaya bernuansa Islami
sebenarnya telah mengemuka sejak 2010.
Meski telah ada Tilawah (seni baca Qur’an) atau Khottil Qur’an
(kaligrafi), namun tak lebih hanya agenda yang hanya ditemui pada MTQ.
Islamic
Art Indramayu ingin mencoba menaungi beberapa bidang seni dalam sentuhan
Islam. Selain kaligrafi untuk seni
lukis, sebut saja kasidah, marawis, accapela, rudat, sastra Islami, naskah
santri, drama Islami dan lautan jilbab. “Sementara kita fokuskan pada kaligrafi
karena penggagas Islamic Art Indramayu berlatar belakang pelukis seperti Drs. Syayidin
SR dan kawan-kawan”, tutur Ketua Islamic Art Indramayu Abdul Azis, S.Ag ketika diwawancara Gustie Azis di studio K2 FM,
Sabtu (30/3) malam.
Kegiatan
yang telah dilakukan Islamic Art Indramayu beberapa tahun lewat berupa pameran
dan workshop. Pada Indonesia Urban 2010 sejumlah karya kaligrafi ikut dipamerkan di
gedung Panti Budaya. Setahun kemudian berperan
serta pada workshop lukis kaligrafi di MAN 1 Cirebon serta pameran bersama
pelukis-pelukis nasional Novandi (Surabaya), Sofyan Wiyadi (Bali) dan Zet ‘si
kumbang’ asal Palembang.
Komunitas
yang bermarkas di Pesantren Raudlatut Tholibin Singajaya ini mengajak masyarakat
untuk bergabung dalam mengusung karya seni Islami. “Sama seperti bidang lain, belajar
dan mendalami kaligrafi yang utama ada minat dulu, Insya Allah mudah,” imbuh
Azis. Syukur-syukur telah terbiasa melukis
karena nanti akan diarahkan bagaimana menciptakan tulisan yang indah, tuturnya. (Jeffry)
Abdul Azis, S.Ag 'kepala suku' Islamic Art Indramayu di K2 FM. (Dok K2 FM)
Abdul Azis, S.Ag 'kepala suku' Islamic Art Indramayu di K2 FM. (Dok K2 FM)
Posting Komentar