INDRAMAYU – K2 FM – Rabu,28/11-2012,
15:15 WIB
Bertempat di Kantor Kuwu Desa Lelea Kecamatan
Lelea Kabupaten Indramayu, sebanyak 208 muda-mudi setempat melaksanakan upacara
adat Nagrot pada Rabu (28/11). Upacara
adat yang telah dilaksanakan secara turun-menurun ini rutin dilakukan masyarakat Desa Lelea pada
saat tibanya musim menggarap sawah, yaitu menjelang musim hujan sekitar bulan
Oktober sampai Desember. Sedangkan penetapan hari Rabu dipercayai masyarakat
bahwa hari Rabu mempunyai sifat bumi yang cocok untuk mengawali musim tanam. Ke-208 muda-mudi yang terdiri dari 99
perempuan dan 109 laki-laki dengan mengenakan baju tradisi diarak menuju kantor
Kuwu Desa Lelea.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, upacara adat
Ngarot kali ini mengundang utusan budaya dari Kabupaten Ciamis, Subang, Garut
dan Kabupaten Bandung. Kepala Dinas
Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Indramayu Drs. Umar Budi Karyadi mewakili Bupati
Indramayu mengharapkan di tahun depan, peserta dari luar daerah bertambah
banyak. Ia menyampaikan terima-kasih
kepada empat Kabupaten atas keikut-sertaan pada upacara adat Ngarot di Desa
Lelea Indramayu. Selain Kadisporabudpar
Indramayu, hadir pula Kabid Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Propinsi Jawa Barat Dra. Wiana Sundari serta beberapa dosen jurusan seni tari Sekolah Tinggi Seni
Indonesia (STSI) Bandung.
Upacara adat Ngarot diawali dengan pemukulan
gong tiga kali yang dilanjutkan dengan beberapa sambutan-sambutan. Selanjutnya
pembacaan sejarah singkat Ngarot dan prosesi penyerahan peralatan pertanian
yang dimaksudkan agar setelah diberi benih, maka diharapkan sawah subur
sehingga dapat digarap dan menghasilkan hasil panen yang melimpah. Keseluruhan acara disampaikan dengan bahasa sunda setempat karena dalam sejarah, sebelum tahun 1681, Lelea masuk wilayah kekuasaan kerajaan Sumedang Larang.
Upacara Adat Ngarot dimulai seiak abad 17 M,
yang pertama melaksanakan Upacara Adat Ngarot adalah salah seorang Tokoh
masyarakat yang bernama Ki Kapol yang selanjutnya menjadi Kuwu Desa Lelea ke II
setelah Cangga Wreni (Kuwu ke I). Sedangkan peninggalan Ki Kapol yang masih
terpelihara hingga sekarang yaitu Sawah Kasinoman, sawah yang digarap oleh para
Kasinoman (muda-mudi) dengan tujuan hasil dari sawah tersebut dijadikan biaya
Upacara/pesta Ngarot tahun berikutnya.
(Jeffry)
Sejumlah muda-mudi pada prosesi upacara adat Ngarot di Desa Lelea. (Photo : Jeffry/Dok K2 FM)
+ komentar + 1 komentar
What are the traditional costumes worn during the Ngarot Adat ceremony in Lelea? greeting : Telkom University
Posting Komentar