INDRAMAYU – K2 FM - Rabu,30/1-2013, 14:00 WIB
Ratusan ibu-ibu pengelola program KB tingkat
Kecamatan, hari ini Rabu (30/1) mendapat bimbingan teknis di Wisma Haji
Indramayu. Bimbingan berlangsung sehari,
dibuka oleh Wakil Bupati Indramayu Drs.
H. Supendi, M.Si, bertujuan memberi bekal pengetahuan tentang keluarga
berencana, pemberdayaan perempuan dan kependudukan.
Sesuai tugas pokok dan
fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, seperti
termaktub di dalam Peraturan Bupati Indramayu Nomor 45 Tahun 2008, adalah
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan
perempuan dan keluarga berencana. Tupoksi
ini menjadi landasan dilaksanakannya bimbingan agar tercipta peningkatan
kesejahteraan di tingkat Kecamatan hingga desa-desa se-Kabupaten
Indramayu.
BPPKB Kabupaten
Indramayu sebelumnya telah melaksanakan acara serupa di Kecamatan Kandanghaur
beberapa hari lalu. Bimtek di wilayah
Indramayu barat ini diikuti peserta pengelola program KB dari 14 Kecamatan. Sedangkan
pelaksanaan di Wisma Haji melibatkan 17 Kecamatan yang terdiri dari 3 orang
peserta dari masing-masing desa.
Pemateri dari BPPKB
Kabupaten Indramayu Tri Nani menguraikan materi mengenai 3 misi BPPKB
Indramayu yaitu meningkatkan peranan perempuan dalam pembangunan berbasis
kesetaraan gender. Selain itu,
meningkatkan peranan institusi dalam pembinaan dan program KB-KS, serta
meningkatkan KIE dan advokasi dalam mewujudkan keluarga kecil bahagia
sejahtera.
Ia menambahkan, jumlah
penduduk Indramayu versi data BPPKB tahun 2011 sebanyak 1.817.389 orang dengan
jumlah 559.526 kepala keluarga (KK). Pada
tahun 2012, tercatat peserta KB telah mencapai 86.941. Peserta KB ini merupakan pengguna IUD, MOW,
MOP, KDM, Implant, Suntik dan Pil. Yang
cukup menggembirakan menurut Tri Nani, pencapaian program KB pengguna
kontrasepsi tertentu mencapai di atas 100 %, di antaranya MOW 105,36 %, Suntik
122,82 % dan KDM 138,93 %. Ia
menyampaikan apresiasi mendalam kepada ibu-ibu atas prestasi ini. “BPPKB tidak melarang orang untuk punya anak,
tapi mengatur jarak kelahiran agar menjadi keluarga bahagia sejahtera. Jadi, dua anak lebih baik”, ungkapnya. (Jeffry)
Posting Komentar